Cara Jual Foto di Shutterstock: Panduan Lengkap dan Sukses

  • admin
  • Sep 06, 2023
cara jual foto di shutterstock

Cara jual foto di Shutterstock menjadi salah satu cara yang populer dilakukan oleh para fotografer maupun penggemar fotografi untuk memonetisasi karya mereka. Shutterstock adalah situs stok foto online terbesar di dunia yang terus berkembang. Dengan adanya berbagai macam kebutuhan visual, baik untuk keperluan bisnis, media, ataupun keperluan personal membuat Shutterstock menjadi platform yang sangat menarik bagi para penjual foto. Namun, untuk bisa sukses dalam menjual foto di Shutterstock dibutuhkan beberapa tips dan trik yang perlu diketahui.

Shutterstock Contributor
cara jual foto si shutterstock 1

Seniman visual, fotografer, dan pembuat konten - dapatkan uang di bidang kreatif Anda di mana pun Anda berada. Ini adalah aplikasi Kontributor Shutterstock. Kami tidak sabar untuk memamerkan konten Anda yang luar biasa, sehingga Anda dapat menghasilkan uang melalui karya kreatif Anda.

Operating System: Android

Application Category: Apps

Editor's Rating:
4.8

Daftar Isi

Pertama-tama, Anda perlu memastikan bahwa kualitas foto yang diupload ke Shutterstock tidak diragukan lagi. Foto yang bagus, berkualitas tinggi, dan memiliki nilai estetika tinggi akan meningkatkan kemungkinan foto Anda untuk dijual di Shutterstock. Selain itu, pastikan bahwa foto tersebut tidak melanggar hak cipta atau konten yang tidak layak. Shutterstock memiliki kebijakan ketat dalam hal ini, jadi pastikan bahwa foto Anda sesuai dengan pedoman Shutterstock.

Setelah foto telah diunggah ke Shutterstock, pastikan untuk menjualnya dengan harga yang tepat. Pertimbangkan harga jual di pasar yang kompetitif untuk memaksimalkan keuntungan. Anda dapat mengatur harga foto secara manual atau menggunakan Shutterstock’s algorithm untuk mendapatkan harga yang optimal. Namun, jangan mematok harga terlalu rendah, karena hal ini akan mengurangi nilai karya Anda.

Terakhir, promosikan foto Anda secara efektif untuk mencapai lebih banyak pembeli. Anda bisa memanfaatkan media sosial atau membuat portofolio foto Anda di website atau blog pribadi. Jangan lupa menggunakan tag dan kata kunci yang relevan sehingga foto Anda lebih mudah ditemukan oleh calon pembeli. Dengan melakukan semua hal ini, Anda akan mendapatkan hasil terbaik dari penjualan foto di Shutterstock.

Menjadi Fotografer ShutterStock

cara jual foto di shutterstock
Cara Jual Foto di Shutterstock: Panduan Lengkap dan Sukses 2

1. Persiapkan Hasil Foto yang Ingin Dijual

Selama beberapa tahun terakhir, fotografi telah menjadi salah satu bidang yang paling populer di dunia digital. Banyak orang yang memiliki hasrat untuk menghasilkan uang dengan cara menjual foto mereka. Namun, seringkali kebanyakan orang tidak tahu harus mulai dari mana atau bahkan tidak memiliki ide bagaimana cara menjadikan fotografi sebagai karir yang sukses dan menguntungkan.

ShutterStock adalah salah satu platform terbaik di dunia fotografi yang memungkinkan para fotografer untuk menjual foto mereka ke seluruh dunia. Di sini, para fotografer dapat memilih topik yang berbeda dan meng-upload foto-foto mereka sehingga pelanggan dari seluruh dunia dapat mencarinya dan membelinya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menjadi fotografer ShutterStock yang sukses:

A. Kamera dan Aksesoris Fotografi

Untuk mendapatkan hasil foto yang memuaskan, ada beberapa peralatan fotografi yang harus dimiliki, termasuk kamera, lensa, dan aksesori lainnya seperti tripod, flash, dan filter. Meskipun ada beberapa fotografer yang dapat menghasilkan foto yang bagus dengan hanya menggunakan smartphone mereka, namun untuk menjadi fotografer ShutterStock, Anda harus memiliki kamera dengan kualitas yang baik. Hal ini akan memastikan bahwa hasil foto yang dihasilkan memiliki kesempurnaan dengan kualitas yang diharapkan di platform ShutterStock.

B. Mengetahui Topik yang Populer

Membuat foto yang bagus adalah kunci untuk menjadi fotografer sukses di ShutterStock. Namun, itu hanya separuh dari pekerjaan. Fotografer yang sukses harus selalu melakukan riset trend dan topik yang populer. Sehingga kamu bisa memutuskan apa yang akan diambil dan dihasilkan dari foto. Melakukan riset akan memastikan bahwa hasil foto yang dihasilkan dapat dijual dengan cepat dan dengan harga yang sesuai. Termasuk memperhatikan model yang menjadi trend pada saat itu, baik itu sosok manusia ataupun hal-hal baru dan unik yang disukai oleh masyarakat.

C. Tehnik Fotografi

Banyak fotografer pemula terkadang merasa kesulitan ketika mencoba mendapatkan hasil foto yang bagus. Nah, untuk menjual foto dalam platform ShutterStock kamu membutuhkan teknik fotografi yang tepat. Untuk menjadi fotografer ShutterStock yang sukses, kamu harus memahami beberapa teknik fotografi seperti komposisi, pencahayaan, fokus, dan banyak lagi. Dalam menjual dari foto kamu akan memiliki kualitas untuk menarik perhatian banyak orang maka setidaknya kamu harus tahu bagaimana teknik lanskap, model, estetika, dan portrait yang baik dan benar.

D. Menerapkan Komposisi Foto yang Tepat

Komposisi adalah salah satu elemen paling penting dalam fotografi. Agar foto yang dihasilkan mempunyai nilai jual yang tinggi, maka kamu harus memahami cara membuat sebuah komposisi yang baik dan benar. Hal ini akan memastikan bahwa di dalam foto tidak ada keberadaan yang tidak diperlukan, dan kamu berhasil menarik perhatian pelanggan ShutterStock dengan hasil foto yang kamu hasilkan. Dalam hal itu, kamu harus bisa mengetahui bagaimana cara memanajemen tampilan foto agar menarik perhatian orang lain, seperti pengaturan pencahayaan, sudut pemotretan, dan pengolahan warna dalam foto.

Jadi, itu dia beberapa persiapan yang harus kamu lakukan untuk menjadi fotografer sukses di ShutterStock. Persiapan tersebut harus kamu lakukan dengan sungguh-sungguh guna memastikan bahwa kamu mampu menghasilkan foto berkualitas tinggi dan siap dijual di platform ShutterStock.

Kreasi Gambar yang Dapat Dijual di ShutterStock

Shutterstock merupakan sebuah situs yang memfasilitasi untuk para freelancer yang ingin menjual gambar atau foto yang dimiliki dengan mudah. Shutterstock menyediakan tempat yang tepat untuk memonetisasi kreasi gambar yang dimiliki agar bisa digunakan oleh organisasi dan perorangan.

1. Gambar Makanan dan Minuman

Salah satu kreasi gambar yang laris manis di ShutterStock adalah gambar makanan dan minuman. Gambar semacam ini sangat dibutuhkan oleh para web designer dan pemilik restoran, apalagi dengan semakin populernya media social, gambar tentang makanan dan minuman semakin dibutuhkan. Mulai dari sajian makanan gourmet hingga gambar animasi bir dingin, semua dapat terjual di ShutterStock. Ada trik tersendiri untuk menjual gambar semacam ini, yaitu memperlihatkan tekstur dan detail makanan, serta cara memasak dalam gambar yang diambil. Hal ini akan memperlihatkan hasil visual yang memukau dan pastinya akan membuat orang ingin membeli atau menggunakan gambar tersebut.

2. Gambar Alam

Salah satu jenis gambar yang banyak terjual di ShutterStock adalah gambar alam. Tidak hanya cahaya matahari, melainkan gambar hewan liar, bentang alam seperti pegunungan, hutan, atau pantai yang indah, masih menjadi objek yang laris manis di pasar ShutterStock. Akan tetapi, untuk bisa menjual gambar agar dapat diterima, Anda harus memperlihatkan detail yang luar biasa dari gambar. Carilah kualitas tinggi dan membuat gambar yang tidak memiliki banyak pemberturan, atau noise, yang dapat merusak kualitas gambar saat dizoom in. Hindari menggunakan filter yang terlalu berlebih agar gambar bisa diaplikasikan di berbagai platform.

Tips lain yang dapat membantu adalah mencari tempat yang spesifik dalam sebuah area, seperti terlihat pada gambaranya. Memperhatikan detil yang ada di dalamnya juga dapat menjadi faktor lain yang membantu gambar tersebut lebih pamor dan berkualitas tinggi. Gambar dengan tempat atau objek terkenal seperti air terjun, kolam renang, taman atau menara jadi menarik bagi anak muda dan orang dewasa pada umumnya.

3. Gambar Toko dan Gedung

Mempromosikan bisnis dengan menggunakan gambar gedung atau toko adalah sebuah cara efektif untuk meningkatkan daya tarik bisnis. ShutterStock memberikan platform untuk fotografer untuk mengunggah kreasi gambar yang telah mereka buat dari gedung-gedung dan toko-toko modern. Umumnya, fotografer memilih menggunakan kerangka foto yang baru agar bisa terlihat dari semua angle sehingga foto nampak sempurna dan jelas. Menariknya, dengan menggunakan gambar yang terlihat jelas, para pelanggan menjadi yakin bahwa gedung atau toko tersebut memiliki kualitas tinggi dan memang tetap terlihat seperti apa gambar yang sudah ada di situs ShutterStock.

4. Gambar Orang-orang

Untuk memperlihatkan pergerakan tertentu, fotografer seringkali menggunakan gambar orang-orang, baik yang dewasa maupun anak-anak untuk memberikan keseimbangan dalam gambar yang akan terjual di ShutterStock. Akan tetapi, jika Anda ingin menjual gambar orang maka harus memperlihatkan emosi yang luar biasa dan detail yang spesifik. Mulai dari setiap bagian wajah, sikap yang diperlihatkan, hingga pilihan baju akan berbeda-beda sesuai pesanan yang dikehendaki pelanggan.

Tidak hanya itu, Anda juga harus mengatur pencahayaan dan fokus gambar agar lebih jelas dan memukau. Jangan lupa untuk membuat gambar dalam kondisi yang teratur dan bersih, serta memperhatikan backgroundnya. Apabila Anda ingin menjual gambar orang yang telah digunakan beberapa kali, pertimbangkan mengenai detail atau sifat yang sangat unik agar gambar tersebut terlihat terus segar.

5. Gambar Arsitektur

Salah satu jenis gambar lain yang laris manis di ShutterStock adalah gambar arsitektur, terutama yang memiliki bentain vintage dan klasik. Dalam sebuah gambar arsitektur, Anda harus memperlihatkan detail proses pembangunannya sehingga para pembeli dapat merasa senang memiliki gambar dengan detail yang sempurna. Ada baiknya untuk mempertimbangkan ketinggian posisi kamera saat memotret gedung. Menempatkan diri pada tempat yang tinggi, yaitu lebih baik membantu untuk memperlihatkan gambar dengan sudut pandang yang kuat sehingga membuat gambar tersebut laris terjual.

6. Gambar Dunia Kesehatan

ShutterStock juga menyediakan beragam gambar untuk menunjang dunia kesehatan dengan menghadirkan gambar dokumentasi medis, herbisida, vitamin, obat-obatan, dan hal lain yang menggali dunia kesehatan. Fotografer harus mengatur dengan baik komposisi dan fokus gambar untuk menunjukkan detail setiap alat-alat medis atau kemasan obat yang ada agar dapat berkesan visual bagi pengguna.

Kreasi gambar yang ada dapat digunakan oleh organisasi maupun perorangan dengan mudah dan fleksibel. Selain memiliki konten visual yang berkualitas tinggi, gambar-gambar tersebut juga dapat diaplikasikan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan platform yang dimiliki. Terkadang, konten dengan visual yang menarik dapat menarik minat konsumen dan ini merupakan peluang yang sangat baik bagi fotografer yang ingin monetisasi gambar mereka di ShutterStock.

Mengetahui Jenis-Jenis Foto yang Dapat Dijual di ShutterStock

Foto Karya

Foto karya adalah jenis foto yang umumnya dianggap sebagai karya seni. Foto karya dapat berupa foto lanskap alam, arsitektur, seni grafis, abstrak, potret, atau bahkan ilustrasi. Jenis foto ini memiliki nilai artistik yang tinggi dan bisa mendapatkan harga jual yang lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis foto lainnya, tergantung pada subjek dan kualitasnya.

Foto Editorial

Foto editorial umumnya digunakan untuk keperluan jurnalisme, seperti di koran, majalah, atau media online. Jenis foto ini tidak bisa digunakan untuk tujuan komersial karena biasanya berisi gambar orang-orang atau objek dengan hak cipta yang harus dihormati. Namun, foto editorial tetap bisa dijual di Shutterstock dengan lisensi yang tepat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Foto Mikro

Foto mikro adalah jenis foto yang diambil dengan teknik kamera makro atau mikroskopik, sehingga mendapatkan detail yang sangat halus dan terperinci. Foto ini umumnya berupa gambar objek kecil seperti tanaman, hewan, atau benda-benda kecil lainnya dengan fokus pada detail-detail terkecil. Jenis foto ini sangat dibutuhkan di berbagai industri seperti farmasi, industri elektronik, atau keperluan akademik. Oleh karena itu, foto mikro memiliki nilai jual yang tinggi.

Foto Stock

Foto stock umumnya digunakan untuk keperluan komersial, seperti promosi produk, iklan, website, atau media sosial. Jenis foto ini memiliki banyak varian seperti foto lanskap, makanan, arsitektur, alam, dan masih banyak lagi. Penting untuk diingat bahwa lingkup foto stock sangat luas, sehingga jika ingin menjual foto stock di Shutterstock, pastikan untuk mencari jenis foto yang memang sedang dicari oleh banyak konsumen dan memiliki potensi jual yang tinggi.

Foto Drones

Foto drones adalah jenis foto yang diambil dengan menggunakan drone atau pesawat tanpa awak (UAV) untuk mengambil gambar dari ketinggian yang lebih tinggi dan sudut pandang yang berbeda. Jenis foto ini sering digunakan untuk keperluan survei, pemetaan, pembangunan,, maupun untuk tujuan komersial seperti iklan atau promosi wisata. Foto drones memiliki nilai jual yang tinggi karena tidak semua orang bisa mengambilnya dengan mudah dan memiliki sudut pandang yang unik.

Foto Olah Digital

Foto olah digital adalah jenis foto yang diperbaiki atau dimanipulasi menggunakan software seperti Adobe Photoshop. Jenis foto ini umumnya digunakan untuk keperluan desain grafis, promosi produk, atau media sosial. Foto olah digital harus mematuhi standar etika fotografi dan tidak mengubah gambar secara berlebihan sehingga mengurangi nilai estetika dan faktualnya.

Foto Konsep

Foto konsep adalah jenis foto yang biasanya dibuat untuk keperluan iklan atau promosi produk. Jenis foto ini berfokus pada konsep atau gagasan tertentu, seperti tema liburan, kesehatan, teknologi, dan sebagainya. Foto konsep harus memiliki ide yang kuat dan sesuai dengan tren pasar. Jenis foto ini bisa memberikan penghasilan yang menguntungkan jika terpilih oleh klien.

Mengenal Ketentuan dan Persyaratan ShutterStock Bagi Fotografer

Jika Anda seorang fotografer atau seniman gambar, Anda mungkin sudah familiar dengan situs penyedia gambar stok terkemuka seperti Shutterstock. Namun, sebelum Anda mulai menjual foto Anda di sana, penting untuk memahami persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan oleh Shutterstock bagi fotografer yang ingin bergabung dengan platform mereka. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui:

1. Kelayakan Fotografer

Shutterstock memiliki aturan ketat tentang kelayakan fotografer untuk bergabung dengan platform mereka. Anda harus memiliki setidaknya 18 tahun atau usia sah yang diizinkan untuk karyawan, dan memiliki hak hukum untuk menyetujui syarat dan ketentuan Shutterstock. Selain itu, fotografer juga diharapkan untuk memiliki bakat, keterampilan, dan pengetahuan yang cukup dalam fotografi.

2. Persyaratan Konten

Shutterstock menerima semua jenis gambar baik foto maupun video yang berkualitas tinggi, dengan syarat konten harus asli dan tidak melanggar hak cipta atau merek dagang pihak lain. Selain itu, fotografer juga diwajibkan menyediakan foto dalam format JPEG dengan setidaknya resolusi 4MP. Konten juga harus sesuai dengan kebijakan Shutterstock, yang melarang gambar dengan unsur kekerasan, pornografi, dan diskriminasi.

Selain itu, Shutterstock juga memiliki persyaratan khusus untuk gambar editorial, berupa dokumen resmi atau gambar yang diambil dalam konteks berita atau kejadian tertentu. Misalnya, gambar pemimpin negara dalam acara besar, demonstrasi, atau pesta pernikahan kerajaan. Konten instruktif seperti tutor, resep, langkah-langkah memasak, dan lainnya harus dilengkapi dengan objek atau bahan bergaransi dan berkualitas tinggi.

3. Harga Jual Foto

Harga jual foto di Shutterstock ditentukan oleh situs, yang berdasarkan kategori, ukuran, kepopuleran, dan jumlah unduhan. Harga penjualan bergantung pada lisensi yang dipilih oleh pengguna, mulai dari lisensi editorial hingga lisensi standar atau extended. Perkiraan penghasilan dari setiap foto yang dijual berkisar antara 0,25 hingga 28 dolar. Semakin banyak foto yang dijual, semakin besar penghasilan yang bisa diperoleh.

4. Cara Penjualan Foto

Setelah memenuhi persyaratan Shutterstock, fotografer dapat mulai menjual foto mereka dengan mengunggah ke akun Shutterstock. Fotografer berhak mendapatkan royalti dari setiap foto yang dijual melalui platform setiap kali foto mereka diunduh oleh pelanggan. Setiap fotografer akan memperoleh persentase penghasilan yang ditentukan oleh Shutterstock.

Namun, untuk menjual foto di Shutterstock, fotografer juga harus memasukkan beberapa metadata, termasuk judul foto, deskripsi, dan kata kunci untuk meningkatkan visibilitas dan kecocokan foto dengan permintaan pengguna. Fotografer juga dapat mengunggah beberapa foto dalam waktu yang bersamaan dan mengelola foto di akun Shutterstock secara mandiri. Untuk meningkatkan penjualan, fotografer dapat memasang logo identitas milik mereka pada foto dan mengikuti arahan dari Shutterstock untuk mengeksplorasi pasar yang lebih luas melalui promosi dan kolaborasi dengan pelanggan atas dasar permintaan khusus.

Secara keseluruhan, Shutterstock adalah platform yang menawarkan kesempatan bagi para fotografer untuk menghasilkan uang dengan menjual foto berkualitas tinggi. Namun, fotografer harus memperhatikan persyaratan Shutterstock dan menjaga kualitas konten yang diunggah agar tetap sesuai dengan kebijakan Shutterstock, dan meningkatkan kemampuan dalam memasarkan foto.

Tips Menghasilkan Foto yang Laris di ShutterStock

Cari Tahu Trending Topic

Salah satu kunci untuk sukses menjual foto di ShutterStock adalah dengan mengetahui trend terkini. Mencari tahu trending topic yang sedang hangat dibicarakan bisa menjadi ide yang bagus untuk membuat foto baru. Selain itu, Anda juga bisa menyesuaikan foto-foto lama yang sudah ada agar lebih passing dengan trend saat ini. Dalam menentukan trending topic, Anda bisa mengandalkan media sosial ataupun situs berita terkini. Usahakan untuk mencari tahu trend yang bertahan lama sehingga foto yang Anda hasilkan tidak cepat ketinggalan zaman.

Menciptakan Komposisi yang Estetis

Foto yang estetis biasanya lebih laris dijual di ShutterStock. Agar berhasil, Anda perlu memahami komposisi yang baik dalam fotografi. Pastikan untuk memperhatikan keseimbangan antara elemen yang ada pada foto seperti garis, bebasan dan warna. Cobalah untuk berlatih membuat foto dengan komposisi yang menarik, dan hindari foto yang terlihat terlalu ramai atau berantakan. Ingat, foto yang laris adalah foto yang estetis dan membuat mata orang terpikat untuk melihatnya berulang-ulang.

Percantik Foto dengan Editing

Selain membuat foto yang estetis, penting juga untuk mengedit foto agar terlihat lebih menarik. Penggunaan fitur editing pada aplikasi ponsel atau desktop bisa membantu meningkatkan kualitas foto. Anda bisa melakukan editing warna, pencahayaan, serta crop pada foto. Namun, jangan terlalu berlebihan saat melakukan editing karena fotografi pada hakikatnya mengandalkan kemampuan mengambil gambar yang baik. Pastikan editing yang dilakukan sesuai dan tidak merubah objek dan makna foto aslinya.

Berkreasi dengan Tema Tertentu

Tema-tema tertentu bisa membantu foto Anda lebih laris dijual di ShutterStock. Dalam menciptakan tema, Anda bisa mencari referensi di internet atau koleksi foto Anda sendiri. Tema yang populer dan banyak dicari adalah foto lanskap, makanan, dan teknologi. Cobalah untuk membuat banyak variasi dengan tema yang sama agar orang-orang tidak cepat bosan dan selalu menemukan foto baru saat mencari di ShutterStock. Jangan terlalu memaksakan diri jika sulit menemukan ide saat membuat tema. Alih-alih memaksakan, tunggu hingga ide terbaik datang dan benar-benar menginspirasi.

Kembangkan Keterampilan Fotografi

Kualitas foto yang baik hanya bisa dicapai melalui keterampilan fotografi yang baik. Belajar mengambil foto dengan teknik yang benar dan membuatnya lebih profesional bisa membantu foto Anda laris di ShutterStock dengan cepat. Jangan ragu untuk ikut kursus fotografi atau belajar di internet jika belum terbiasa. Dalam mengembangkan kemampuan fotografi, Anda juga perlu memahami jenis-jenis kamera dan perlengkapan fotografi yang tepat untuk menghasilkan foto yang berkualitas. Semua investasi keterampilan dan pengetahuan yang Anda miliki akan bermanfaat untuk masa depan bisnis fotografi Anda di ShutterStock.

Mengoptimalkan Hasil Fotografer ShutterStock dengan Menggunakan Tools Editing

Setiap fotografer pasti menginginkan hasil yang terbaik dari karya fotonya. Oleh karena itu, cara yang paling tepat untuk memperbaiki kualitas foto adalah dengan menggunakan tools editing. Seperti yang kita tahu, ShutterStock adalah salah satu platform yang sangat terkenal di dunia fotografi. Di ShutterStock, para fotografer dapat menjual foto-foto yang sudah diambilnya. Tetapi, bagaimana cara menjual foto di ShutterStock dengan kualitas terbaik?

1. Pencahayaan

Pencahayaan adalah hal yang paling penting dalam fotografi. Tanpa pencahayaan yang baik, kualitas foto tidak akan maksimal. Oleh karena itu, ingin menjadi fotografer yang sukses di ShutterStock dan mendapatkan keuntungan yang besar, Anda harus memperhatikan pencahayaan dalam setiap pengambilan foto. Namun, jika foto hasil jepretan Anda terlalu gelap atau terlalu terang, jangan khawatir! Dalam zaman teknologi sekarang, ada banyak tools editing yang dapat digunakan untuk memperbaiki pencahayaan, seperti Adobe Lightroom atau Photoshop.

2. Crop Foto

Salah satu yang mempengaruhi nilai jual foto di ShutterStock adalah crop foto atau pembesaran foto. Crop foto akan menjadikan foto lebih berfokus dan memberikan kesan yang jelas untuk objek di dalam foto. Dalam platform ShutterStock, ada standar penilaian yang diukur dari rasio aspect ratio foto Anda. Oleh karena itu, jika Anda ingin hasil yang maksimal, gunakan teknik crop foto. Anda bisa memanfaatkan tools editing seperti Photoshop atau Gimp untuk memperbaiki rasio aspect ratio foto dalam pengerjaan crop foto.

3. Kontras

Setiap orang ingin foto yang dimilikinya terlihat menarik dan kontras. Oleh karena itu, Anda harus memastikan kontras foto Anda sempurna. Kontras foto akan membuat objek foto lebih terlihat jelas dan menonjol. Di samping itu, kontras foto juga akan membuat detail yang terdapat di dalam foto lebih terlihat rinci.

4. Mengatur Warna

Warna yang dihasilkan oleh kamera bisa terkadang tidak sesuai dengan keinginan fotografer. Maka, untuk menghasilkan foto yang menarik, fotografer Anda harus memperhatikan pengaturan warna di dalam foto. Dalam tools editing seperti Adobe Photoshop terdapat fitur Adjustment Layers dan Hue/Saturation yang dapat digunakan untuk mengatur warna dan saturasi gambar.

5. Membersihkan Foto dari Noise dan Flare

Noise atau Flare bisa muncul di dalam foto yang dihasilkan dari kamera. Noise bisa muncul ketika kamera memperoleh cahaya yang sedikit. Sedangkan Flare bisa muncul ketika terkena cahaya yang berlebihan saat mengambil foto. Noise dan Flare membuat hasil foto tidak terlihat maksimal dan mengganggu kesan dari foto tersebut. Di sini lah pentingnya editing foto. Tools editing dapat menghilangkan noise dan Flare yang tersisa di dalam foto dan menghasilkan foto yang tampil lebih jelas dan menawan.

6. Retouching Foto

Retouching Foto adalah teknik editing yang digunakan untuk memperbaiki foto dengan cara menghapus objek atau detail yang tidak diinginkan. Teknik ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki detail-detail kecil seperti pori-pori wajah, noda di pakaian, dan lain-lain. Hal ini juga menjadi topik hangat di ShutterStock. Oleh karena itu, cara yang tepat dalam menggunakan teknik retouching ini akan membantu fotografer untuk menjual foto mereka dengan harga tinggi. Teknik retouching tidak hanya digunakan untuk memperbaiki kesalahan pada foto tetapi teknik retouching juga digunakan untuk memperbaiki cahaya, warna, dan komposisi foto yang kurang ideal.

Conclusion

Dalam fotografi, menggunakan tools editing untuk memperbaiki kualitas foto sangatlah penting. Dalam cara jual foto di ShutterStock, kualitas foto yang baik akan memberikan nilai yang lebih tinggi bagi penjual. Beberapa tools editing seperti Adobe Lightroom dan Photoshop memiliki banyak sekali fitur yang dapat digunakan untuk memaksimalkan hasil foto. Tetapi perlu diingat, jangan terlalu mengedit foto karena hasil yang terlalu ‘dipoles’ bisa mengurangi nilai jual foto tersebut. Jangan takut untuk mencoba teknik-editing yang belum pernah dicoba sebelumnya. Selamat mencoba!

Melihat Tren Pilihan Foto di ShutterStock

ShutterStock adalah salah satu platform stok foto terbesar di dunia. Dengan lebih dari 1 juta pengguna yang terdiri dari fotografer, desainer, pengelola situs web, dan banyak lagi, ShutterStock mampu menawarkan koleksi foto yang tak terbatas, termasuk video dan grafik vektor. Namun, sebagai pelaku bisnis yang ingin menjual foto di ShutterStock, Anda perlu mengikuti tren dan memilih gambar yang populer bagi konsumen. Berikut adalah 7 tren pilihan foto teratas yang dapat membantu Anda sukses di ShutterStock.

1. Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman selalu menjadi objek favorit dalam fotografi. Foto produk makanan seperti sayuran segar, buah-buahan, kue-kue manis, makanan siap saji hingga minuman, semuanya bisa menarik minat pembeli. Para penyuka kuliner sangat memperhatikan detail produk – tampilan, warna, tekstur dapat membantu meningkatkan nilai estetika makanan dan minuman.

2. Alam dan Teknologi

Foto-foto alam dan teknologi masih menjadi favorit dalam stock foto di ShutterStock. Dalam kategori alam, seperti fotografi landscape, masih banyak yang menjadi pilihan untuk koleksi terbaru, seperti contoh pemandangan gunung, sungai, pantai dan hutan. Sedangkan dalam tehnologi, pilihan bisa dalam berbagai bentuk, seperti komputer, smartphone dan telepon genggam. Kategori ini menjadi penting karena semakin pesatnya perkembangan teknologi membutuhkan foto-foto dengan kualitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan komunikasi digital.

3. Kesehatan dan Kecantikan

Kategori foto kesehatan dan kecantikan juga menjadi populer bagi konsumen shutterstock, terutama untuk anggota wanita. Produk kesehatan seperti obat-obatan, suplemen vitamin hingga foto-foto latihan fitness menjadi pilihan. Foto produk kecantikan seperti kosmetik, perhiasan, dan pakaian dengan warna terkini menjadi penting untuk ditampilkan sebagai koleksi terbaru yang menarik permintaan dari konsumen.

4. Pakaian dan Fashion

Industri fashion dan pakaian selalu mengalami perkembangan, dalam tren dan gaya. Foto-foto pakaian dan fashion menjadi kategori penting yang sangat diincar oleh pembeli. Pemilihan warna-warna cerah disarankan untuk dipertimbangkan, karena warna yang cerah dapat menarik perhatian orang dan membantu mewakili koleksi baru dalam industri ini.

5. Pendidikan dan Bisnis

Membahas subjek pendidikan dan bisnis, keduanya selalu menjadi subjek penting dalam foto stok di ShutterStock. Foto-foto yang berkaitan dengan kantoran, pertemuan, pelatihan, rekreasi, perusahaan, dan jenis media promosi lainnya dapat membuka kesempatan untuk menciptakan koleksi terbaru, yang dapat memenuhi permintaan pelanggan.

6. Hobi dan Liburan

Subjek ini merupakan kategori yang favorit untuk pengguna ShutterStock. Foto-foto dari berbagai aktivitas hobi dan liburan, seperti bermain musik, bersepeda, bermain bola, selancar, perjalanan, bisa dijadikan pilihan menarik untuk koleksi terbaru pembeli. Dalam subjek hobi ini, creative dan konsep tema yang unik dapat menjadi keuntungan tersendiri untuk menarik perhatian konsumen. Pastikan juga foto-foto Anda memiliki detail dan cahaya yang tepat untuk menjaga kualitas foto seperti yang diharapkan pembeli.

7. Seni dan Kreativitas

Kategori seni dan kreativitas selalu memiliki daya tarik yang tak tertahankan bagi konsumen ShutterStock, terlebih bagi kalangan seniman, arsitek, desainer dan kalangan industri kreatif lainnya. Foto-foto tentang lukisan, ukiran, pameran, dan pusat seni, yang menggambarkan keindahan dan kualitas rinci dapat menjadi pilihan yang menarik untuk konsumen. Kreativitas dalam pemilihan sudut foto, efek, pencahayaan dan detail-detail lainnya sangat diperlukan untuk menampilkan koleksi seni yang memukau dan memenuhi permintaan pelanggan.

Membuat Portfolio Fotografer di ShutterStock yang Baik dan Menarik

1. Pilih Jenis Foto yang Anda Kuasai

Sebagai fotografer pemula di ShutterStock, tips pertama yang bisa Anda terapkan adalah memilih jenis foto yang Anda kuasai. Hal ini akan mempermudah Anda untuk memfokuskan portfolio di ShutterStock. Misalnya, apabila Anda lebih mengutamakan foto landscape, maka fokuslah pada foto landscape tersebut. Dengan begitu, pembeli potensial akan mempertimbangkan potensi foto Anda dengan baik.

2. Gunakan Foto yang Menggambarkan Aspek yang Beragam

Apabila Anda ingin memasarkan foto Anda secara luas, maka pastikan foto Anda mampu menggambarkan aspek yang beragam. Dalam hal ini, carilah objek atau tema foto yang berhubungan dengan kepentingan umum, seperti foto keindahan alam, bisnis, kesehatan, dan sebagainya. Dengan begitu, foto Anda bisa menjangkau pembeli potensial dari berbagai kalangan.

3. Tunjukkan Kemampuan Fotografi yang Memukau

Kunci keberhasilan fotografi adalah kemampuan memukau orang lain melalui foto Anda. Jadi, jangan ragu untuk menunjukkan kemampuan fotografi yang memukau. Carilah sudut foto yang jarang dilihat, permainan cahaya yang unik, atau arah jepretan yang tidak biasa. Semakin kreatif Anda dalam memotret, semakin mudah potensi foto Anda untuk dibeli oleh pembeli potensial ShutterStock.

4. Edit Foto dengan Teknik yang Terkini

Teknologi terus berkembang, termasuk di dunia fotografi. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan teknik-teknik pengolahan dan penyuntingan foto yang terkini. Anda bisa memanfaatkan aplikasi penyuntingan foto yang tersedia di internet untuk memperbaiki kualitas foto Anda. Misalnya, memperbaiki warna, fokus objek, atau menambahkan efek-efek kreatif. Pastikan Anda tidak mengedit terlalu berlebihan sehingga hasil foto Anda tetap terlihat natural dan memiliki kesan yang kuat.

5. Beri Nama dan Deskripsi Foto yang Menarik

Saat memasukkan foto ke ShutterStock, beri nama dan deskripsi foto yang menarik dan deskriptif. Nama dan deskripsi foto yang tepat bisa membantu pembeli menemukan foto yang mereka inginkan. Sebaiknya, periksa juga ejaan dan tata bahasa Anda agar penjelasan deskripsi foto tidak keliru atau sulit dipahami.

6. Tetap Mematuhi Aturan dan Ketentuan ShutterStock

Untuk memasarkan foto di ShutterStock, Anda harus mematuhi aturan dan ketentuan yang diberlakukan. Pastikan Anda membaca dan memahami kode etik yang berlaku sehingga karya Anda tidak ditolak oleh platform ShutterStock. Sebagai gambaran, aturan dan ketentuan ShutterStock melarang penggunaan logo dan merek tertentu dalam foto, serta memerlukan surat izin kepemilikan hewan atau bangunan yang digunakan sebagai objek foto.

7. Jangan Mudah Merasa Puas dengan Karya Anda

Kesenangan ketika foto yang di-upload dibeli oleh pembeli di ShutterStock memang tidak bisa dihindari. Namun, jangan sampai kepuasan itu membuat Anda mudah merasa puas dengan karya yang sudah Anda buat. Jangan ragu untuk selalu berinovasi dan berusaha meningkatkan kualitas jepretan Anda. Carilah inspirasi dari orang lain, pelajari teknik baru, dan jangan takut mengambil risiko dengan foto yang lebih berani. Ingat, tantangan dan ketekunan dalam berfotografi memang terkadang memakan waktu yang cukup lama. Tetapi, hasil yang memadai akan dupanjangi.

8. Promosikan Foto Anda di Media Sosial

Selain memasarkan foto di ShutterStock, Anda juga bisa mempromosikan foto-foto unggulan Anda di media sosial. Anda bisa memilih platform media sosial dengan basis pengguna yang luas, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan sebagainya. Fungsi dari promosi di media sosial adalah untuk meningkatkan eksposur foto Anda kepada publik. Dalam jangka waktu yang lama, Anda akan memiliki basis penggemar yang lebih besar dan lebih luas. Hal ini akan meningkatkan potensi penjualan foto Anda di ShutterStock.

Cara Jual Foto di Shutterstock: Berinteraksi dengan Komunitas Fotografer Shutterstock

Mengapa Anda Perlu Berinteraksi dengan Komunitas Fotografer ShutterStock?

Komunitas fotografer ShutterStock merupakan bagian penting dari platform ini. Melalui komunitas ini, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi dan feedback yang berguna untuk meningkatkan kualitas foto Anda. Selain itu, berinteraksi dengan komunitas fotografer ShutterStock juga dapat membantu mempromosikan portofolio foto Anda secara lebih efektif dan meningkatkan penjualan.

Bergabung dengan Komunitas Fotografer ShutterStock

Untuk bergabung dengan komunitas fotografer ShutterStock, Anda dapat mendaftar akun di forum ShutterStock. Setelah berhasil mendaftar, Anda bisa mulai berinteraksi dengan anggota lainnya. Ada banyak topik yang bisa Anda eksplorasi di forum tersebut, mulai dari diskusi tentang teknik fotografi hingga kiat-kiat untuk meningkatkan penjualan.

Selain itu, ShutterStock juga menyediakan grup Facebook yang khusus dibuat untuk memberikan informasi dan memfasilitasi diskusi antara anggotanya. Anda dapat bergabung dengan grup ini dan mulai berpartisipasi dalam diskusi yang ada. Selain menambah koneksi, Anda juga bisa memperoleh bahan inspirasi dan informasi terkait fotografi.

Cara Mempromosikan Portofolio Foto Anda Melalui Komunitas Fotografer ShutterStock

Setelah bergabung dengan komunitas fotografer ShutterStock, Anda bisa memanfaatkannya untuk mempromosikan portofolio foto Anda. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

1. Showcase Foto Terbaik Anda

Dalam forum ShutterStock dan grup Facebook, Anda bisa memamerkan foto terbaik Anda. Hal ini akan menambah eksposur dan meningkatkan peluang mendapatkan perhatian dari pelanggan potensial. Pastikan untuk mengunggah foto yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan tema yang sedang berkembang di pasar.

2. Berbagi Pengalaman dan Tips

Selain memamerkan portofolio foto Anda, Anda juga bisa berbagi pengalaman dan kiat tentang fotografi. Hal ini akan menunjukkan keahlian Anda dan membuat Anda dianggap sebagai seorang ahli di bidang fotografi. Dengan begitu, pelanggan akan lebih mempercayakan diri pada kualitas foto yang Anda tawarkan.

3. Aktif Dalam Diskusi

Aktif berpartisipasi dalam diskusi yang ada di grup Facebook atau forum ShutterStock akan membuat Anda semakin dikenal di komunitas. Banyak anggota komunitas akan lebih tertarik memerhatikan portofolio foto Anda jika Anda dianggap sebagai anggota yang aktif dan berkontribusi.

4. Jalin Koneksi Dengan Fotografer Lain

Salah satu manfaat terbesar dari bergabung dengan komunitas fotografer ShutterStock adalah Anda bisa mengembangkan jaringan koneksi dalam industri fotografi. Dengan berkenalan dengan fotografer lain, Anda bisa bertukar informasi dan bahkan melakukan proyek bersama. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas portofolio foto Anda dan membuka peluang bisnis baru.

Kesimpulan

Bergabung dengan komunitas fotografer ShutterStock adalah harus bagi setiap penjual foto di platform ini. Melalui komunitas ini, Anda bisa mendapatkan inspirasi, mendapatkan informasi terbaru tentang pasar fotografi, dan berkenalan dengan orang-orang baru. Dengan aktif berpartisipasi dalam diskusi, memamerkan foto terbaik, dan berbagi pengalaman, peluang penjualan portofolio foto Anda akan semakin besar.

Mengenal ShutterStock: Marketplace untuk Menjual Foto

ShutterStock merupakan salah satu pasar online yang populer bagi fotografer, ilustrator, videographer, dan kreator konten lainnya untuk menjual karya mereka. Platform ini menyediakan banyak sekali koleksi gambar, video, gambar vektor, dan gambar editorial dengan harga yang cukup variatif. Untuk bergabung dengan pasar ini, calon penjual harus mendaftar untuk membuat akun dan mengikuti beberapa langkah yang tercantum di situs web.

Cara Menjual Foto di ShutterStock

1. Mendaftar Sebagai Penjual

Langkah pertama untuk menjual foto di ShutterStock adalah mendaftar sebagai penjual. Prosedurnya relatif mudah dan Anda hanya perlu memasukkan informasi dasar seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, email, dan detail pembayaran Anda. Setelah pendaftaran selesai, Anda akan menerima email konfirmasi dari ShutterStock dengan petunjuk lebih lanjut tentang bagaimana cara mulai menjual.

2. Unggah Foto Anda

Setelah akun Anda telah dibuat, langkah selanjutnya adalah memilih beberapa foto terbaik Anda dan mengunggahnya ke ShutterStock. Pastikan Anda membaca persyaratan pengunggahan dengan cermat untuk memastikan karya yang Anda unggah sesuai dengan ketentuan ShutterStock. Sebagai contoh, gambar harus memiliki kualitas terbaik, format file yang sesuai, dan harus bebas dari semua watermark dan tanda air.

3. Beri Deskripsi yang Menjual

Masing-masing file yang diunggah harus memiliki judul dan deskripsi yang jelas dan mudah dimengerti. Dalam deskripsi tersebut, jelaskan dengan singkat dan jelas mengenai isi gambar, tema, serta objek yang terdapat dalam gambar dengan memperhatikan tag-tag yang relevan. Ini akan membantu calon pembeli mencari dan menemukan foto dengan mudah.

4. Tentukan Kategori Gambar yang Tepat

ShutterStock menyediakan kategori dan sub-kategori untuk membantu pembeli menemukan gambar yang mereka inginkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi penjual foto untuk menentukan kategori yang tepat untuk setiap gambar mereka tergantung pada topik dan objek yang terdapat dalam gambar. Ini akan memastikan bahwa gambar Anda muncul di hasil pencarian yang relevan dan memaksimalkan kesempatan penjualan.

5. Setel Harga dengan Bijak

Setelah gambar Anda diunggah, Anda bisa menentukan harga yang sesuai untuk setiap file. Pastikan harga yang ditetapkan masuk akal untuk kualitas foto, serta kategori pasar sasaran dan kompetisi. Untuk memulai, Anda bisa membuka harga yang relatif rendah dan meningkatkannya seiring dengan perbaikan kualitas foto dan waktu penjualan Anda yang bertambah.

6. Perhatikan Standar Kualitas yang Berlaku

ShutterStock memiliki standar kualitas foto yang cukup tinggi, dan setiap gambar harus memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hal ini mencakup hal seperti resolusi foto yang cukup tinggi, fokus yang tepat, pencahayaan yang memadai, dan keaslian serta kreativitas yang tersampaikan melalui gambar. Pastikan untuk mengecek standar kualitas yang berlaku untuk memastikan gambar Anda memenuhi standar tersebut.

7. Pemeliharaan dan Penyuntingan Foto

Setelah menentukan gambar-gambar yang akan dijual, pastikan untuk merawat dan mengedit gambar dengan benar. Langkah tersebut juga merupakan salah satu cara menjual foto di ShutterStock agar lebih mudah dan cepat laku. Pastikan untuk melakukan editing yang sesuai standar dan kebutuhan pembeli, seperti melakukan cropping, color balancing, pembersihan noise, atau pemberian filter efek khusus yang menarik.

8. Berhati-hatilah dengan Hak Cipta

Setiap gambar yang diunggah ke ShutterStock harus bebas dari karya atau hak kekayaan intelektual lainnya. Ini mencakup hak cipta, penemuan, desain, atau tanda dagang. Pastikan bahwa gambar yang Anda unggah hanya terdiri atas koleksi asli dari karya Anda sendiri tanpa mengandung unsur plagiat atau kecurangan. Hal ini akan membantu menjaga standar dan kredibilitas ShutterStock secara keseluruhan dan juga memenuhi hukum yang berlaku di Indonesia.

9. Menjaga Kualitas Foto Dalam Jangka Panjang

Setelah gambar Anda telah diunggah dan dijual, pastikan untuk menjaga kualitas foto dalam jangka panjang. Hal ini mencakup hal seperti memperbarui meta-data gambar untuk menjaga relevansi dan memastikan gambar muncul di hasil pencarian relevan, serta membaca review yang diberikan oleh pembeli dan meningkatkan kualitas gambar untuk masa depan.

10. Promosikan Karya Anda

Terakhir, promosikan karya Anda melalui platform media sosial atau cara lainnya untuk memaksimalkan visibilitas dan memperluas basis pelanggan Anda. Anda bisa memasang tautan untuk galeri ShutterStock Anda atau berbagi gambar melalui media sosial atau website Anda. Dengan cara ini, Anda dapat memperluas peluang untuk menjual foto di ShutterStock pada banyak pasar sasaran dan memaksimalkan pendapatan Anda.

Cara Jual Foto di Shutterstock: Menarik Perhatian Pembeli dengan Judul Foto yang Menarik

Saat menjual foto di Shutterstock, terkadang judul yang menarik dapat menjadi faktor penting untuk menarik perhatian pembeli. Judul yang tepat dapat membantu memperjelas gambar dan menggambarkan subjek secara singkat dan mudah dipahami. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat judul yang menarik bagi pembeli Shutterstock:

1. Pilihlah Kata-kata yang Relevan

Periksa kata-kata dalam judul Anda dan pastikan semuanya relevan dengan gambar Anda. Jangan menambahkan kata-kata tak perlu hanya untuk memikat hati pembeli. Sebaliknya, jangan lupa menambahkan kata-kata yang relevan untuk menjelaskan gambar dengan lebih baik.

2. Jangan Menggunakan Kata-kata Klise

Hindari penggunaan kata-kata klise, seperti “indah”, “cantik”, atau “menakjubkan”, kecuali benar-benar diperlukan. Kata-kata seperti itu telah banyak digunakan dan terlalu umum, sehingga kurang menarik perhatian pembeli.

3. Buatlah Judul yang Unik dan Menarik

Pikirkan tentang judul yang bisa menarik perhatian pembeli. Cobalah untuk membuatnya sesingkat dan sesederhana mungkin, namun tetap memikat pembeli untuk melihat gambar Anda. Upayakan untuk menampilkan subjek gambar secara spesifik dengan sedikit penjelasan.

4. Jangan Gunakan Kalimat Terlalu Panjang

Usahakan judul Anda terdiri dari beberapa kata saja yang mudah dipahami oleh pembeli. Jangan gunakan kalimat terlalu panjang dan rumit, apalagi dengan kosa kata yang sulit. Keterbacaan judul yang baik akan membuat pembeli lebih tertarik mengunjungi foto Anda.

5. Perhatikan Bahasa Internasional

Ingatlah bahwa Shutterstock adalah pasar global, jadi usahakan judul Anda menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembeli dari berbagai negara. Hindari penggunaan kalimat atau kata yang spesifik untuk suatu negara. Pilihlah bahasa internasional yang umum digunakan seperti Bahasa Inggris.

6. Gunakan Kata Kunci yang Populer

Buatlah kata kunci yang terkait dengan gambar Anda dan umum dicari oleh calon pembeli. Dengan menggunakan kata kunci populer, hal ini dapat membantu potensi pelanggan menemukan gambar Anda dengan mudah di dalam mesin pencarian internal Shutterstock.

7. Jadilah Spesifik

Sebisa mungkin judul yang dibuat dapat spesifik menjelaskan gambar Anda dengan jelas. Contoh: Jika foto Anda adalah tentang seorang bayi yang sedang tertidur, jangan sekadar menulis “Bayi Tidur”. Lebih baik menuliskan “Bayi Baru Lahir yang Tertidur Nyenyak”. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan keterbacaan judul dan membuat gambar Anda terlihat lebih menarik di mata pembeli.

8. Pilihlah Judul yang Berkarakter Kuat

Cobalah memberikan nuansa dan karakteristik yang khas pada judul Anda, seperti dengan menggunakan kata-kata yang kuat, seperti “hebat”, “tersanjung”, “berseri”, dan lainnya. Namun, pastikan kata-kata tersebut masih sesuai dengan gambar yang ingin Anda jual agar pembeli tidak merasa tertipu.

9. Jangan Gunakan Huruf Kapital di Awal Kata-kata

Huruf kapital di awal kata-kata biasanya digunakan pada judul artikel. Namun, jika Anda menggunakan huruf kapital di awal kata-kata dalam judul foto Anda, hal tersebut dapat mengurangi keterbacaan dan menciptakan kesan terlalu berlebihan.

10. Ingatlah Untuk Tetap Fokus Pada Subjek Utama

Buatlah judul yang fokus pada subjek utama dan menghindari penggunaan kata-kata yang dirasa tidak relevan. Misalnya, jika foto Anda tentang seorang wanita sedang bermain gitar, judul “Wanita Memainkan Gitar” dapat dipertimbangkan. Jangan tidak perlu menambahkan kata-kata yang tidak perlu seperti “Wanita Cantik Memainkan Gitar” karena tidak relevan dengan subjek utama.

11. Perhatikan Panjang Judul

Panjang judul adalah faktor penting karena pendaftarannya pada mesin pencari Shutterstock. Shutterstock membatasi panjang judul sekitar 100 karakter. Hindari penggunaan kata-kata yang tak perlu sehingga dapat memperpendek judul dan membuat judul Anda lebih terfokus pada gambar yang ingin Anda jual.

Dalam menjual foto di Shutterstock, judul sangat penting dan dibutuhkan untuk menarik perhatian pembeli. Cobalah mengikuti tips di atas untuk membuat judul yang lebih menarik dan spesifik menjelaskan gambar yang ingin Anda jual. Semakin menarik judul Anda, semakin banyak pula pembeli yang tertarik untuk membeli gambar Anda.

Cara Jual Foto di ShutterStock: Tips Memilih Kata Kunci yang Tepat untuk Foto

ShutterStock adalah salah satu situs stok foto terbesar di dunia, dan menjadi lahan bagi para fotografer untuk memperoleh uang dari hasil karya mereka. Namun, bagaimana cara menjual foto di ShutterStock? Salah satu hal yang paling penting adalah memilih kata kunci yang tepat untuk setiap foto yang diunggah. Kata kunci dapat mempengaruhi seberapa banyak orang yang menemukan foto Anda di ShutterStock.

1. Pilih Kata Kunci dengan Cermat

Pertama-tama, pilih kata kunci yang paling relevan dengan foto Anda. Pastikan kata kunci tersebut menggambarkan objek, adegan, atau konsep yang paling menonjol dalam foto. Sebagai contoh, jika Anda mengunggah foto seorang wanita yang melakukan yoga di pantai, kata kunci yang tepat mungkin “wanita”, “yoga”, “pantai”, “sunset”, “kebugaran”, “olahraga”, dan sebagainya.

2. Perhatikan Variasi Kata Kunci

Jangan hanya memilih kata kunci yang sangat spesifik, namun pilih juga variasi kata kunci yang lebih umum. Hal ini memungkinkan foto Anda untuk ditemukan oleh lebih banyak orang yang mencari dengan berbagai kata kunci yang berbeda-beda. Misalnya, dalam contoh foto yoga di pantai, kata kunci yang lebih umum seperti “liburan”, “alam”, atau “tempat wisata” dapat menambah kemungkinan orang menemukan foto Anda.

3. Gunakan Kata Kunci Menurut Bahasa Inggris

ShutterStock adalah situs berbahasa Inggris, oleh karena itu pastikan Anda menggunakan kata kunci dalam bahasa Inggris. Namun, jika foto Anda menggambarkan objek atau adegan yang berasal dari negara lain, pastikan Anda juga memasukkan kata kunci dalam bahasa yang sesuai untuk memudahkan orang mencari foto dari negara itu.

4. Gunakan Kata Kunci yang Populer

Anda bisa memperoleh inspirasi dari kata kunci yang populer di ShutterStock. Anda dapat melihat kata kunci apa saja yang sering digunakan dalam foto-foto populer di situs tersebut, kemudian mencari inspirasi dari sana. Namun, pastikan untuk tidak menyalin kata kunci dari foto orang lain. Hasilnya bisa berakibat buruk bagi akun ShutterStock Anda.

5. Pilih Kata Kunci dengan Menggunakan Alat Bantu

Ada banyak alat bantu online yang dapat membantu Anda menemukan kata kunci yang tepat untuk foto Anda. Misalnya, Anda dapat menggunakan Google Keyword Planner atau SEOquake untuk menemukan kata kunci terbaik untuk foto Anda. Beberapa alat bantu ini memungkinkan Anda melihat seberapa banyak orang mencari menggunakan kata kunci tertentu, sehingga Anda dapat memilih kata kunci yang paling populer.

6. Hindari Kata Kunci Umum

Hindari menggunakan kata kunci yang terlalu umum seperti “lukisan”, “lagu”, atau “film”. Kata kunci ini terlalu umum dan tidak spesifik, sehingga kemungkinan foto Anda akan terlalu banyak bersaing dengan foto-foto lainnya. Cobalah untuk memilih kata kunci yang lebih spesifik, seperti “lukisan minyak”, “lagu akustik”, atau “film noir”.

7. Atur Kata Kunci dalam Urutan yang Benar

Urutan kata kunci juga dapat mempengaruhi seberapa baik sebuah foto ditemukan di ShutterStock. Pastikan kata kunci yang paling relevan berada di bagian depan. Sebagai contoh, foto yoga di pantai, kata kunci “yoga” dan “pantai” harus ditempatkan di bagian depan, sedangkan kata kunci yang lebih umum seperti “liburan” atau “alam” dapat ditempatkan di belakang.

8. Jangan Serah pada Kata Kunci yang Populer

Memilih kata kunci yang populer memang dapat meningkatkan kemungkinan foto Anda ditemukan, namun jangan terlalu mengandalkan kata kunci populer. Kata kunci populer biasanya memiliki persaingan yang ketat, sehingga sulit untuk menonjol di antara foto-foto lainnya. Cobalah untuk menemukan kata kunci yang lebih spesifik dan kurang populer, sehingga Anda dapat menonjol dalam hasil pencarian.

9. Perbanyak Variasi Kata Kunci

Memilih hanya beberapa kata kunci untuk foto Anda tidak akan membantu foto Anda untuk ditemukan di ShutterStock. Sebagai gantinya, buatlah daftar yang panjang dari kata-kata kunci yang relevan untuk foto Anda. Pastikan untuk memasukkan semua variasi kata kunci yang mungkin, sehingga orang dapat menemukan foto Anda dengan berbagai cara yang berbeda.

10. Perhatikan Keyword Density

Keyword density adalah jumlah kata kunci yang terdapat dalam deskripsi atau metadata Anda. Pastikan untuk tidak mengisi kata kunci terlalu banyak, karena hal ini dapat dianggap sebagai spam oleh mesin pencari. Namun, pastikan juga untuk tidak terlalu konservatif dalam penggunaan kata kunci, sehingga foto Anda dapat lebih mudah ditemukan oleh orang.

11. Pilih Kata Kunci yang Benar-benar Sesuai dengan Foto Anda

Pilih kata kunci yang memang benar-benar sesuai dengan foto yang Anda unggah. Jangan memilih kata kunci yang tidak relevan hanya untuk menarik orang agar melihat foto Anda, karena hal ini bisa merugikan Anda dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang, ketika kata kunci Anda tidak sesuai dengan foto Anda, maka ada kemungkinan permintaan foto Anda akan turun.

12. Perbarui Kata Kunci Sesuai dengan Perkembangan Tren

Setiap bulan, tren kata kunci di ShutterStock selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memperbarui kata kunci Anda sesuai dengan perkembangan tren terbaru. Anda bisa mengikuti tren melalui situs web atau media sosial yang menyediakan informasi tentang perkembangan tren foto terbaru.

Dengan memilih kata kunci yang tepat, membuat foto Anda lebih mudah ditemukan oleh orang di ShutterStock. Ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk menjual foto dan memperoleh penghasilan dari hasil karya Anda. Namun, pastikan untuk tidak hanya fokus pada kata kunci saja tetapi jangan lupakan aspek-aspek pengambilan gambar terbaik agar memberikan hasil terbaik bagi konsumen.

Mengoptimalkan Tag dan Deskripsi Foto di ShutterStock

1. Apa itu Tag dan Deskripsi Foto di ShutterStock?

ShutterStock adalah sebuah platform yang memungkinkan fotografer untuk menjual foto-foto mereka. Setiap kali seseorang mencari foto di platform ini, mereka akan mengetikkan kata kunci tertentu pada bar pencarian ShutterStock, sehingga melekatkan tag atau deskripsi foto adalah suatu hal yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan suatu foto untuk ditemukan oleh para pembeli.

2. Apa Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengoptimalkan Tag Foto di ShutterStock?

Tags adalah kunci pencarian yang akan mengarahkan calon pembeli ke foto yang ingin mereka beli. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa Anda memasukkan tag yang paling sesuai dengan foto yang Anda jual. Beberapa tips untuk mengoptimalkan tag untuk foto di ShutterStock adalah sebagai berikut:

– Gunakan Kata-Kata Kunci Yang Lebih Spesifik

Sebagai contoh, jika Anda menjual foto kucing peliharaan, tag yang tepat dan spesifik adalah “kucing peliharaan”, “kepribadian kucing”, “kucing yang lucu”. Jangan memasukkan tag yang tidak relevan seperti “Anjing” atau “Hewan Peliharaan”.

– Jangan Mengulang Tag

Mengulang tag dalam foto Anda akan dilihat sebagai spam oleh ShutterStock, sehingga akan mengurangi kesempatan foto Anda muncul dalam hasil pencarian ShutterStock. Pastikan untuk selalu menyertakan tag yang relevan dan bervariasi.

– Pastikan Tag Yang Anda Gunakan Tepat

Pastikan tag yang Anda pilih benar-benar menggambarkan foto Anda. Jangan memilih tag yang tidak relevan hanya untuk mengejar popularitas kata kunci. Ini akan membingungkan para pencari foto dan dapat menurunkan reputasi Anda sebagai fotografer yang andal.

3. Apa Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengoptimalkan Deskripsi Foto di ShutterStock?

Deskripsi foto adalah tulisan yang menggambarkan foto Anda pada pengunjung ShutterStock. Ini adalah kesempatan untuk memberikan detail tentang aspek-aspek tertentu dalam foto dan memberikan informasi tentang cara foto itu diambil.

– Deskripsi Harus Jelas Dan Tepat

Deskripsi yang jelas dan tepat akan mempermudah pembeli untuk memutuskan apakah foto Anda adalah sesuatu yang mereka cari atau tidak. Jika deskripsi tidak memberikan informasi yang cukup, calon pembeli mungkin akan mencari informasi lebih lanjut dan membeli foto dari pesaing Anda.

– Gunakan Deskripsi Singkat dan Menjadi Kalimat yang Benar

Deskripsi hendaknya tidak terlalu panjang dan lebih tepat berupa ringkasan saja agar mudah dipahami oleh pembeli dengan kalimat yang simpel dan mudah dimengerti.

4. Bagaimana Cara Mengoptimalkan Tag dan Deskripsi Foto di ShutterStock Jobs?

Mengoptimalkan tag dan deskripsi foto pada ShutterStock bisa menjadi proses yang agak membingungkan pada awalnya. Namun, jika Anda berada di platform ini untuk waktu yang lama, Anda akan segera memperoleh pengalaman yang cukup dan menemukan sendiri apa yang bekerja dan tidak bekerja. Beberapa tip untuk membantu memperbaiki tag dan deskripsi foto Anda pada ShutterStock adalah sebagai berikut:

– Lakukan Riset Kata Kunci Secara Teratur

Hal ini penting untuk mengetahui kata kunci yang sangat dicari oleh pembeli dan menerapkannya ke tag dan deskripsi foto Anda. Anda bisa melakukan riset dengan melihat ribuan gambar teratas yang terkait dengan topik foto Anda dan menemukan tag apa saja yang digunakan.

– Selalu Menyertakan Tag Dan Deskripsi Yang Tepat

Anda harus menjaga agar tag dan deskripsi Anda konsisten. Tag yang relevan dan deskripsi yang sesuai akan membuat foto Anda muncul pada lebih banyak pencarian.

– Gunakan Kombinasi Tag dan Deskripsi

Anda bisa menggunakan tag dan survei yang relevan antara satu dengan yang lainnya untuk mempermudah calon pembeli mengindera gambaran foto Anda.

– Jangan Lupa Untuk Memperbarui Tag Dan Deskripsi Dari Waktu Ke Waktu

Hexenwe spanaruh setelah menjual foto, Anda harus selalu memperbarui tag dan deskripsi foto Anda di ShutterStock. Ini termasuk menghapus beberapa tag dan deskripsi, menambahkan tag dan deskripsi baru, dan menyesuaikan tag dan deskripsi lama dengan kata kunci yang lebih baik.

– Menyertakan Deskripsi Dalam Beberapa Bahasa

Anda dapat meningkatkan penjualan Anda di ShutterStock dengan menyediakan deskripsi foto dalam beberapa bahasa sesuai dengan bahasa yang dipertanyakan calon pembeli. Ini akan memudahkan calon pembeli yang tidak berbicara bahasa Inggris untuk memahami informasi tentang foto Anda dan dengan demikian Anda memperluas jangkauan pasar.

5. Kesimpulan

Mengoptimalkan tag dan deskripsi foto di ShutterStock dapat membantu meningkatkan visibilitas dan penjualan foto Anda. Pastikan untuk selalu menyertakan tag dan deskripsi yang relevan dan berguna bagi calon pembeli. Lakukan riset kata kunci secara teratur dan memperbarui deskripsi dan tag foto Anda dalam periode tertentu.

Cara Jual Foto di Shutterstock

Jual foto di Shutterstock adalah salah satu cara mudah bagi fotografer untuk memonetize karya mereka. Dalam panduan ini, kita akan membahas secara rinci cara mempromosikan foto Shutterstock di media sosial, sehingga Anda dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial.

1. Tentukan Platform Media Sosial Anda

Sebelum mulai mempromosikan foto Anda di media sosial, tentukan platform media sosial mana yang Anda ingin gunakan. Anda dapat memilih dari berbagai platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dll. Pastikan memilih platform yang paling sesuai untuk jenis konten Anda dan audiens Anda.

2. Buat Profil Media Sosial Anda yang Menarik

Jika Anda sudah memilih platform media sosial yang Anda inginkan, selanjutnya adalah membuat profil media sosial yang menarik. Pastikan profil media sosial Anda mencirikan diri Anda sebagai fotografer dan menampilkan foto-foto terbaik Anda. Berikan deskripsi yang menarik tapi singkat dan jelas agar pengunjung profil media sosial Anda dapat memahami apa yang bisa mereka harapkan dari Anda.

3. Posting Foto Anda Secara Berkala

Setelah profil media sosial Anda siap, langkah selanjutnya adalah memposting foto Anda secara teratur di berbagai media sosial platform. Pastikan untuk mengirimkan foto yang terbaik dari koleksi Anda. Konsisten dalam membuat konten yang teratur dan berkualitas.

4. Gunakan Hashtag yang Relevan

Hashtag adalah cara sederhana dan efektif untuk membuat konten Anda lebih mudah ditemukan di media sosial. Gunakan hashtag yang relevan dengan topik foto Anda. Jangan terlalu banyak menambahkan hashtag, karena dapat membuat postingan Anda terlihat spam.

5. Gunakan Captoions yang Menarik

Caption atau keterangan pada konten media sosial merupakan cara untuk menggambarkan foto Anda dalam sedikit kata. Pastikan untuk membuat caption yang menarik, jelas, dan deskriptif. Jangan takut menjadi kreatif namun tetap jangan melebih-lebihkan atau berbohong pada caption.

6. Bagikan Pengalaman Anda

Berbagi pengalaman Anda tentang fotografi dapat membantu mendapatkan perhatian dari audiens Anda. Berikan beberapa tips fotografi yang Anda pelajari selama bertahun-tahun. Hal ini akan menarik orang yang ingin belajar fotografi, semakin banyak orang ini mengikuti Anda, potensi Anda untuk bertumbuh juga semakin banyak.

7. Pasang Link Shutterstock di Bio Anda

Pasang link ke akun Shutterstock Anda pada bio Anda. Ini memberikan akses langsung ke galeri foto Anda, sehingga audiens dapat melihat dan membeli foto Anda dengan mudah. Pastikan untuk mengarahkan mereka ke galeri yang tepat atau spesifik agar memudahkan audiens untuk menemukan foto Anda.

8. Gunakan CTA yang Jelas

“Call to Action” atau upaya meminta tindakan, merupakan tindakan persis seperti yang terlihat. Jangan takut menambahkan CTA yang jelas setelah posting Anda. Ajak audiens Anda untuk membeli atau men-download foto Anda. Anda bisa membuat link langsung menuju foto Anda pada profil atau website, agar murah dan mudahnya audiens membeli foto Anda.

9. Interaksi dengan Audiens

Mempertahankan interaksi dengan audiens juga penting untuk menarik perhatian mereka. Jangan ragu untuk menjawab pertanyaan atau memberikan respon pada komentar mereka. Berikan jawaban yang sopan dan berguna agar audiens merasa penting dan diperhatikan. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung pada Anda sebagai fotografer.

10. Tawarkan Penawaran Khusus

Menawarkan penawaran khusus dapat memotivasi audiens untuk membeli foto Anda. Anda bisa memberi diskon harga pada beberapa foto atau memberikan beberapa photos untuk penggunaan yang bebas. Penawaran ini akan menarik perhatian lebih dari semacam “limited time offer”.

11. Gunakan Iklan Berbayar

Meskipun program pengiklanan berbayar dapat memakan biaya yang cukup mahal, akan tetapi bisa membuat foto Anda diakses oleh audiens yang lebih luas secara cepat. Gunakan iklan berbayar yang sesuai dengan platform media sosial Anda.

12. Kerja Sama dengan Influencer

Menggandeng Influencer yang berkaitan dengan fotografi juga juga menjadi salah satu strategi promosi. Influencer memiliki banyak penggemar yang loyal akan sarannya. Targetkan influencer yang berpengalaman dan aktif, dan pastikan mereka memiliki pengikut yang sebangsa dengan audiens yang ingin dituju Anda.

13. Ikuti Berita Terbaru Mengenai Fotografi

Tetap terkini mengenai berita seputar fotografi, untuk mengetahui penguatan bisnis Anda selanjutnya.ikuti akun media sosial ataupun web yang membahas soal fotografi, seperti photo editor dan fotografer profesional. Berita tersebut dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan fotografer dan memperluas pengetahuan Anda seputar dunia fotografi.

14. Pelajari Teknik SEO

Pelajari teknik SEO (Search Engine Optimization) adalah kuncian sukses dalam memasarkan foto Anda di media sosial. Dalam SEO, harus memperhatikan kata kunci yang digunakan agar foto Anda mudah ditemukan di mesin pencari. Pastikan untuk mengoptimalkan deskripsi Anda, judul, dan tag pada foto. Dalam waktu singkat, foto Anda akan semakin dekat ke permukaan hasil pencarian jika Anda menggunakan teknik SEO dengan benar. Tidak harus lari atau masuk ke bayangan, SEO tak sekedar membuat foto Anda tampil pertama kali di halaman pencarian.

Dengan mempromosikan foto Anda di media sosial, Anda dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial dan meningkatkan penghasilan Anda melalui penjualan foto di Shutterstock. Jangan takut untuk eksperimen dalam mempromosikan karya Anda dan selalu menggunakan cara baru yang ia ajarkan.

Cara Jual Foto di Shutterstock

Shutterstock adalah salah satu platform yang menyediakan layanan jual beli foto dan video. Jika Anda ingin memulai bisnis fotografi online, Shutterstock adalah tempat yang tepat untuk memulainya. Di dalam artikel ini, kami akan membahas tentang cara jual foto di Shutterstock, khususnya dalam bagaimana mempromosikan foto di Shutterstock di website dan blog Anda.

1. Bergabung dengan Shutterstock

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah bergabung dengan Shutterstock. Caranya sangat mudah, kunjungi situs web Shutterstock, klik tombol “Daftar” dan isi semua informasi yang diperlukan. Setelah mendaftar, Anda perlu memverifikasi akun Anda dan menyelesaikan profil Anda.

2. Persiapkan Foto Anda

Sebelum memasarkan foto di Shutterstock, pastikan foto Anda sudah siap. Jangan hanya meng-upload foto biasa saja, pastikan kualitas foto yang Anda upload sudah baik, memiliki cahaya yang baik, framing yang sempurna, dan tampil menarik.

3. Tentukan Kategori Foto

Anda perlu menentukan kategori foto yang cocok dengan tema foto Anda. Shutterstock menyediakan kategori foto untuk mempermudah para pembeli mencari foto yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan kata kunci atau tags pada foto Anda agar lebih mudah ditemukan oleh pembeli.

4. Tentukan Harga Foto

Setelah menentukan kategori dan menambahkan tags, Anda perlu menentukan harga foto Anda. Shutterstock memungkinkan Anda menetapkan harga secara berbeda untuk setiap foto yang Anda unggah. Pastikan harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas dan tema foto yang Anda upload.

5. Melakukan Promosi pada Website dan Blog

Agar foto yang Anda jual dapat dikenal oleh masyarakat, Anda perlu mempromosikannya. Salah satu cara untuk mempromosikan foto di Shutterstock adalah dengan memasangnya di website atau blog Anda. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan:

5.1. Pasang Widget

Anda dapat memasang widget Shutterstock pada website atau blog Anda. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mendapatkan kode HTML dari Shutterstock dan memasangnya pada widget di website Anda. Setelah itu, foto-foto dari Shutterstock akan terhubung secara otomatis ke website Anda.

5.2. Buat Halaman Khusus

Anda juga dapat membuat halaman khusus untuk mempromosikan foto Shutterstock yang Anda jual. Pada halaman ini, Anda dapat menampilkan beberapa foto unggulan dengan tema yang beragam dan menambahkan deskripsi serta harga foto tersebut. Halaman ini dapat menarik perhatian pembeli dan meningkatkan penjualan foto Anda.

5.3. Menulis Artikel tentang Foto Anda

Menulis artikel tentang foto yang Anda jual juga dapat menjadi salah satu cara untuk mempromosikan foto. Anda dapat menulis artikel tentang cara Anda mengambil foto tersebut, apa inspirasi Anda saat memotret, atau bahkan membuat artikel tentang sejarah lokasi yang difoto. Artikel yang menarik seperti ini dapat meningkatkan minat pembeli untuk mengambil foto yang Anda jual.

5.4. Berikan Diskon

Berikan diskon pada pembelian foto dapat meningkatkan minat pembeli untuk membeli foto dari Anda. Anda dapat memberikan diskon pada beberapa foto yang Anda jual atau memberikan diskon saat pembeli mengambil beberapa foto sekaligus.

6. Menjaga Kualitas Foto

Selalu perhatikan kualitas foto yang Anda upload ke Shutterstock. Pastikan foto yang Anda upload berkualitas baik dan memiliki tema yang menarik untuk menarik minat pembeli. Selain itu, Shutterstock sangat memperhatikan kualitas foto yang diupload oleh para kontributor dan akan memblokir akun yang tidak memenuhi standar kualitas.

7. Update Foto yang Tersedia

Jangan hanya memasang foto biar website Anda terlihat mengisi, pastikan update foto yang tersedia pada Shutterstock agar pengunjung website atau blog Anda terus tertarik dengan konten yang Anda berikan.

8. Menjaga Jangkauan Foto

Anda harus memastikan foto Anda mudah ditemukan oleh pembeli. Caranya dapat dilakukan dengan memberikan keyword atau tags yang relevan dengan foto yang Anda upload. Hal ini akan memudahkan pembeli untuk menemukan foto yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

9. Memperluas Bisnis Fotografi Online Anda

Shutterstock adalah salah satu platform yang paling terkenal untuk menjual foto dan video online. Namun, Anda dapat memperluas bisnis fotografi online Anda dengan menemukan platform lain seperti Getty Images, iStock, Adobe Stock, dan lain-lain. Dengan memanfaatkan beberapa platform, Anda dapat memperluas jangkauan pembeli foto atau video Anda.

10. Menjalin Hubungan dengan Klien

Menjalin hubungan baik dengan klien sangat penting dalam bisnis fotografi online Anda. Berikan pelayanan yang baik pada klien Anda dan hargai kepercayaan mereka terhadap Anda. Dengan cara ini, Anda dapat membangun reputasi yang baik dan menarik lebih banyak klien.

11. Mengatur Waktu Unggah Foto

Menentukan waktu unggah foto yang tepat dapat membantu pengunjung website atau blog Anda tertarik dengan foto yang Anda tawarkan. Caranya adalah dengan melihat kapan pengunjung Anda aktif di website atau blog tersebut kemudian memposting foto pada waktu aktif pengunjung tersebut.

12. Menyediakan Galeri Foto di Website

Anda juga dapat menyediakan galeri foto di website Anda. Galeri ini merupakan halaman khusus yang berisi semua foto yang Anda jual di Shutterstock. Hal ini akan memudahkan pembeli untuk melihat semua foto Anda dalam satu tempat.

13. Mengikuti Trend

Mengikuti trend yang sedang berkembang di industri fotografi juga dapat meningkatkan penjualan foto Anda. Pastikan untuk mengikuti tren baru yang sedang berkembang dan menghasilkan foto yang relevan dengan tren tersebut.

14. Bonus Tambahan

Bersikap jujur dengan pembeli, selalu menjawab pertanyaan pembeli dengan jujur dan beri mereka pelayanan yang baik ketika foto yang mereka dapatkan memiliki masalah.

15. Belajar dari Fotografer Lain

Menjadi seorang fotografer sukses bukan hanya tentang menjual foto Anda, tetapi juga tentang terus belajar dan mengembangkan keterampilan Anda. Anda dapat belajar dari fotografer lain dengan bergabung di grup fotografi online atau mengikuti pelatihan fotografi. Carilah fotografer yang sudah terkenal dan belajar dari mereka agar bisnis fotografi online Anda semakin sukses.

Itulah beberapa cara mempromosikan foto di Shutterstock di website dan blog. Semoga Anda dapat menjual foto dengan sukses dan meningkatkan bisnis fotografi online Anda.

Tips Jual Foto di Shutterstock: Mendapatkan Testimonial dari Pelanggan

Sebagai seorang fotografer, mendapatkan testimonial dari pelanggan adalah hal yang penting untuk membangun reputasi dan menarik calon pelanggan baru. Testimonial adalah bentuk konfirmasi atas kualitas karya yang telah dihasilkan. Di dalam platform Shutterstock, testimonial juga berfungsi sebagai salah satu faktor penentu peringkat foto.

Mengapa testimonial penting?

Testimonial bertindak sebagai bukti nyata tentang kualitas hasil kerja Anda sebagai seorang fotografer dan tentunya akan sangat membantu ketika harus meyakinkan calon pelanggan. Di samping itu, testimonial juga bisa membantu Anda dalam meningkatkan peringkat di dalam platform Shutterstock.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memperoleh testimonial dari pelanggan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Berikan Pelayanan Terbaik

Sebagai fotografer yang profesional, memberikan pelayanan terbaik harus menjadi prioritas utama. Dengan memberikan pelayanan yang baik, Anda menciptakan hubungan yang positif dengan pelanggan dan kemungkinan besar mereka akan merasa senang dan puas dengan hasil karya Anda, yang kemudian bisa meningkatkan peluang mendapatkan testimonial.

2. Minta Segera Setelah Pekerjaan Selesai

Setelah pekerjaan selesai, mintalah testimonial kepada pelanggan secepat mungkin. Jangan menunda-nunda proses ini karena semakin lama waktu yang diambil, semakin rendah kemungkinan pelanggan memberikan testimonial pada Anda. Segeralah meminta untuk mendapatkan testimonial ketika pelanggan masih fresh dalam ingatan.

3. Buat Formulir Testimonial yang Sederhana dan Mudah diisi

Sebelum meminta testimonial, buatlah sebuah formulir yang sederhana dan mudah dipahami oleh pelanggan. Terkadang pelanggan mengalami kebingungan dalam membuat testimonial karena mereka tidak tahu apa yang harus ditulis. Dengan membuat formulir, pelanggan dapat lebih mudah menulis testimonial yang sesuai dengan yang Anda inginkan. Formulir tersebut juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum pelanggan dan memudahkan mereka dalam menulis testimonial.

4. Jelaskan Kenyamanan dan Keuntungan bagi Pelanggan

Saat meminta testimonial, jelaskan kepada pelanggan kenapa testimoni mereka sangat penting bagi pengembangan bisnis Anda dan betapa penghargaan yang Anda rasakan atas setiap kata testimoni yang mereka berikan. Terkadang pelanggan perlu diingatkan tentang pentingnya testimoni dan apa yang akan mereka dapatkan ketika mereka melakukannya.

5. Beri Insentif

Memberikan insentif juga bisa menjadi cara untuk memperoleh testimonial dari pelanggan. Insentif bisa berupa diskon harga atau memberikan karya foto secara gratis. Dalam memberikan insentif, pastikan terlebih dahulu bahwa kesepakatan tersebut memang cocok dan menguntungkan kedua belah pihak.

6. Ingatkan Pelanggan

Jika pelanggan belum memberikan testimonial setelah beberapa waktu, ingatkan mereka dengan sopan dan ramah untuk mengirim testimonial. Terkadang pelanggan sibuk dengan rutinitas yang padat dan lupa untuk mengirimkan testimoni, oleh karena itu, Anda perlu mengingatkan mereka dengan tegas namun tetap santun.

7. Gunakan Testimonial yang Telah Ada

Jika Anda telah memperoleh beberapa testimonial sebelumnya, gunakanlah sebagai referensi dalam mempromosikan pekerjaan Anda. Testimonial yang bagus bisa membuat Anda menjadi semakin dihargai oleh pelanggan potensial, menginspirasi dan sekaligus membantu Anda meningkatkan penjualan.

8. Minta Testimonial yang Spesifik

Jangan malu untuk meminta testimonial yang spesifik kepada pelanggan. Misalnya, Anda dapat meminta mereka untuk meninggalkan testimonial tentang pengalaman kerjasama dengan Anda, tentang kualitas karya yang Anda hasilkan, atau tentang keuntungan yang mereka dapatkan dari layanan Anda. Testimonial yang spesifik akan memberikan nilai tambah bagi Anda sebagai seorang fotografer.

9. Tawarkan Pengalaman Pengguna yang Mudah

Jangan membuat proses pengiriman testimonial terlalu rumit. Pastikan pelanggan dapat dengan mudah mengirimkan testimoni melalui email, formulir online atau media sosial. Semakin mudah proses ini, semakin besar kemungkinan pelanggan memberikan testimoni dengan senang hati.

10. Tampilkan Testimonial di Berbagai Media

Ketika mendapatkan testimonial, tampilkan di mana saja. Anda bisa menampilkan testimoni di website Anda, media sosial, ataupun di dalam platform Shutterstock. Semakin banyak saluran yang digunakan, semakin besar peluang untuk menjangkau calon pelanggan.

11. Berikan Tanggapan atas Testimonial

Tanggapi setiap testimoni yang ada dengan penuh rasa terima kasih dan menghargai. Setiap testimoni merupakan apresiasi atas karya Anda, sehingga dengan memberikan tanggapan yang baik, Anda tidak hanya memberikan apresiasi tetapi juga akan membentuk hubungan positif antara Anda dan pelanggan.

12. Tanyakan Apa yang Pelanggan Inginkan

Selalu tanyakan apa yang pelanggan inginkan dan berikan pemahaman tentang layanan yang Anda tawarkan. Semakin terbuka Anda dengan pelanggan, semakin mereka akan merasa aman dan terbuka tentang keinginan mereka. Dalam memberikan layanan, fokus kepada apa yang pelanggan inginkan adalah kunci utama dalam mendapatkan testimonial yang baik.

13. Buka Saran dan Keluh Kesah

Buka diri untuk menerima saran dan keluhan dari pelanggan. Kritik dan saran konstruktif dapat membantu Anda memperbaiki dan meningkatkan kualitas karya Anda. Dengan mengambil sarannya, pelanggan akan merasa dihargai dan memiliki rasa kepercayaan yang lebih dalam layanan Anda sebagai seorang fotografer.

14. Buatlah Perbedaan

Ketika salah satu pelanggan memberikan testimonial, pastikan Anda merespon dengan penuh perhatian. Berikan mereka pengalaman yang berbeda dengan layanan yang Anda tawarkan. Dengan membuat pelanggan merasa berbeda dibandingkan pelanggan lainnya, mereka akan merasa lebih penting dan terhinna untuk memberikan apresiasi dan testimonial yang baik.

15. Jadilah Profesional

Jadilah profesional dalam setiap interaksi dengan pelanggan. Selalu berikan layanan yang terbaik, tanggapi setiap pertanyaan dengan bijak, dan tawarkan opsi alternatif ketika pelanggan membutuhkan. Dalam dunia fotografi, memiliki reputasi sebagai seorang profesional sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mendapatkan testimonial yang bagus.

16. Kontak Kembali pelanggan

Ketika pelanggan sudah memberikan testimoni, jangan memberikannya lupa. Kontak kembali pelanggan secara periodik dan berikan update tentang pekerjaan Anda yang terbaru. Dalam melakukan kontak kembali kepada pelanggan, jangan hanya bertujuan meminta testionial lagi, namun juga untuk menjaga hubungan yang positif yang terjalin dengan pelanggan.

17. Gunakan Testimonial untuk Meningkatkan Penjualan

Dalam menggunakan testimonial sebagai bentuk promosi, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Jangan hanya menampilkan testimonial yang singkat dan umum, tetapi pilihlah yang dapat menunjukkan keuntungan dan manfaat dari penggunaan layanan Anda sebagai seorang fotografer. Pastikan juga bahwa testimonial yang ditampilkan adalah testimonial yang masih relevan dan sesuai dengan kualitas layanan yang saat ini Anda tawarkan.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda semakin memiliki peluang besar untuk memperoleh testimonial yang bagus dan meningkatkan reputasi sebagai seorang fotografer yang handal. Ketika Anda melakukan penjualan atau menawarkan karya di platform Shutterstock, jangan lupa untuk menampilkan testimonial sebagai bukti nyata tentang kualitas karya Anda dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru. Semoga berhasil!

Cara Jual Foto di ShutterStock dengan Memaksimalkan Kategori Foto yang Dijual

1. Menemukan Kategori Tepat

Untuk memulai bisnis jual foto di ShutterStock, langkah awal yang harus dilakukan adalah menemukan kategori foto yang tepat. Pilihlah kategori yang sedang diminati oleh konsumen saat ini. Ada banyak pilihan kategori foto di ShutterStock, seperti lanskap, kuliner, manusia, hewan, arsitektur, teknologi dan masih banyak lagi. Jangan memilih kategori foto dari satu genre saja, namun pilihlah beberapa kategori yang dapat menampung karya Anda. Dengan mengetahui kategori foto yang tepat dapat membantu Anda untuk menarik lebih banyak pembeli dan uang.

2. Mengikuti Konten Trending

ShutterStock akan lebih banyak membayar foto yang menuai popularitas dibandingkan yang biasa-biasa saja. Oleh karena itu, Anda harus selalu mengikuti konten foto yang sedang trending. Anda dapat memantau media sosial, situs berita, atau mempelajari kata kunci yang sedang tren di ShutterStock.

3. Melakukan Riset Keywords

Sebagai penjual foto di ShutterStock, Anda perlu melakukan riset kata kunci terlebih dahulu. Carilah kata kunci yang relevan dengan karya Anda dan masukkan kata kunci tersebut ke dalam meta deskripsi foto Anda. Hal ini akan membantu konsumen menemukan foto Anda dengan lebih mudah ketika melakukan pencarian.

4. Menggunakan Software Editing

Sebagai penjual foto, Anda membutuhkan software editing untuk membuat foto Anda lebih menarik dan profesional. Softwares seperti Adobe Photoshop, Lightroom, atau Corel Draw dapat membantu membuat foto Anda menjadi lebih baik tanpa mengurangi kualitas foto asli.

5. Fokus pada Kualitas Foto

Kualitas menjadi salah satu faktor penilaian konsumen ketika menilai suatu foto. Oleh karena itu, kualitas foto menjadi sangat penting bagi penjual. Pastikan setiap foto yang Anda upload memiliki kualitas paling minimal 4 megapixel dan hindari foto yang buram.

6. Melakukan Penataan Foto

Penataan foto menjadi faktor penentu dalam menjual foto Anda di ShutterStock. Cobalah bermain dengan pencahayaan, komposisi, atau teknik fotografi untuk membuat foto Anda menjadi lebih menarik dan mencolok. Jangan lupa melatih intuisi dalam melihat konsep penataan foto agar mampu menghasilkan karya yang berkualitas.

7. Mengidentifikasi Keperluan Foto

Dalam dunia bisnis, kepuasan pelanggan adalah bagian yang sangat penting. Oleh karena itu, sebagai penjual foto di ShutterStock, Anda harus bisa mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh konsumen. Tanyakan pada diri Anda sendiri: “foto seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen saat ini?”. Selalu mencari tahu apa keperluan konsumen untuk dapat membuat foto Anda diminati dan bisa dijual dengan mudah.

8. Mengembangkan Gaya Pribadi

Tidak ada yang lebih hebat daripada memiliki ciri khas dalam setiap karya. Dengan memiliki gaya pribadi, akan mempermudah konsumen dalam mengenali karya Anda. Cobalah untuk mengembangkan dan mengeksplorasi gaya pribadi Anda dalam setiap foto yang Anda jual. Selain itu, dengan memiliki ciri khas sendiri, foto Anda akan lebih menonjol dibandingkan penjual foto lainnya.

9. Menjaga Kesederhanaan Foto

Terkadang, terlalu banyak objek pada sebuah foto bukanlah sebuah keuntungan tetapi justru malah merugikan. Gunakan kesederhanaan foto dalam mengekspresikan suatu konsep. Hal ini akan membuat foto Anda menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh konsumen. Hanya perlu sedikit sentuhan pada foto yang akan membantu konsumen memahami kesederhanaan foto tersebut.

10. Mengambil Kualitas Foto yang Tinggi

Untuk menjual foto di ShutterStock, Anda membutuhkan kualitas foto yang tinggi. Oleh karena itu, disarankan untuk memotret foto dalam resolusi yang tinggi. Meskipun hasil pemotretan foto dalam resolusi tinggi memakan waktu dan pengorbanan, namun hal ini sangat membantu dalam menjual foto di ShutterStock.

11. Melupakan Pengaturan Auto

Gunakan pengaturan manual pada kamera saat memotret foto. Jangan menggunakan pengaturan auto pada kamera, karena foto yang dihasilkan cenderung kurang mendetail dan terlihat kurang cukup. Oleh karena itu, pelajari setiap pengaturan manual pada kamera agar dapat membuat karya foto lebih baik.

12. Mengikuti Standarisasi ShutterStock

ShutterStock telah menetapkan standarisasi khusus dalam menjual foto. Pastikan setiap foto yang Anda upload sesuai dengan aturan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh ShutterStock. Hal ini akan menjaga kredibilitas dan kualitas foto Anda.

13. Mengirim Lebih Banyak Karya

Destinasi untuk menjadi penjual foto yang sukses di ShutterStock, Anda harus terus belajar dan mengembangkan karya Anda. Selalu upload foto terbaru dan pastikan untuk menyediakan berbagai tema kategori foto yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu, kirimlah foto setiap saat dan jangan ragu untuk melakukan ubahan atau perbaikan pada setiap karya Anda.

14. Mengetahui Relevansi Foto yang Dijual

Salah satu kunci keberhasilan dalam jual foto di ShutterStock adalah dengan mengetahui relevansi foto yang dijual dengan permintaan pasar. Pelajari dengan cermat permintaan pasar dan pilihlah foto yang sesuai dengan permintaan pasar. Dalam penjualannya jangan hanya mengetahui kategori umum saja, namun pelajari sub-kategori yang ada dan sesuaikan isi foto dengan sub-kategori yang diinginkan.

15. Mempersiapkan Foto Secara Strategis

Sebelum memotret foto, carilah inspirasi terlebih dahulu tentang omset foto yang sedang dijual di ShutterStock. Selalu mempersiapkan foto secara strategis agar foto yang dihasilkan dapat dijual dengan baik di ShutterStock.

16. Memastikan Foto Berlisensi Tepat

Pastikan foto yang Anda jual tidak bermasalah dengan islamicitragrafi, model release, dan rilis hak cipta atau house release. Agar foto dapat dijual secara legal di ShutterStock, pastikan foto memiliki hak yang terkait dengan lisensi. Biasakan untuk membuat lisensi yang sah dan tidak melanggar hak kekayaan intelektual.

17. Menghindari Foto yang Hanya Itu-itu Saja

Meskipun foto itu sebaiknya memenuhi kebutuhan dan standarisasi di ShutterStock, penting juga untuk menghindari foto yang hanya itu-itu saja. Buatlah foto yang berbeda dan berani melakukan ekspresi yang berbeda dari foto lainnya. Hal ini akan membuat foto Anda menonjol dan diminati oleh konsumen yang modern.

18. Mengelola Potensi Up-selling

Rekomendasiyang paling efektif untuk meningkatkan penjualan foto di ShutterStock adalah menampilkan foto di galeri terbaik Anda. Pilihan ini memberikan konsumen pembelian di ShutterStock yang lebih besar dan lebih menguntungkan bagi penjual. Pengelolaan potensi Up-selling memungkinkan Anda untuk menghasilkan uang lebih banyak dari hasil penjualan karya Anda di ShutterStock.

Menjual Foto di ShutterStock Dalam Bentuk Paket

1. Pengertian Paket Penjualan di ShutterStock

ShutteStock merupakan salah satu website ternama dalam bidang jual beli foto dan vektor. Di dalam situs ini para fotografer dan ilustrator dapat menjual karya mereka secara online, dan bagi orang yang membutuhkan gambar dan vektor bisa membeli karya-karya tersebut.

Untuk memudahkan para pelanggan dalam memilih gambar dan vektor, ShutterStock menawarkan paket penjualan. Paket ini memberi akses pada ribuan foto dan vektor yang diunggah oleh seluruh pengguna ShutterStock. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan yang ingin memperoleh banyak gambar dengan harga yang terjangkau.

2. Keuntungan Menjual Foto di ShutterStock melalui Paket Penjualan

Menjual foto di ShutterStock melalui paket penjualan memiliki sejumlah keuntungan bagi para fotografer dan ilustrator. Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh antara lain:

a. Memperoleh Keuntungan dengan Cepat

Dengan menjual foto melalui paket penjualan, fotografer dan ilustrator bisa memperoleh keuntungan dengan lebih cepat daripada jika mereka menjual gambar secara individu. Hal ini dikarenakan paket penjualan bisa memancing minat lebih banyak pelanggan yang mencari gambar dan vektor berkualitas dan variatif dalam jumlah banyak.

b. Peluang Menjangkau Pasar yang Lebih Luas

Paket penjualan di ShutterStock memiliki pengguna yang sangat luas di seluruh dunia. Dengan bergabung sebagai contributor dan menjual foto melalui paket penjualan, fotografer dan ilustrator berpeluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas daripada jika mereka hanya menjual gambar secara individu.

c. Menghemat Waktu dan Tenaga

Menjual foto melalui paket penjualan di ShutterStock juga bisa menghemat waktu dan tenaga bagi fotografer dan ilustrator. Mengunggah gambar secara individu tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak daripada jika mereka membuat satu paket yang di dalamnya terdapat banyak foto atau vektor. Dengan membuat paket, fotografer dan ilustrator bisa menghemat waktu mengunggah gambar secara individu karena hanya perlu membuat satu paket saja.

3. Cara Mengajukan Penawaran Paket Penjualan di ShutterStock

Bagi fotografer dan ilustrator yang ingin menjual foto dan vektor melalui paket penjualan di ShutterStock, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengajukan penawaran.

a. Buatlah Paket yang Menarik

Langkah pertama untuk mengajukan penawaran paket penjualan adalah membuat paket yang menarik bagi para pelanggan. Paket harus terdiri dari banyak foto yang berkualitas dan memiliki tema yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk memancing minat para pelanggan untuk membeli paket tersebut.

b. Hubungi Pihak ShutterStock

Setelah membuat paket, fotografer dan ilustrator bisa menghubungi pihak ShutterStock dan menyampaikan niat mereka untuk menjual foto melalui paket penjualan. Pihak ShutterStock akan membantu dalam memasarkan paket tersebut dan akan memberi saran-saran yang berguna bagi para fotografer dan ilustrator dalam upaya menjual karya mereka melalui paket penjualan.

c. Gunakan Fitur “Contributor Dashboard”

Fotografer dan ilustrator juga bisa menggunakan fitur “Contributor Dashboard” untuk mengajukan penawaran paket penjualan. Dalam hal ini, para fotografer dan ilustrator melalui menu “submit” yang terdapat di akun mereka untuk menyampaikan paket kepada pihak ShutterStock.

4. Tips dalam Menjual Foto di ShutterStock Melalui Paket Penjualan

Menjual foto di ShutterStock melalui paket penjualan bukanlah hal yang mudah dan memerlukan usaha keras. Ada beberapa tips yang dapat membantu fotografer dan ilustrator memperoleh keuntungan lebih besar melalui penjualan paket.

a. Gunakan Kategori Batas Pelanggan

Coba sebisa mungkin untuk menetapkan batas seperti Indonesia saja atau Asia Tenggara untuk wilayah pelanggan. Dengan membatasi kategori ini, fotografer dan ilustrator bisa memperoleh minat dari pelanggan di wilayah tertentu.

b. Tawarkan Harga yang Terjangkau

Saat menawarkan paket penjualan, fotografer dan ilustrator harus menawarkan harga yang terjangkau agar para pelanggan tertarik membeli paket tersebut. Selain itu, harga yang terjangkau juga bisa memancing minat dari pelanggan yang datang dari kalangan pelajar ataupun mahasiswa.

c. Bersiaplah dengan Kualitas Gambar

ShutterStock selalu menempatkan kualitas gambar pada urutan depan. Oleh karena itu, fotografer dan ilustrator harus benar-benar memperhatikan kualitas gambar yang mereka jual agar bisa bersaing dengan penjual gambar lainnya. Pastikan gambar yang dijual memiliki kualitas yang bagus, tajam, dengan cahaya yang mumpuni dan tidak buram.

d. Upload dengan Konten Berkualitas

ShutterStock selalu menekankan pada konten yang berkualitas. Oleh karena itu, fotografer dan ilustrator harus benar-benar memperhatikan upload gambar yang mereka miliki. Pastikan gambar yang diupload memiliki konten yang baik dan tidak melanggar hak cipta.

5. Kesimpulan

Menjual foto di ShutterStock melalui paket penjualan merupakan pilihan yang tepat bagi fotografer dan ilustrator yang ingin memperoleh keuntungan dengan cepat dari hasil jualan gambar yang mereka miliki. Namun, untuk bisa memperoleh keuntungan dari penjualan paket, harus ada ketekunan dan usaha yang keras dari fotografer dan ilustrator dalam menghasilkan karya-karya berkualitas yang bisa mencuri perhatian para pelanggan.

1. Cara Jual Foto di ShutterStock

ShutterStock merupakan platform yang memungkinkan para fotografer untuk menjual karya fotonya. Dalam platform ini, fotografer dapat memasukkan fotonya dan menjualnya pada klien-klien yang memerlukan foto tersebut. Cara untuk menjual foto di ShutterStock sangat mudah dan mudah diikuti oleh siapa saja yang ingin menjadi fotografer di platform ini. Pertama-tama, kita dapat mendaftar di situs web ShutterStock dan membuat akun. Setelah akun kita terverifikasi, kita dapat mengupload foto-foto yang ingin kita jual. Ada beberapa proses yang harus diikuti dalam mengupload foto dan memasukkannya ke dalam kategori yang relevan agar para pembeli dapat menemukan foto tersebut dengan mudah. Selain itu, kita juga harus memastikan kualitas foto yang kita unggah cukup baik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan begitu, kita dapat menjadi fotografer ShutterStock yang profesional dan berkualitas.

2. Menjadi Brand Fotografer ShutterStock yang Kredibel

Menjadi seorang brand fotografer ShutterStock yang kredibel membutuhkan kerja keras dan konsistensi dalam menghasilkan karya-karya fotografi berkualitas tinggi. Kita harus memastikan bahwa setiap foto yang kita unggah memiliki nilai jual yang tinggi, dan secara konsisten memasukkan foto-foto baru yang relevan dengan tren dan tema-tema populer. Selain itu, kita harus menjaga hubungan yang baik dengan para pembeli dan konsumen, serta menjaga nama baik dan reputasi kita sebagai fotografer ShutterStock yang terpercaya dan profesional. Dalam menjaga reputasi kita sebagai brand fotografer ShutterStock yang kredibel, kita dapat mempertimbangkan hal-hal seperti kualitas foto, ketersediaan stok foto, dan tingkat pelayanan yang diberikan kepada para pembeli. Semua faktor ini dapat mempengaruhi pengalaman para pembeli dan konsumen dan dapat membantu kita menjaga nama baik dan reputasi sebagai brand fotografer ShutterStock yang terbaik.

3. Bekerja Keras Untuk Meningkatkan Kualitas Foto

Bekerja keras untuk meningkatkan kualitas foto adalah hal yang sangat penting bagi seorang fotografer. Setiap fotografer harus selalu memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilannya, baik dari segi teknik maupun kreativitas. Dalam ShutterStock, kualitas foto sangatlah penting untuk menarik perhatian para pembeli dan konsumen. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas foto kita agar memiliki daya tarik yang tinggi bagi para pembeli. Kita dapat mengikuti kursus fotografi, mengikuti seminar, berdiskusi dengan fotografer senior, atau mempelajari teknik-teknik fotografi baru. Dengan begitu, kita dapat terus meningkatkan kualitas foto kita di ShutterStock dan menjadi fotografer yang sukses di platform ini.

4. Memusatkan Perhatian pada Tren Foto Terbaru

Penting bagi seorang fotografer untuk mengetahui tren fotografi terbaru untuk menciptakan foto-foto yang selalu up-to-date dan populer. Dalam dunia fotografi, tren sangatlah penting dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi fotografer untuk menciptakan karya fotografi baru yang menarik dan berkualitas. Kita harus selalu memantau tren fotografi terbaru dan berusaha untuk menciptakan karya-karya yang relevan dengan tren tersebut. Dalam ShutterStock, trend adalah kunci untuk menarik perhatian para pembeli dan konsumen, oleh karena itu kita harus memiliki kemampuan untuk mengikuti dan menciptakan tren terbaru untuk menjaga kualitas dan reputasi brand fotografer ShutterStock yang kita ciptakan.

5. Mencatat dan Mempelajari Kemajuan Penjualan

Untuk menjadi fotografer ShutterStock yang sukses, kita harus selalu memantau perkembangan penjualan foto kita dan menganalisis pengaruh yang terjadi. Kita dapat mencatat jumlah penjualan foto perbulan atau perhari, serta menganalisis kinerja foto kita dalam kategori tertentu. Dengan begitu, kita dapat mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan dan kelemahan karya fotografi kita, dan dapat merencanakan strategi atau perbaikan apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan penjualan dan kualitas foto kita. Selain itu, kita juga harus memperhatikan tren permintaan foto tertentu dan menciptakan karya-karya yang relevan dengan tren tersebut. Dengan memperhatikan detail-detail seperti ini, kita dapat menjadi fotografer ShutterStock yang sukses dan memiliki peluang penjualan yang tinggi.

6. Berpartisipasi dalam Komunitas Fotografi

Berpartisipasi dalam komunitas fotografi dapat menjadi cara tepat untuk mempelajari teknik baru dan terus mengembangkan keterampilan fotografi. Dalam komunitas fotografi, kita juga dapat berdiskusi dengan fotografer senior dan berbagi pengalaman atau ide-ide kreatif. ShutterStock sendiri memiliki komunitas yang aktif dan beragam, tempat para fotografer dapat bergabung dan berdiskusi tentang topik-topik terkait fotografi. Dengan bergabung dengan komunitas fotografi dan aktif berpartisipasi, kita dapat terus belajar dan memperbarui informasi tentang tren fotografi terbaru. Selain itu, kita juga dapat memperkenalkan diri dan karya fotografi kita pada para kolega dan membangun jaringan yang luas dalam pengambilan foto.

7. Memperhatikan Kualitas Foto dan Kategori

Memperhatikan kualitas foto dan kategori yang sesuai dengan tema karya kita sangatlah penting dalam ShutterStock. Dalam platform ini, para pembeli dan konsumen biasanya mencari foto dengan kualitas yang tinggi dan terbaik, serta sesuai dengan kategori yang relevan dengan tema karya mereka. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan kualitas foto dan kategori yang pas dengan tema karya. Kualitas foto yang tinggi dan relevan dengan tema karya dapat menjadi alasan utama para pembeli memilih foto kita, sehingga kita dapat meningkatkan peluang penjualan dan reputasi sebagai seorang fotografer ShutterStock yang sukses.

8. Memperhatikan Teknik Fotografi yang Tepat

Setiap fotografer harus memiliki teknik fotografi yang baik untuk menghasilkan karya fotografi yang berkualitas tinggi. Dalam ShutterStock, teknik fotografi yang tepat sangatlah penting dalam memenangkan persaingan dengan para fotografer lain. Kita harus mempelajari teknik-teknik fotografi yang tepat, seperti pengaturan cahaya, komposisi foto, penggunaan lensa khusus, dan banyak lagi. Hal ini dapat membantu kita menciptakan karya fotografi yang memiliki kualitas tinggi dan unik, serta memenangkan hati para pembeli dan konsumen dalam platform ShutterStock.

9. Tidak Lupa atas Hak Cipta dan Penggunaan oleh Klien

Hak cipta dan penggunaan oleh klien adalah hal yang sangat penting dalam ShutterStock. Sebagai fotografer, kita harus memastikan bahwa setiap foto yang kita upload di platform tersebut sudah diatur hak ciptanya dan siapa saja yang dapat memperoleh hak penggunaan foto tersebut. Kita juga harus memperhatikan lisensi bertipe apa yang kita tawarkan pada para pembeli, agar kita dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan jumlah dan jenis penggunaan foto tersebut.

10. Menemukan Tren dan Potensi Kategori Baru

Dalam ShutterStock, cita-cita setiap fotografer adalah mencapai penjualan yang tinggi. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menemukan tren atau potensi kategori foto baru. Kita dapat mencari tahu apa yang sedang tren di media sosial atau web, dan mencoba menciptakan karya-karya yang relevan dengan tren tersebut. Selain itu, kita juga dapat mempelajari potensi kategori yang menarik perhatian para pembeli dan konsumen. Dengan memperhatikan tren dan potensi kategori ini, kita dapat meningkatkan peluang penjualan dan menjadi fotografer terbaik di ShutterStock.

11. Menyediakan Foto Dalam Format Terbaik

Dalam ShutterStock, para pembeli biasanya mencari foto dengan format terbaik dan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, kita harus memastikan untuk menyediakan foto-foto dalam format terbaik dan mengikuti persyaratan upload yang diberikan oleh platform tersebut. Format terbaik seperti JPEG, PNG, atau TIFF bisa menjadi pilihan untuk menyediakan foto-foto yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan standard di ShutterStock. Dengan begitu, kita dapat meningkatkan peluang penjualan dan reputasi sebagai seorang fotografer ShutterStock yang terbaik.

12. Memiliki Koleksi Foto Yang Diversivikasi

Dalam ShutterStock, koleksi foto yang diversivikasi sangat penting. Kita harus memiliki karya-karya fotografi yang beragam dan sesuai dengan kategori yang relevan dengan tema karya. Hal ini dapat membantu kita meningkatkan peluang penjualan dan reputasi sebagai seorang fotografer ShutterStock yang sukses. Kita dapat memperbanyak koleksi foto dengan sesuai dengan topik atau tema tertentu, atau menciptakan kombinasi foto dengan background dan cahaya yang berbeda-beda. Dengan memiliki koleksi foto yang diversivikasi, kita dapat menarik para pembeli dan konsumen dan meningkatkan penjualan kita di ShutterStock.

13. Mengikut Serta Kompetisi Fotografi

Mengikut serta kompetisi fotografi adalah salah satu cara untuk menunjukkan keterampilan dan karya fotografi kita. Dalam ShutterStock, kita dapat mengikut sserta berbagai jenis kompetisi fotografi yang diselenggarakan oleh platform tersebut. Semua kompetisi tersebut memiliki persyaratan dan syarat tertentu, seperti tema karya, jenis foto, dan kategori fotografi. Dalam mengikut sserta kompetisi fotografi, kita dapat mempertunjukkan karya fotografi kita pada para juri dan memenangkan hadiah menarik. Selain itu, kita juga dapat memperkenalkan diri dan karya fotografi kita pada para pembeli dan konsumen, serta mendapatkan pujian dari para kolega yang menghargai kemampuan kita dalam fotografi.

14. Menggunakan Teknologi Ini

Dalam ShutterStock, teknologi telah menjadi bagian penting dalam dunia fotografi. Ada banyak perangkat yang dapat digunakan untuk memotret foto, seperti kamera digital, filter, lensa, dan banyak lagi. Kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan karya fotografi yang berkualitas, unik, dan menarik perhatian. Selain itu, kita juga dapat menggunakan software fotografi untuk meningkatkan kualitas foto kita, seperti mengedit warna, menyesuaikan exposure, atau memperbaiki kualitas gambar. Dengan menggunakan teknologi ini, kita dapat menjadi fotografer ShutterStock yang sukses dan terkenal di seluruh dunia.

15. Memperhatikan Waktu Pemasaran Foto

Waktu pemasaran foto sangatlah penting untuk menarik perhatian para pembeli dan konsumen. Dalam ShutterStock, waktu pemasaran foto dapat dipengaruhi oleh tren fotografi, aktivitas di media sosial dan di web, atau kebutuhan klien-klien tertentu. Sebagai fotografer, kita harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dan mengetahui waktu yang tepat untuk memasarkan foto kita. Kita dapat memasarkan foto kita saat ada momen atau kebutuhan khusus yang relevan dengan tema fotografi yang kita ciptakan, atau saat ada kenaikan permintaan pada kategori tertentu dalam platform tersebut. Dengan memperhatikan waktu pemasaran foto, kita dapat meningkatkan peluang penjualan dan menjadi fotografer ShutterStock yang sukses dan terkenal.

16. Menentukan Harga dengan Baik

Menentukan harga dengan baik sangatlah penting dalam ShutterStock. Harga foto yang terlalu tinggi dapat mengurangi minat para pembeli dan konsumen, sedangkan harga foto yang terlalu rendah dapat merusak citra dari brand fotografer ShutterStock yang kita ciptakan. Oleh karena itu, kita harus menentukan harga yang sesuai dengan kualitas dan kategori dari karya fotografi kita. Harga yang sesuai dapat menarik perhatian para pembeli dan konsumen, sehingga kita dapat meningkatkan peluang penjualan dan mempertahankan harga yang terjangkau bagi para pembeli dan konsumen.

17. Memperhatikan Detail dan Fokus Foto

Detail dan fokus foto adalah hal yang sangat penting dalam ShutterStock. Foto yang memiliki fokus yang jernih dan detail yang baik dapat meningkatkan peluang penjualan dan reputasi sebagai seorang fotografer ShutterStock yang terbaik. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan detail-detail dalam foto kita, seperti pemilihan background, pencahayaan, atau pose model, serta memperhatikan fokus dan perincian objek pada gambar tersebut. Hal ini akan mempengaruhi kualitas foto dan nilai jual pada platform ShutterStock.

18. Membawa Ide Baru dalam Foto

Membawa ide baru dalam foto adalah hal yang sangat penting dalam ShutterStock. Ide yang unik dan kreatif dapat menarik perhatian para pembeli dan konsumen, sehingga kita dapat meningkatkan peluang penjualan dan reputasi sebagai seorang fotografer ShutterStock yang terbaik. Kita dapat memperbarui ide-ide dan tren terbaru dalam fotografi, menciptakan karya fotografi yang belum pernah ada sebelumnya, atau mencoba untuk memasukkan unsur-unsur yang berbeda dalam foto kita. Hal ini akan membuat foto kita lebih menarik dan lebih sesuai dengan tren dan kebutuhan para pembeli dan konsumen di ShutterStock.

19. Menerapkan Strategi Pemasaran yang Baik

Strategi pemasaran yang baik adalah hal yang sangat penting dalam ShutterStock. Sebagai fotografer, kita harus memperhatikan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik perhatian para pembeli dan konsumen, dan meningkatkan peluang penjualan kita di platform tersebut. Beberapa strategi yang dapat digunakan seperti memuat foto-foto kita pada media sosial, memasukkan foto kita dalam kategori terbaru atau kategori yang populer di ShutterStock, atau bekerja sama dengan influencer dan marketer untuk memperkenalkan foto kita pada para pembeli. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang baik, kita dapat menjadi fotografer ShutterStock yang terbaik dan sukses.

20. Memperbarui Karya Fotografi Secara Teratur

Memperbarui karya fotografi secara teratur adalah hal yang sangat penting dalam ShutterStock. Dalam platform ini, para pembeli dan konsumen selalu mencari foto-foto baru dan fresh untuk kebutuhan mereka. Oleh karena itu, kita harus selalu memperbarui karya fotografi kita dengan tema dan kategori yang relevan dengan tren dan kebutuhan para pembeli dan konsumen. Dalam memperbarui karya fotografi kita, kita dapat menciptakan karya-karya fotografi yang unik, menarik perhatian, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan begitu, kita dapat meningkatkan peluang penjualan dan reputasi sebagai seorang fotografer ShutterStock yang sukses.

Mengetahui Harga Pasaran Foto-Foto di ShutterStock

Shutterstock adalah situs web terbesar di dunia yang menawarkan jutaan foto. Dalam platform ini, Anda bisa menjual foto apa saja, mulai dari gambar kreatif hingga foto editorial. Foto-foto tersebut kemudian akan dijual ke pembeli yang butuh media visual untuk berbagai keperluan. Lalu, berapa harga pasaran foto-foto di ShutterStock?

1. Harga foto biasa

Harga foto biasa di ShutterStock mulai dari $0,25 hingga $2 per foto tergantung pada ukurannya. Yang berukuran kecil dibanderol dengan harga termurah dan yang besar dengan harga termahal. Jika dibandingkan dengan platform lain, mungkin harga ini cukup layak di kantong. Akan tetapi, karena Saingan utama Shutterstock seperti Adobe Stock, iStock, dan Getty Images menawarkan lebih banyak pilihan dan kualitas foto yang lebih baik, Shutterstock mungkin kalah bersaing di sisi harga.

2. Harga foto editorial

Foto editorial di ShutterStock justru dibanderol dengan harga yang lebih tinggi, biasanya mulai dari $50 hingga $500 per foto, tergantung pada ukuran, kualitas, dan kegunaannya. Foto editorial sangat dibutuhkan oleh perusahaan media dan organisasi yang memerlukan foto untuk penggunaan editorial seperti majalah, koran, dan situs berita.

3. Harga video

Jika Anda menjual video atau footage, harga mulai dari $49 hingga $1999, tergantung pada durasi dan kegunaannya. Harga tersebut adalah standar pasar untuk media bergerak.

4. Harga vektor

Untuk Anda yang menjual grafis vektor dalam format EPS, harga mulai dari $9,99 hingga $79,99 per file. Harga yang diberikan Shutterstock untuk vektor dinilai cukup bersahabat dan sepadan dengan kualitas grafis.

5. Harga foto premium

ShutterStock juga menawarkan koleksi foto premium yang harganya lebih mahal dari foto biasa. Harga foto premium berkisar antara $99 hingga $499 per foto, tergantung pada lisensinya. Foto tersebut tentu saja berkualitas tinggi dan memiliki nilai artistik yang tinggi untuk keperluan desain yang lebih spesifik dan premium.

6. Harga foto kreatif

Jika Anda menjual foto kreatif yang unik dan berbeda dari yang lain, ShutterStock menyediakan harga yang lebih tinggi untuk jenis foto ini. Harga foto kreatif berkisar antara $10 hingga $500 tergantung pada keindahan dan kompleksitas desain.

7. Harga gambar vektor premium

Berbeda dengan vektor biasa, Shutterstock juga menyediakan vektor premium untuk keperluan desain yang lebih spesifik. Harganya lebih mahal dibandingkan dengan vektor biasa, berkisar antara $29 hingga $799 per file.

8. Harga gambar stock 3D

Jika Anda menjual gambar stock 3D, harga starting dari $29 hingga $799 tergantung pada ukuran dan kualitas gambar tersebut. Gambar 3D umumnya dijual dengan harga premium karena dibutuhkan keahlian dan teknologi khusus untuk membuatnya.

9. Harga footage premium

Shutterstock menyediakan footage premium yang berkualitas lebih baik dari footage biasa. Harganya berkisar antara $299 hingga $4999 tergantung pada kegunaan dan durasi footage.

10. Harga footage HD

Jika Anda menjual footage HD, harga mulai dari $79 hingga $799 tergantung pada durasi dan kegunaannya.

11. Harga foto editorial eksklusif

Untuk foto editorial yang eksklusif dan sulit untuk didapatkan, ShutterStock menawarkan harga yang cukup mahal, mulai dari $500 hingga $2000 per foto.

12. Harga gambar editorial eksklusif

Sama seperti foto editorial, gambar editorial eksklusif juga memiliki harga yang tinggi, mulai dari $500 hingga $2000 tergantung pada kualitas gambar dan kegunaannya.

13. Harga koleksi Signature

Koleksi Signature adalah kumpulan foto yang diambil oleh fotografer terkenal. Karena eksklusif, harga koleksi ini termasuk mahal, mulai dari $100 hingga $500 per foto.

14. Harga koleksi video Signature

Koleksi video Signature adalah koleksi footage dari para pembuat film terkenal. Harganya mulai dari $199 hingga $1199 per footage tergantung pada durasi dan kegunaannya.

15. Harga koleksi Musik

Shutterstock juga menawarkan musik bebas royalti yang bisa dipakai pada video atau presentasi Anda. Harganya mulai dari $49 hingga $589 per track tergantung pada durasi musik dan lisensinya.

16. Harga koleksi template desain

Koleksi template desain di Shutterstock dibanderol dengan harga mulai dari $2 hingga $300 tergantung pada kesulitan dan kualitas template.

17. Harga akses Premium

Jika Anda ingin mengakses koleksi Shutterstock secara unlimited selama satu bulan, maka akses Premium bisa jadi opsi. Harganya mulai dari $169 per bulan.

18. Harga berlangganan

Berlangganan di Shutterstock bisa jadi opsi bagi pengguna yang membutuhkan banyak koleksi foto. Harga berlangganan tergantung pada jumlah foto yang dibutuhkan, mulai dari $29 per bulan hingga $199 per bulan.

19. Harga penggunaan komersial

Jika Anda ingin menggunakan foto dari Shutterstock secara komersial, maka Anda perlu membayar harga yang cukup mahal. Harganya berkisar antara $199 hingga $5999 tergantung pada kegunaan foto tersebut dan lisensinya.

20. Harga lisensi eksklusif

Shutterstock juga menyediakan lisensi eksklusif bagi pengguna yang ingin menghapus hak penggunaan gambar dari situs web lain. Harganya mulai dari $250 hingga $10000.

21. Harga pemesanan khusus

Jika Anda memerlukan foto khusus yang tidak tersedia di Shutterstock, Anda bisa memesan foto tersebut secara khusus. Harga pemesanan khusus berkisar antara $200 hingga $1000 tergantung pada tingkat spesifikasi foto tersebut. Keunggulan mengambil foto khusus adalah Anda memiliki hak secara eksklusif atas penggunaannya, dan Anda juga tidak perlu bersaing dengan ribuan penjual lainnya.

Tips Menjual Foto dengan Harga yang Tepat

1. Mengetahui Pasar yang Tepat

Sebelum menjual foto di Shutterstock, pastikan untuk mengetahui pasar yang tepat. Carilah tahu apa yang sedang tren dan dicari oleh pelanggan. Misalnya, jika Anda melihat banyak permintaan foto tentang kesehatan dan kebugaran, berfokuslah pada jenis foto tersebut. Dengan fokus pada pasar yang tepat, Anda akan lebih mudah menemukan pelanggan potensial dan meningkatkan penjualan.

2. Menyaring Foto yang Baik

Pastikan untuk menyaring foto-foto terbaik Anda sebelum mengunggahnya di Shutterstock. Seleksi foto yang baik akan meningkatkan kemungkinan penjualan. Pastikan foto yang diupload harus memiliki kualitas yang bagus, baik itu dari segi komposisi, pencahayaan, fokus, dan lain-lain. Ingatlah bahwa foto Anda akan bersaing dengan ratusan atau bahkan ribuan foto lainnya, sehingga kualitas yang baik menjadi hal yang sangat penting.

3. Menjaga Kelengkapan Formulir

Pada saat mengunggah foto, pastikan Anda mengisi formulir secara lengkap dan akurat. Berikan informasi yang detail dan jelas mengenai foto yang Anda jual, seperti deskripsi, kata kunci, kategori, dll. Ketika pelanggan mencari foto, mereka akan menggunakan kata kunci yang terkait dengan foto yang mereka butuhkan. Semakin lengkap informasi yang Anda berikan, maka semakin besar kemungkinan foto Anda muncul dalam hasil pencarian.

4. Menggunakan Strategi harga yang Tepat

Menentukan harga foto juga merupakan hal yang penting. Anda harus menemukan keseimbangan antara harga yang terlalu tinggi dan terlalu rendah. Membandingkan harga dengan foto sejenis bisa menjadi acuan untuk menentukan harga Anda. Namun, pastikan untuk tidak menjual foto terlalu murah, karena hal tersebut bisa menimbulkan kesan bahwa foto yang Anda jual memiliki kualitas yang buruk.

5. Memberikan Lizenzing yang Jelas

Pasang jelas dan mudah dipahami mengenai lisensi pada setiap foto Anda. Anda bisa memilih dari berbagai jenis lisensi yang tersedia di Shutterstock. Ini akan menunjukkan kejelasan dan profesionalisme Anda dalam berbisnis, terutama untuk memastikan bahwa pelanggan memahami penggunaan foto dengan benar.

6. Memilih Kategori yang Tepat

Memilih kategori yang tepat adalah hal yang sangat penting. Shutterstock memiliki kategori yang sangat banyak, sehingga memilih kategori yang tepat akan membuat pelanggan lebih mudah menemukan foto yang sedang dibutuhkan. Jangan sampai salah kategori, karena ini akan membuat foto Anda tidak terlihat oleh pelanggan yang seharusnya tertarik dengan foto yang Anda jual.

7. Membuat Deskripsi Foto yang Menarik

Membuat deskripsi foto yang menarik juga sangat penting dalam meningkatkan penjualan. Deskripsi yang baik dapat memberikan informasi yang lebih jelas mengenai foto yang dijual serta memberikan penggunaan kreatif dan inspirasi. Hal tersebut bisa membantu membangun kepercayaan dan ketertarikan pelanggan terhadap foto yang Anda tawarkan.

8. Menggunakan Kata Kunci yang Terkait

Kata kunci sangat penting dalam penjualan foto di Shutterstock. Pastikan kata kunci yang Anda gunakan terkait dengan foto yang Anda tawarkan. Dalam konteks Shutterstock, kata kunci bisa digunakan oleh pelanggan untuk mencari foto, sehingga semakin banyak kata kunci yang terkait dengan foto Anda, maka semakin besar kemungkinan foto Anda muncul dalam hasil pencarian.

9. Mengikuti Trend

Menjual foto di Shutterstock sangat bergantung pada trend dan permintaan. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti tren terbaru dan memperhatikan apa yang sedang dicari oleh para pelanggan. Misalnya, jika terdapat banyak permintaan foto terkait liburan atau musim tertentu, pastikan Anda mengunggah foto sejenis dengan waktu yang tepat.

10. Mengikuti Prosedur Shutterstock

Pada saat mengunggah foto, jangan lupa untuk mengikuti prosedur Shutterstock dengan seksama. Pastikan Anda memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang ada. Hal ini bertujuan untuk memastikan foto yang dijual aman dan legal untuk penggunaan bisnis.

11. Menyediakan Varian Warna

Memberikan varian warna pada foto Anda, bisa meningkatkan kemungkinan penjualan. Beberapa pelanggan mungkin ingin membeli foto dengan warna yang berbeda, sehingga dengan menyediakan beberapa pilihan warna, Anda akan menambah nilai jual dari foto tersebut.

12. Memiliki Portofolio yang Variatif

Pastikan bahwa Anda memiliki portofolio yang variatif, yang tidak hanya terdiri dari satu jenis foto saja. Contohnya, jika Anda mengunggah banyak foto tentang makanan, cobalah untuk menyertakan foto berbagai jenis makanan seperti pizza, sushi, atau masakan khas Indonesia. Dengan portofolio yang variatif, pelanggan lebih mungkin untuk membeli dari Anda secara berkala.

13. Mengikuti Briefing dari Shutterstock

Shutterstock sering mengeluarkan briefing atau arahan mengenai jenis foto atau gambar yang dicari oleh pelanggan. Ikuti briefing seperti ini dan cobalah untuk membantu memenuhi permintaan tersebut, agar Anda bisa mendapat lebih banyak pelanggan dan meningkatkan peluang penjualan.

14. Mendorong Interaksi Pelanggan

Bertanya langsung kepada pelanggan mengenai jenis foto yang mereka butuhkan, bisa menjadi cara untuk memperluas jangkauan pelanggan atau meningkatkan pembelian foto. Anda bisa menggunakan social media seperti twitter, Instagram atau Facebook groups untuk berinteraksi dengan pelanggan dan mempromosikan foto Anda.

15. Menjaga Kualitas Foto untuk Membangun Reputasi yang Baik

Hal yang sangat penting dalam menjual foto di Shutterstock adalah menjaga kualitas foto dan membangun reputasi yang baik. Pelanggan yang puas akan meninggalkan ulasan positif atau membeli foto Anda lagi di kemudian hari. Reputasi yang baik juga bisa membantu Anda menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan peringkat Anda di dalam pencarian Shutterstock.

16. Mencari Jalan Alternatif

Jika foto Anda tidak laku terjual di Shutterstock, Anda bisa mencari jalan alternatif untuk memasarkan foto Anda, seperti menjual melalui website pribadi atau social media. Ada banyak pilihan yang bisa Anda coba untuk menyediakan outlet penjualan foto Anda yang berbeda dari Shutterstock.

17. Memanfaatkan Photoshop atau Software Foto Lainnya

Sometimes, the use of Photoshop or other photography software can turn your normal picture into an impressive one. When your pictures become more interesting and unique, the greater the interest of potential customers becomes. You can adjust brightness, contrast or other aspects in order to make your pictures better and more worthy. Don’t use Photoshop too much, customers prefer realistic-looking images in some cases.

18. Membuat Cerita untuk Foto Anda

Telling a story behind your photos might be a way to make them more interesting to the public. Write down a description or caption about your photo. Write anything, about what you feel when you took photos or what inspired you to take those images. If you have a website or a blog, you can use it to tell your story and to promote your photos at the same time.

19. Mengambil Inspirasi dari Pelanggan Anda

Don’t be afraid to get inspiration from your clients. Observe which of your photos are selling the best and make similar photos. Check social media platforms and photography blogs to stay up to date with trends and interesting topics.

20. Menempatkan Foto Anda di Tempat Tepat di Website Anda

If you have your own website, placing your photos in the right place can help increase interest for your customers. Include an interesting description of the photo, don’t put too many photos in one page or distracting design. Make the photo selling page clean and user-friendly.

21. Membangun Jejak Digital yang Kuat

Creating a digital footprint is important. Social media platforms like Facebook, Twitter, Instagram, and LinkedIn can help you build a strong and visible digital presence. Use these platforms to showcase your portfolio, communicate with clients, and share your work with a wide audience.

22. Mengikuti Komunitas Fotografi

Joining photography communities can be a valuable way to learn more about the industry, connect with other photographers, and gain insight into emerging trends and techniques. Photography communities can also provide opportunities for mentorship and feedback, which can help you improve your skills and build your brand.

Menghitung Potensi Penghasilan dengan Menjual Foto di ShutterStock

Shutterstock adalah platform yang menyediakan sarana pemasaran bagi para fotografer untuk menjual foto mereka secara online. Di platform ini, pelanggan dapat mencari dan membeli foto atau video hingga vektor dan musik untuk digunakan dalam produksi tertentu seperti desain grafis, iklan, atau film.

Cara Menjadi Kontributor di Shutterstock

Untuk bisa menjual foto Anda di Shutterstock, Anda harus terlebih dahulu mendaftar sebagai kontributor. Setelah mendaftar, Shutterstock akan mengirimkan tugas sample untuk dijadikan persyaratan dalam mendaftar. Anda harus mengirimkan foto segar yang tidak pernah dipublikasi sebelumnya dan sesuai dengan kriteria yang diminta. Setelah foto Anda diterima, maka Anda resmi menjadi kontributor Shutterstock.

Anda dapat mengunggah foto Anda dan terus meningkatkan kualitas portofolio Anda untuk meningkatkan peluang penjualan. Anda dapat mengunggah kreasi baik secara individu maupun dalam batch foto, yaitu mengunggah sejumlah foto dalam satu waktu.

Mengukur Ekspektasi Pendapatan

Setelah menjadi kontributor Shutterstock, tugas selanjutnya adalah mengukur ekspektasi pendapatan yang bisa diterima. Jumlah penghasilan yang diperoleh dari penjualan tergantung pada beberapa faktor seperti jumlah foto yang dijual, kategori pengguna dan lisensi foto yang diajukan.

Jumlah Foto yang Dijual

Jumlah foto yang dijual adalah faktor penting dalam menentukan berapa pendapatan yang diperoleh. Jumlah foto yang diunggah terus menerus meningkatkan peluang penjualan foto. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengupdate portofolio Anda dengan foto-foto terbaru dan berkualitas.

Kategori Pengguna

Kategori pengguna Shutterstock terdiri dari dua jenis, yaitu pengguna bisnis dan pengguna individu. Pengguna bisnis biasanya memiliki budget yang lebih besar untuk membeli foto-foto untuk kebutuhan mereka. Sebaliknya, pengguna individu memiliki budget yang lebih kecil karena mereka membeli foto-foto untuk penggunaan pribadi.

Lisensi Foto

Terdapat beberapa lisensi untuk foto di Shutterstock seperti lisensi royalty-free dan lisensi editorial. Lisensi royalty-free memungkinkan pengguna untuk memiliki akses tanpa batas pada foto yang mereka beli, sedangkan lisensi editorial hanya dapat digunakan untuk keperluan tertentu seperti editorial atau berita. Harga serta komisi untuk kedua jenis lisensi ini berbeda-beda.

Menghitung Potensi Penghasilan

Penjualan foto di Shutterstock dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Setiap foto yang dijual menghasilkan antara 25 hingga 38 persen keuntungan bagi kontributor Shutterstock. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung potensi penghasilan:

Langkah Pertama – Menentukan target penjualan

Penjualan foto di Shutterstock tergantung pada seberapa banyak foto yang diunggah serta kualitasnya. Dalam rangka menentukan target penjualan, Anda perlu menghitung berapa banyak foto yang bisa diunggah dalam satu bulan. Jika angka ini ditemukan, maka dapat ditentukan berapa banyak foto yang dapat dijual dalam satu tahun.

Langkah Kedua – Menentukan harga jual

Penentuan harga jual foto tergantung pada jenis lisensi yang digunakan oleh pelanggan Shutterstock. Lisensi royalty-free merupakan jenis yang paling banyak digunakan dan harganya bervariasi tergantung dari resolusi serta banyaknya foto yang dibeli. Sedangkan lisensi Editorial memiliki harga yang sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan editorial tersebut. Misalnya, foto editorial tentang sebuah perhelatan mungkin memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan foto editorial tentang lingkungan yang kemungkinan lebih mudah diproduksi.

Langkah Ketiga – Penghitungan keuntungan

Penghasilan dari penjualan foto di Shutterstock bisa menghasilkan penghasilan tambahan bagi Anda. Kontributor mendapatkan komisi antara 25 hingga 38 persen dari setiap penjualan. Untuk menghitung potensi penghasilan, Anda perlu mengalikan harga jual foto dengan persentase komisi yang diterima.

Contohnya, jika harga jual suatu foto dijual di royalty-free berkisar antara $5 hingga $25 dengan harga rata-rata $10 dan komisi 25% diterima, maka pendapatan yang diterima per foto akan sekitar $2,5 atau IDR 35.000. Dengan anggaran yang sama dengan 1000 foto yang dijual dalam waktu 12 bulan potensi penghasilannya mencapai Rp. 35 juta.

Tips Meningkatkan Potensi Penjualan Foto di Shutterstock

Berikut adalah beberapa tips yang dapat meningkatkan potensi penjualan foto di Shutterstock:

Mewujudkan ide kreatif

Anda dapat mengumpulkan ide kreatif dan mengembangkannya menjadi ide-ide fotografi yang menarik untuk dijual di Shutterstock. Dengan kualitas foto yang baik dan ide kreatif, pelanggan Shutterstock akan tertarik untuk membeli foto Anda.

Meningkatkan kualitas foto

Selalu usahakan untuk meningkatkan kualitas foto Anda dengan memperhatikan detail dan fokus yang tepat. Hal ini akan membantu Anda membedakan diri dalam persaingan di Shutterstock.

Menjaga konsistensi

Gunakan tema yang sama dalam setiap batch foto yang diuanggah. Hal ini akan memudahkan pelanggan untuk membeli foto Anda dalam kategori tertentu.

Mempelajari tren pasar

Melihat tren di pasar dan memperbarui portofolio Anda dengan foto-foto yang sesuai dengan perubahan tren akan meningkatkan peluang foto Anda laku terjual di Shutterstock.

Kesimpulan

Menjual foto di Shutterstock bisa menjadi opsi menghasilkan uang yang menjanjikan bagi para kontributor. Namun, untuk meningkatkan peluang penjualan, kontributor harus terus memperbaiki kualitas portfolio mereka serta selalu mengikuti tren terkini pasar. Setiap foto yang diupload memiliki potensi menghasilkan keuntungan yang besar, oleh karena itu, Anda harus mengunggah foto sebanyak mungkin untuk meningkatkan potensi penghasilan.

Tantangannya Menjadi Fotografer ShutterStock

Membuat foto-foto dan menguploadnya ke situs ShutterStock adalah cara yang cukup menjanjikan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, menjadi fotografer ShutterStock memiliki sejumlah tantangan yang perlu dihadapi. Tidak cukup hanya dengan mengambil gambar biasa, para fotografer harus memperhatikan berbagai aspek dan persyaratan agar bisa sukses di platform tersebut. Berikut adalah 24 tantangan yang perlu diperhatikan bagi fotografer ShutterStock:

1. Memiliki Kamera dan Perlengkapannya

Bagi para fotografer, memiliki kamera dan perlengkapannya adalah suatu keharusan. Namun, tidak semua kamera dan perlengkapannya bisa dipakai untuk mengambil foto yang akan diupload ke ShutterStock. Beberapa persyaratan adalah resolusi minimal 4 megapiksel, menggunakan format JPEG atau TIFF, dan ukuran minimal 4,0 MP.

2. Mempunyai Konsep Fotografi yang Jelas

Sebelum memulai mengambil foto, sebaiknya para fotografer memikirkan konsep fotografi apa yang ingin dihasilkan. Misalnya, tentang tema alam, kota, bisnis, atau fashion. Hal ini akan memudahkan para fotografer untuk mengambil gambar sesuai dengan kebutuhan klien. Selain itu, memiliki konsep yang jelas juga akan membangun brand awareness.

3. Mempersiapkan Konsep Pemasaran yang Tepat

Karyawan Shutterstock juga harus mempersiapkan konsep pemasaran yang tepat. Sangat penting bagi mereka untuk menciptakan sebuah bisnis branding, dari kesan positif sampai informasi tentang bagaimana konsumen dapat melakukan pembelian dan di mana mereka dapat menemukan gaya fotografi ini di masa depan.

4. Mengetahui Jenis Foto yang Sedang Mencari

Jika Anda untuk mengambil foto yang sukses, Anda harus tahu jenis foto apa yang sedang dicari. Misalnya, beberapa cenderung membeli foto kesehatan, informasi, manajemen, dan konsep bisnis tertentu. Menyusun strategi untuk menghasilkan foto jenis tersebut dapat meningkatkan penjualan salah satu atau lebih foto di ShutterStock.

5. Membuat Kualitas Foto yang Profesional

Aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas foto yang profesional. ShutterStock adalah platform yang sangat menuntut kualitas gambar, oleh karena itu harus dipastikan bahwa foto yang dihasilkan memenuhi kriteria komposisi, pencahayaan, dan fokus yang baik.

6. Mempersiapkan Lokasi yang Tepat

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sangat penting bagi para fotografer untuk mempersiapkan lokasi yang tepat. Memilih lokasi yang tepat tidak hanya meningkatkan kualitas foto, tetapi juga akan membuat pekerjaan para fotografer lebih mudah. Untuk tujuan ini, mereka dapat memilih lokasi di alam terbuka, di studio, di kafe, atau di tempat pameran.

7. Memperhatikan Detail Produk

Jika para fotografer ShutterStock ingin menjual foto produk, maka detail produk adalah hal yang sangat penting. Fotografer harus memperhatikan aspek produk seperti bentuk, warna, tekstur, dan detail lainnya agar bisa tampil dengan sempurna di foto. Karena produk yang diambil gambar akan dijual melalui media ShutterStock, maka ShutterStock memiliki persyaratan-khusus-dimensi produk dan resolusi produk yang sangat penting bagi para fotografer untuk memperhatikannya.

8. Memperoleh Izin Pengambilan Gambar

Jika para fotografer ingin mengambil gambar di tempat umum, maka mereka harus memperoleh izin pengambilan gambar terlebih dahulu. Kegiatan fotografi di tempat umum dapat memerlukan izin tertentu dari pihak otoritas setempat, seperti izin dari kepala desa ataupun dari dinas pariwisata. Tanpa izin yang diperlukan, para fotografer akan terusik bahkan mungkin terganggu dalam mengambil foto.

9. Mempersiapkan Model dan Pencahayaan yang Tepat

Ketika mengambil foto model atau seseorang, pencahayaan harus diperhatikan dengan baik agar hasilnya memuaskan. Parameter seperti tingkat cahaya, kulit model, dan pengaruh sumbu ambang pencahayaan sangat penting untuk diatur. Selain itu, ketika memilih model, fotografer harus memastikan bahwa model tersebut dapat memenuhi kebutuhan dari konsep foto yang diinginkan. Model juga harus memahami bagaimana cara terbaik untuk merepresentasikan dan memperlihatkan produk pada foto.

10. Menghindari Foto dengan Identitas yang Jelas

jangan mengambil foto yang menampilkan identitas individu seperti wajah menggunakan merek dagang dan nama kembar-bahasa.

11. Menyesuaikan Penjualan Dengan Musim

Fotografer Shutterstock harus memahami bahwa penjualan fotografi cenderung dipengaruhi oleh musim tertentu. Misalnya, tema foto yang dikaitkan dengan liburan akhir tahun atau musim dingin Biasanya banyak dicari saat musim tersebut. Oleh karena itu, para fotografer perlu menyesuaikan konsep dan pemasaran mereka dengan musim tertentu agar bisa mendapatkan lebih banyak penjualan.

12. Menciptakan Portfolio yang Beragam

Sangat penting bagi para fotografer untuk tidak membatasi diri dalam menghasilkan foto. Membuat portfolio yang beragam, seperti kategori outdoor, indoor, gaya hidup, bisnis dan lainnya akan membuat peluang penjualan terbuka lebar. Para pelanggan Shutterstock tentu membutuhkan berbagai jenis foto, sehingga tidak ada kerugian menjadi fotografer yang terampil dalam menangkap berbagai konsep fotografi.

13. Mengatur File dan Metadata dengan Rapi dan Akurat

Sebagai seorang fotografer, mengatur file foto dan metadata dengan rapi dan akurat bisa membantu pelanggan menemukan gambar yang mereka butuhkan dengan cepat. Metadata juga dapat meningkatkan SEO gambar, membawa lebih banyak pengunjung ke gambar Anda saat orang melakukan pencarian di situs Shutterstock atau mesin pencari.

14. Menyusun Kontrak Kepemilikan dengan Jelas

ShutterStock memiliki persyaratan dan kontrak yang harus dipenuhi oleh para fotografer. Karenanya, sangat penting bagi para fotografer untuk menyusun kontrak kepemilikan foto dengan jelas, dan memperhatikan hak ciptanya. Pastikan mengajukan pertanyaan apapun tentang kontrak kepada Shutterstock sebelum Anda sepenuhnya menerimanya agar terhindar dari kesalahan yang tidak perlu.

15. Berinovasi dengan Gaya yang Menarik

Para fotografer Shutterstock harus terus berinovasi dengan gaya fotografi yang menarik agar bisa tetap berada di depan persaingan dan menarik minat pengguna Shutterstock. Inovasi bisa berupa penggunaan teknik pemotretan, pengaturan subjek foto, atau pengolahan foto.

16. Membangun Komunitas dengan Fotografer Lainnya

Menjadi bagian dari komunitas fotografi sangat penting bagi para fotografer. Bergabung dengan forum, grup Facebook, atau mengikuti akun Instagram fotografi dapat membantu terhubung dengan para fotografer dengan pengalaman yang sama dan dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi.

17. Menjadi Pelajar yang Setia

Sebagai seorang fotografer, belajar adalah hal yang tak pernah berkesudahan. Para fotografer Shutterstock harus selalu aktif belajar, mencari informasi baru, serta memperbaharui pengetahuannya tentang fotografi. Fotografi adalah seni yang selalu tumbuh dan berkembang, jadi selalu ada hal baru yang dapat dipelajari.

18. Menjaga Konsistensi

Dalam fotografi, mengejar konsistensi adalah sangat penting. Para fotografer Shutterstock harus memastikan bahwa foto-foto mereka sejalan dengan tema, konsep, dan gaya yang diusung. Konsistensi ini akan sangat membantu dalam membangun brand awareness dan penjualan.

19. Membangun Kredibilitas

Untuk menjadi seorang fotografer sukses di ShutterStock, kredibilitas adalah hal yang sangat penting. Membangun kredibilitas bisa dilakukan dengan cara mengupload foto berkualitas tinggi secara rutin, mengikuti kriteria penilaian Shutterstock, dan berinteraksi dengan pelanggan dengan baik.

20. Menjual Hak Penggunaan yang Tepat

Fotografer harus memperhatikan hak penggunaan yang ada di ShutterStock. Ada beberapa jenis hak penggunaan yang bisa dipilih, seperti hak penggunaan tunggal atau multiuser. Fotografer harus memilih hak penggunaan yang tepat agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

21. Mengubah Foto Agar Sesuai dengan Permintaan Pasar

Selain mengambil foto yang memang strategis, para fotografer Shutterstock juga harus mendapatkan kemampuan untuk mengubah gambar dan menjadikannya lebih menarik. Penyesuaian skala, cropping, pengaturan efek, atau perombakan semuanya bisa meningkatkan penjualan foto di ShutterStock.

22. Mempertahankan Diri Responsif dengan Klien

Berkomunikasi dengan klien dengan cepat dan responsif sangat penting bagi para fotografer. Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan pada klien dan akan membantu dalam membangun hubungan kerja yang baik.

23. Mengetahui Aturan dan Persyaratan Penggunaan Shutterstock

Sebelum memulai menggunakan Shutterstock, para fotografer harus mempelajari dengan seksama aturan dan persyaratan menggunakan platform ini. Mempelajari bagaimana menjual foto, bagaimana kontrak kerja dimulai, dan cara mengatasi masalah yang mungkin terjadi selama bekerja dengan ShutterStock sangat penting untuk dilakukan.

24. Menjual Foto Sesuai dengan Target Pelanggan

Para fotografer ShutterStock tidak seharusnya hanya fokus pada karya mereka, tetapi juga harus memikirkan konsumen. Dalam hal ini, Fotografer harus memahami target pelanggan, seperti apa jenis foto yang dibutuhkan, dan bagaimana cara memasarkannya agar lebih cepat terjual.

Itulah beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh para fotografer ShutterStock agar bisa sukses di platform ini. Selain itu, mereka juga perlu belajar terus dan terus berinovasi agar bisa tetap relevan di persaingan yang semakin ketat saat ini. Terakhir, fotografer Shutterstock harus selalu memperhatikan hak cipta, kualitas, dan persyaratan penggunaan saat mengupload foto mereka ke situs ShutterStock.

Teknik Mengambil Foto yang Tepat untuk Shutterstock

1. Memahami Kebutuhan Pasar

Sebelum memulai menjual foto di Shutterstock, penting untuk memahami kebutuhan pasar terlebih dahulu. Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu dengan memerhatikan foto-foto yang sedang laris di situs ini. Dari sinilah Anda bisa mendapatkan gagasan untuk foto yang akan dijual.

2. Memiliki Kamera yang Memadai

Tentu saja, hal yang paling diperlukan untuk menjual foto di Shutterstock adalah memiliki kamera yang memadai. Beberapa kamera yang sering digunakan antara lain DSLR dan mirrorless yang memiliki resolusi yang tinggi.

3. Fokus pada Komposisi Foto

Sebelum mengambil foto, pastikan untuk memperhatikan komposisi foto dengan seksama. Usahakan untuk menjaga keseimbangan warna dan objek dalam foto. Jangan ragu untuk memotong foto atau menggeser sudut pengambilan gambar untuk mendapatkan komposisi yang lebih baik.

4. Gunakan Teknik Pencahayaan yang Baik

Pencahayaan adalah kunci dalam fotografi. Pilih posisi pencahayaan yang baik untuk mengambil foto dengan hasil yang optimal. Anda bisa memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan kontras yang baik dalam foto.

5. Perhatikan Kualitas Foto

Kualitas foto adalah hal yang tak boleh diabaikan. Pastikan foto yang diambil memiliki kualitas tinggi, setidaknya dalam resolusi 300 dpi. Dalam situasi apapun, jangan mengambil foto blur atau yang terlalu gelap.

6. Gunakan Lensa yang Tepat

Pilih lensa yang tepat untuk mengambil foto. Lensa yang tepat dapat membantu Anda memperoleh sudut pandang dan kedalaman yang tepat dalam foto. Lensa wide-angle cocok untuk mengambil foto landscape, sementara lensa macro cocok untuk objek yang detail atau close-up.

7. Bermain dengan Warna

Warna punya peranan penting dalam menghasilkan foto yang menarik. Cobalah untuk bermain dengan warna dengan mengambil foto pada saat golden hour atau blue hour. Hasilnya, foto akan terlihat lebih artistik dan menarik.

8. Perhatikan Detail Foto

Detail kecil pada foto bisa membuat perbedaan. Jangan ragu untuk mengecek detil pada foto sebelum mengambil foto. Pastikan apa yang ingin ditangkap oleh kamera terekam dengan jelas.

9. Pilih Objek yang Tepat

Pilih objek yang menarik perhatian untuk diambil foto. Objek bisa berupa manusia, benda, atau hewan. Namun, pastikan objek tersebut telah mendapat izin apabila Anda ingin menggunakannya secara komersil.

10. Perhatikan Background Foto

Background pada foto bisa membuat foto terlihat lebih menarik. Pilih background yang sesuai dengan objek yang diambil, hindari background yang terlalu ramai atau mengganggu, sehingga membuat fokus dari foto tidak jelas.

11. Perhatikan Komposisi Jaringan

Teknik jaringan adalah teknik untuk membuat seakan-akan ada jaringan pada foto dengan memanfaatkan titik-titik pada backgroud. Teknik ini bisa membantu meningkatkan elemen artistik pada foto.

12. Menggunakan Filter pada Lensa

Menggunakan filter pada lensa bisa membantu menambahkan efek pada foto. Filter polarizer bisa membantu menambahkan kontras pada foto, sementara filter neutral density bisa membantu meredam sinar matahari terlalu terang.

13. Gunakan Teknik Depth of Field

Depth of field adalah teknik dimana hanya satu objek yang terlihat fokus, sedangkan objek lain tampak buram atau blur. Teknik ini bisa membantu memperjelas fokus pada objek tertentu pada foto.

14. Gunakan Teknik Rule of Thirds

Rule of thirds adalah teknik yang membagi visual gambar menjadi 9 bagian. Objek yang diambil foto ditempatkan pada salah satu dari 4 titik persimpangan pada garis yang membentuk 9 bagian tersebut agar dapat meningkatkan menghasilkan foto yang berkualitas.

15. Memperhatikan Kebersihan Lensa

Sebelum mengambil foto pastikan untuk membersihkan lensa terlebih dahulu. Lensa yang kotor dapat mempengaruhi hasil foto. Membersihkan lensa dengan menggunakan kain anti gores bisa membantu menjaga kualitas foto.

16. Gunakan Mode Manual pada Kamera

Menggunakan mode manual pada kamera bisa membantu Anda memperkuat kontrol dalam mengambil foto. Pastikan untuk memperhatikan shutter speed, aperture, dan ISO untuk hasil yang optimal.

17. Perhatikan Posisi Pengambilan Foto

Ketika mengambil foto, pastikan posisi pengambilan foto tepat. Usahakan agar objek yang diambil foto tidak cut off atau terpotong. Sertai juga foto dengan caption yang menarik agar lebih meningkatkan penjualan foto di Shutterstock.

18. Gunakan Tripod untuk Stabilitas Foto

Gunakan tripod untuk menjaga stabilitas foto. Teknik ini bisa membantu menghasilkan foto yang lebih jernih dan tidak blur, terutama ketika ada objek di saat cahaya sedang minim.

19. Perhatikan Jenis File Foto

Jenis file foto juga bisa mempengaruhi kualitas foto. Pilih file foto yang terbaik, misalnya dalam bentuk JPEG atau RAW. File RAW merupakan hasil sendiri dari kamera jadi hasil foto lebih baik. Namun, file RAW membutuhkan program edit foto agar hasil foto ada yang lebih bagus.

20. Mengoptimalkan Hasil Foto dengan Edit Foto

Miliki perangkat lunak edit foto untuk membantu mengoptimalkan hasil foto. Anda bisa menggunakan perangkat lunak seperti Photoshop untuk mengedit foto, sehingga membuat foto terlihat lebih professional dan laris di pasaran.

21. Menjalankan Checklist saat Mengambil Foto

Meskipun sering mengambil foto, tetap saja mungkin ada yang terlewatkan. Karenanya, menjalankan checklist sebelum mengambil foto bisa membantu memastikan tidak ada kesalahan yang dilakukan dalam pengambilan foto.

22. Berikan Perhatian pada Detail Foto yang kecil

Detail foto yang kecil juga bisa menjadi penting ketika memilih foto yang akan dipasarkan. Usahakan untuk memperhatikan detail kecil pada foto seperti rambut, kuku, atau detil pada busana yang dikenakan objek foto.

23. Bermain dengan Perspektif Foto

Bermain dengan perspektif bisa membantu mendapatkan foto yang lebih menarik dan unik. Anda bisa mencoba mengambil foto dengan menggunakan perspektif yang berbeda, misalnya mengambil foto dari sudut rendah, sudut tinggi, atau melenceng dari sisi biasa.

24. Menciptakan Kesan yang Unik pada Foto

Menciptakan kesan yang unik pada foto bisa membantu meningkatkan nilai jual foto. Anda bisa memanfaatkan teknik seperti long exposure atau Multiple Exposure untuk menciptakan kesan yang unik pada foto.

25. Jangan Lupa Berikan Judul dan Deskripsi yang Menarik

Terakhir, ketika menjual foto di Shutterstock, jangan lupa untuk memberikan judul dan deskripsi yang menarik pada foto. Judul dan deskripsi bisa membantu memikat pembeli untuk membeli foto yang Anda jual.

Mengenal Jenis-Jenis Kamera yang Cocok untuk Foto ShutterStock

Jika Anda ingin jual foto si Shutterstock, tentunya membutuhkan kualitas gambar yang baik. Nah, untuk mendapatkan hasil yang optimal, Anda perlu menggunakan kamera yang tepat. Berikut ini adalah beberapa jenis kamera yang umum digunakan untuk berbagai jenis fotografi dan cocok untuk Anda yang ingin berjualan foto di Shutterstock.

1. Kamera DSLR

Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) adalah salah satu kamera yang paling banyak digunakan oleh para fotografer profesional. Kamera jenis ini memiliki sensor besar yang memberikan gambar berkualitas tinggi. Selain itu, Anda juga bisa mengganti lensa kamera sesuai kebutuhan. Hal ini sangat membantu dalam menghasilkan foto yang berkualitas dengan detail yang tajam.

2. Kamera Mirrorless

Kamera mirrorless saat ini semakin populer karena ukuran dan bobotnya yang lebih ringan dibandingkan dengan kamera DSLR. Selain itu, kamera jenis ini juga memiliki kualitas gambar yang tidak kalah baik dengan kamera DSLR. Kamera mirrorless memungkinkan Anda untuk mengganti lensa dan memanfaatkan beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh kamera kompak.

3. Kamera Ponsel

Jika Anda tidak memiliki kamera yang cukup mahal, Anda bisa menggunakan kamera ponsel untuk mengambil foto yang baik. Kamera ponsel saat ini semakin canggih dan dapat menangkap gambar dengan kualitas yang baik bahkan dalam kondisi cahaya yang minim. Namun, tentu saja gambar yang dihasilkan tidak sebaik kamera DSLR atau mirrorless. Jadi, pastikan untuk mengecek kualitas gambar yang dihasilkan sebelum menjual foto di Shutterstock.

4. Kamera Point-and-Shoot

Kamera point-and-shoot adalah kamera sederhana yang mudah digunakan dan dapat dibawa ke mana saja. Biasanya kamera jenis ini tidak memungkinkan penggantian lensa. Namun, kamera point-and-shoot saat ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang memungkinkan Anda mengambil foto dengan kualitas yang baik.

5. Kamera Medium Format

Kamera medium format digunakan untuk fotografi profesional seperti fotografi mode dan fotografi produk. Kamera jenis ini memiliki sensor yang lebih besar dari kamera DSLR sehingga memberikan detail yang lebih tajam dan berkualitas tinggi. Namun, kamera jenis ini juga memiliki harga yang sangat mahal sehingga tidak banyak orang yang mampu memilikinya.

6. Kamera Action

Kamera action saat ini semakin populer, terutama bagi para petualang dan pecinta olahraga ekstrem. Kamera jenis ini tahan air, tahan debu, tahan guncangan, dan tahan banting sehingga cocok digunakan dalam kondisi yang sulit. Selain itu, kamera action juga memungkinkan Anda untuk merekam video dengan kualitas yang baik.

7. Kamera Film

Kamera film masih digunakan oleh beberapa fotografer studio yang mencari kualitas gambar yang unik. Kamera jenis ini dapat menghasilkan gambar dengan karakter yang khas dan tidak dimiliki oleh kamera digital. Namun, kamera film lebih sulit digunakan dibandingkan dengan kamera digital dan memerlukan biaya yang lebih besar untuk memproses film.

8. Kamera Tilt-Shift

Kamera tilt-shift digunakan untuk fotografi arsitektur, produk, dan landscape. Kamera jenis ini memungkinkan Anda untuk mengubah perspektif objek sehingga memberikan tampilan seperti miniatur. Kamera jenis ini memerlukan keahlian khusus dalam menggunakannya dan biasanya digunakan oleh fotografer profesional.

9. Kamera Drone

Kamera drone memungkinkan Anda untuk mengambil foto dari sudut yang lebih tinggi dan memberikan tampilan yang unik. Kamera jenis ini biasanya digunakan untuk fotografi landscape, arsitektur, dan acara olahraga dalam stadion. Namun, penggunaan kamera drone memerlukan lisensi khusus dan lebih sering digunakan oleh fotografer profesional dan pihak media.

10. Kamera Medium Format Mirrorless

Kamera medium format mirrorless adalah gabungan dari kamera medium format dan mirrorless. Kamera jenis ini memiliki sensor besar dan kualitas gambar yang tinggi seperti pada kamera medium format. Namun, ukurannya lebih ringan dan kompak seperti pada kamera mirrorless.

11. Kamera Instan

Kamera instan merupakan kamera sederhana yang dapat mencetak foto secara langsung setelah diambil. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk mengambil foto yang spontan dan ingin langsung dicetak untuk dijadikan kenang-kenangan.

12. Kamera Digital Microscope

Kamera digital microscope digunakan untuk fotografi detail seperti pada benda-benda kecil dan spesies-spesies organik. Kamera ini memiliki kemampuan zoom yang tinggi dan mampu menangkap detail-detail kecil yang tidak dapat ditangkap oleh kamera jenis lain.

13. Kamera Digital Rangefinder

Kamera digital rangefinder biasanya digunakan untuk fotografi street dan fotografi dokumentasi alam. Kamera jenis ini memiliki kemampuan untuk fokus secara manual dan memberikan tampilan yang unik pada gambar.

14. Kamera 360

Kamera 360 memungkinkan Anda untuk mengambil gambar dan video 360 derajat. Kamera jenis ini biasanya digunakan untuk fotografi virtual reality dan memerlukan perangkat lunak khusus untuk mengedit gambar dan video yang dihasilkan.

15. Kamera Light Field

Kamera light field memungkinkan Anda untuk memilih fokus gambar setelah gambar diambil. Kamera jenis ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menghasilkan gambar yang unik dan kreatif.

16. Kamera Underwater

Kamera underwater digunakan untuk fotografi di bawah air seperti pada kegiatan diving dan snorkeling. Kamera jenis ini tahan air dan memungkinkan Anda untuk mengambil gambar dengan kualitas yang baik di dalam air.

17. Kamera Polaroid

Kamera polaroid merupakan kamera instan yang dapat mencetak gambar dalam hitungan detik. Kamera jenis ini cocok untuk digunakan dalam kegiatan rekreasi dan wisata. Namun, kualitas gambar yang dihasilkan tidak sebaik kamera digital.

18. Kamera CCTV

Kamera CCTV digunakan untuk memantau keamanan suatu tempat. Kamera jenis ini lebih banyak digunakan sebagai alat keamanan dan tidak cocok untuk fotografi.

19. Kamera Body-Integrated Stabilization

Kamera body-integrated stabilization adalah kamera yang dilengkapi dengan sistem stabilisasi untuk meminimalkan goyangan pada gambar. Sistem stabilisasi pada kamera jenis ini memungkinkan Anda untuk mengambil foto dengan kualitas yang baik meskipun dalam kondisi yang kurang stabil.

20. Kamera Instant Film

Kamera instant film adalah jenis kamera instan yang menggunakan film untuk mencetak gambar. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk fotografi street dan even.

21. Kamera Panoramic

Kamera panoramic memungkinkan Anda untuk mengambil gambar dengan tampilan yang sangat lebar. Kamera jenis ini biasanya digunakan untuk fotografi landscape dan arsitektur.

22. Kamera Sofort

Kamera sofort adalah jenis kamera instan yang dilengkapi dengan berbagai fitur seperti filter dan flash. Kamera jenis ini cocok digunakan untuk mengambil gambar dalam kegiatan rekreasi dan wisata.

23. Kamera 4K

Kamera 4K adalah kamera yang mampu merekam video dengan resolusi 4K. Kamera jenis ini biasanya digunakan untuk fotografi video seperti pada film dan dokumenter.

24. Kamera Full-Frame

Kamera full-frame adalah kamera yang memiliki sensor seukuran frame full pada film. Kamera jenis ini memberikan tampilan gambar yang unik dan hasil gambar yang berkualitas tinggi.

25. Kamera Leica

Kamera Leica adalah kamera yang mempunyai kualitas gambar yang sangat tinggi dan unik. Harga kamera jenis ini sangat mahal dan biasanya digunakan oleh fotografer profesional dan pecinta fotografi.

26. Kamera Digital APS-C

Kamera digital APS-C adalah jenis kamera yang mengutamakan sensor yang lebih kecil tetapi menghasilkan gambar dengan resolusi yang tinggi. Kamera jenis ini sering dipakai oleh fotografer pemula dan menengah dalam menghasilkan gambar yang berkualitas.

Cara Jual Foto di ShutterStock: Membangun Konsep Foto yang Berbeda dan Menarik

1. Memilih Konsep yang Menonjol

Saat ingin menjual foto di ShutterStock, langkah terpenting pertama adalah memilih konsep foto yang menonjol dari yang lain. Hal ini mungkin terdengar mudah, tapi banyak fotografer gagal dalam memilih konsep foto yang tepat. Konsep yang tepat adalah yang paling dicari oleh klien dan terbaru dari tren.

Ada banyak area yang dapat Anda eksplorasi dalam membangun konsep foto menonjol. Misalnya, Anda dapat mengeksplorasi konsep abstrak, close-up, alam, arsitektur, kuliner, budaya, dan lain sebagainya. Saat memilih konsep foto, perhatikan juga bahwa keunikan suatu gambar memegang peran penting dalam menentukan nilai jualnya.

2. Menciptakan Konsep dengan Berpikir Kreatif

Selanjutnya, Anda harus menciptakan konsep dalam berpikir kreatif. Semua orang tentunya dapat mengambil gambar, tetapi hanya beberapa yang mampu memikirkan ide-ide kreatif untuk membuat gambar tersebut lebih bermakna dan menarik.

Anda perlu mencoba berpikir di luar kotak untuk menciptakan konsep foto yang unik dan menarik. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan ide-ide baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Sebagai contoh, Anda dapat menciptakan foto dengan pola-pola abstrak, kombinasi dari beberapa gambar sekaligus, atau menyajikan objek berskala besar.

3. Mempersiapkan Propelengkap Foto yang Dibuat

Ketika menciptakan konsep pada foto, personalisasi adalah kunci keberhasilan. Ini dapat dimulai dengan propelan seperti menerapkan jenis pencahayaan yang tepat, memilih objek foto yang paling cocok pada konsep, memilih latar, dan memilih angka pengambilan gambar yang tepat. Pengambilan gambar adalah elemen terpenting pada foto, sehingga mempersiapkan pelengkap yang tepat penting dilakukan.

Jika anda menggunakan propelan dari rumah, pastikan Anda sudah menyiapkan lebih dahulu kebutuhan Anda. Hal ini mencakup peralatan pendukung seperti tripod, pencahayaan, dan lensa. Di sisi itu, fungsionalitas dan kemudahan penggunaan perlu dipertimbangkan pada saat memilih alat-alat tersebut.

4. Menyiapakan dan Memilih Model dengan Bijak

Model sangat berpengaruh pada nilai jual foto dan memenuhi gambar dengan makna yang lebih kuat. Oleh karena itu, Anda harus memilih model yang tepat dan mempersiapkannya agar sesuai dengan konsep foto. Ada banyak aspek yang dapat memengaruhi memilih model yang tepat, seperti jenis, usia, jenis kelamin dan profesinya.

Apa pun yang Anda pilih, model harus memenuhi persyaratan seperti matching dengan konsep, tampilan yang overall menarik, dan kemampuan berpose dengan tepat. Saat membuat konsep foto, pastikan bahwa model memiliki fungsionalitas dalam menciptakan nuansa yang sesuai atau sudut pandang tertentu.

5. Mengenali Tren Terbaru dan Menerapkannya pada Konsep Foto yang Dibuat

Tren editorial, desain grafis, dan media sosial dapat berubah dengan cepat dalam jangka waktu yang relatif kecil. Oleh karena itu, sebagai produsen gambar, penting untuk mengenali tren terbaru dan menerapkannya pada konsep foto yang sedang Anda buat.

Perkembangan medan fotografi sangat cepat, disebabkan oleh kemampuan editing foto yang semakin berkembang. Perhatikan perkembangan industri foto terlebih dahulu sebelum memulai membuat konsep foto. Ini akan membantu meningkatkan relevansi foto yang Anda jual di ShutterStock.

6. Mencoba Menggabungkan dan Menambahkan Bahan pada Konsep

Saat menciptakan konsep foto, memanfaatkan gambar menjadi sebuah kesatuan pada foto adalah strategi yang berguna. Anda dapat mencoba untuk menggabungkan dua atau lebih konsep menjadi satu, memberikan nuansa lebih pada konsep yang telah ada, atau mengkombinasikan konsep yang terlihat tidak mungkin kombinasinya.

,

Misalnya, gabungan konsep antara seseorang sedang joging dengan latar pegunungan dapat berpadu dengan indah. Finishing editor seperti penyesuaian tajam, pencahayaan duratif, atau pembalikan warna, juga dapat diterapkan untuk membantu membuat gambar yang lebih dinamis dan kreatif.

7. Menciptakan Konsep Foto dengan Memanfaatkan Kontras pada Warna dan Objek

Memanfaatkan adanya kontras pada warna dan objek juga merupakan strategi sederhana namun efektif untuk menciptakan konsep foto yang berbeda dan menarik.

Seperti gambar konsep yang terdiri dari dua warna berbeda yang kontras, seperti biru dan oranye, dan menggabungkannya dalam satu gambar. Di samping itu, memilih warna yang serupa dari suatu objek, seperti bunga dengan warna dinding sekitarnya, juga dapat dipertimbangkan untuk menciptakan foto yang menarik.

8. Menciptakan Konsep Foto dengan Teknik Komposisi Unik

Ketika Anda membuat foto untuk ShutterStock, berfikir komposisi gambar sangat penting. Terkadang, potret dan pemandangan indah saja tidak cukup untuk menampilkan konsep foto yang kuat. Perlu memasukkan teknik komposisi gambar unik untuk memaksimalkan nilai jual foto.

Teknik komposisi gambar itu seperti rules of third, symmetri, atau pola-pola tertentu dapat digunakan untuk memberikan kesan menarik pada konsep foto yang dibuat. Teknik komposisi gambar juga bergantung pada jenis dan konsep foto yang dibuat. Namun, memahami dan menjalankan teknik-teknik komposisi gambar dasar dapat memaksimalkan hasil jual foto Anda.

9. Menggunakan Model yang Bersahaja

Seperti yang diketahui, model sangat penting dalam menjual foto di ShutterStock. Menggunakan model dengan cara yang tepat dapat meningkatkan nilai jual dari foto yang Anda jual. Sebagai contoh, menggunakan model yang fantasi dan terlalu glamor pada foto kuliner terkesan kurang pas karena para pemilik bisnis restoran biasanya mencari foto yang captured dengan nuansa sederhana.

Model harus singkat, sesuai dengan konsep foto yang dibuat, dan mudah dipahami. Dari aspek sinematografi, menggabungkan gambar manusia dengan objek atau latar belakang yang menunjukkan suatu aktivitas berguna untuk memberikan nuansa kehidupan yang lebh kuat pada konsep foto yang dibuat.

10. Menyajikan Foto dalam Komposisi Yang Tepat

Saat mengekspor gambar, pertimbangan berikutnya yang harus dibuat adalah menyajikan foto dalam komposisi yang tepat. Dalam hal ini, pastikan tidak terdapat pemotongan pada foto terutama objek atau model yang sedang tampak kurang kemas atau dipotong.

Tetapkan juga jenis komposisi yang akan digunakan dalam pengiriman foto. File jangan terlalu berat dan ada di antara format jpg atau png. Selain itu, dapat mencoba rekomendasi ukuran standar yang disajikan oleh ShutterStock agar dapat menampilkan produk yang bersaing.

11. Menambahkan Cerita pada Foto Yang Ditangkap

Selain konsep foto, cerita yang terdapat pada foto juga mampu meningkatkan nilai jual gambar Anda. Cerita di sini dapat diartikan sebagai suatu hal yang ingin disampaikan pada klien melalui foto yang dibuat.Diselipkan cerita pada foto dapat menarik minat dari klien yang mencari foto untuk kepentingan editorial, promosi, atau iklan.

Cerita yang dibuka pada konsep foto dapat memberikan nilai tambah untuk bisnis yang membutuhkan foto. Sebagai contoh, foto bertema kesehatan dengan memampilkan seseorang yang meminum air mineral dipilih untuk periklanan air mineral. Dari sinilah pentingnya sebuah caption untuk foto untuk membantu penjelasan dari konsep foto yang dibuat.

12. Menjadi Pejalan & Pengamat untuk Mencari Inspiration

Tidak dapat dipungkiri bahwa mencari inspirasi adalah kunci dalam menciptakan konsep foto baru. Anda tidak perlu melakukan perjalanan ke tempat yang jauh untuk mendapatkan inspirasi baru. Anda dapat menjadi pejalan kaki di lingkungan sekitar, mengikuti berita aktual, menonton film documenter, atau mengunjungi tempat yang populer.

Semua sumber inspirasi dapat digunakan untuk menciptakan konsep foto yang baru dan menarik. Hal ini sangat berguna pada gambar pemandangan ataupun human interest. Selain itu, sebagai pejalan kaki, fotografer juga dapat memperpendek jarak antara diri mereka dengan objek yang menjadi konsep foto. Ini memungkinkan fotografer untuk mengeksplorasi, mempelajari dan bekerja dengan objek baru dengan lebih baik untuk mencapai keseluruhan konsep produk foto yang diinginkan.

13. Mencari inspirasi dari Kompetisi Fotografi

Jika Anda ingin mendapatkan inspirasi konsep foto yang interaktif, maka mengikuti dan mengeksplorasi kompetisi fotografi adalah cara yang tepat. Kompetisi fotografi merupakan sumber yang baik bagi fotografer untuk memperkenalkan foto Anda, berpartisipasi dalam diskusi, dan mendapatkan inspirasi baru.

Beberapa kompetisi fotografi yang populer dan membuka peluang membuat jualan foto diantaranya adalah Sony World Photography Awards, National Geographic Photography, dan Agora Images. Pastikan Anda mengikuti kompetisi fotografi yang menyaingi kualitas foto Anda dan mengikuti petunjuk pendaftaran yang tersedia. : Ini dapat membantu membangun portofolio fotografi online karena kompetisi fotografi biasanya memiliki juri profesional yang memiliki pengalaman luas pada industri fotografi yang akan menilai foto-foto tersebut.

14. Mengikuti Event Photography Untuk Melakukan Networking

Event fotografi merupakan cara yang paling populer untuk mendapatkan koneksi baru dalam industri fotografi. Bergabung dalam suatu komunitas fotografi dan melakukan networking dapat membantu menemukan jaringan koneksi, peluang bisnis, dan inspirasi baru untuk menciptakan konsep foto baru di ShutterStock.

Banyak event fotografi dilaksanakan pada rubrik acara atau seminar yang sangat populer seperti seminar marketing digital, seminar startup, atau event industri Teknologi. Kebanyakan dari event tersebut terbuka bagi fotografer dari semua tingkat dan juga memberikan informasi seperti tips, trik dan panduan cara pasang foto di ShutterStock.

15. Menggunakan Keyword yang Relevan Pada Setiap Foto

Keyword menjadi elemen penting pada foto untuk memastikan klien dapat menemukan foto Anda di ShutterStock. Keyword atau istilah yang ditulis dapat membantu foto ditemukan klien saat melalukan pencarian pada website produk taruhan online terpercaya.

Keyword ini harus relevan dengan konsep yang diambil dan memiliki nilai dalam layar terbaik klien ShutterStock. Setidaknya posting seminggu secara lisan dapat meningkatkan nilai jual foto Anda di ShutterStock. Bersamaan dengan menggunakan keyword yang tepat, foto yang dibuat Anda pun akan mudah ditemukan oleh pengguna ShutterStock.

16. Menentukan Harga dengan Berdasarkan Ukuran dan Kualitas Foto

Tentukan harga foto yang dijual dengan memperhitungkan ukuran file foto dan resolusi citra foto yang dihasilkan setelah diedit. Foto yang didasarkan resolusi citra akan lebih sulit untuk diproses kembali pada tahap desain dan atas faktor harga.

Harga yang ditentukan juga tergantung pada seberapa banyak foto yang diinginkan oleh klien. Anda dapat menentukan harga pada tiap gambar oleh size pada file foto dan resolusi citra yang dihasilkan per fotonya.

17. Mengikuti Guidelines pada ShutterStock dan Kualitas pada Foto yang Dijual

Sebelum mengirim foto pada ShutterStock dan diterima untuk dijual, mohon perhatikan petunjuk dan aturan pada website ShutterStock. Perlu diketahui bahwa foto yang di-upload pada ShutterStock melalui persetujuan tim review pada kualitas foto dan juga pada apakah suatu foto sudah menjadi objek untuk hak cipta.

Memperhatikan kualitas foto merupakan salah satu langkah utama untuk memastikan foto Anda akan dijual pada ShutterStock. Pastikan Anda memeriksa foto yang di upload sebelum menentukan harga dan kualitas foto pada ShutterStock untuk memastikan foto yang dijual Anda benar-benar mirip dengan gambar. Gunakan software editing kelas profesional seperti Adobe Photoshop atau Lightroom untuk mengoreksi dan meningkatkan kualitas dari foto-foto yang dihasilkan.

18. Memberikan Caption dan Deskripsi yang Relevan untuk Setiap Foto

Caption dan deskripsi telah menjadi elemen penting dan mempengaruhi nilai jual dari foto. Penjelasan yang relevan dari setiap foto dapat membantu menarik perhatian klien ketika melakukan pencarian foto di ShutterStock dan membantu mempertahankan visibilitas foto Anda pada ShutterStock.

Caption yang baik harus dapat memberikan ide foto anda secara utuh dan disertai pilihan kata-kata yang dianggap SEO friendly. Dalam membuat deskripsi, berikan sedikit penjelasan dari pada konsep foto yang di sediakan beserta beberapa keyword yang tepat untuk menceritakan foto tersebut dan tiga hal penting yang terkandung dalam foto Anda seperti aspek budaya, waktu, atau lokasi.

19. Menempatkan Foto Anda pada Kategori yang Tepat

Menempatkan foto anda pada kategori yang tepat dapat menarik klien untuk membeli foto Anda dan mencari foto yang relevan untuk kebutuhan mereka. Sebagai contoh, foto makanan dapat dimasukkan dalam kategori kuliner sementara foto perjalanan dapat dimasukkan pada kategori industri wisata.

Kategori juga menjadi elemen penting untuk SEO search pada ShutterStock. Pastikan foto yang anda upload memenuhi kriteria dari kategori yang dipilih. Hal ini akan memudahkan klien untuk browsing beberapa jenis foto yang mereka butuhkan.

20. Menerapkan Teknik Editing yang Profesional

Editing adalah tahap penting dalam proses pembuatan foto. Dan menguasai teknik editing menjadi hal yang harus dikuasai oleh seorang fotografer. Editing foto membantu menarik perhatian klien pada fitur yang terlihat serta membantu meningkatkan nilai jual foto.

Berikut ini beberapa teknik editing yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan foto Anda: adjustment layer untuk mempertajam, kontras, saturation, dan warna, untuk memberikan konsep foto dan nuansa yang sesuai. Teknik ini populer digunakan dalam foto landscape, seperti sunrise dan sunset atau foto yang memiliki nuansa monokrom yang lebih kuat.

21. Menghapus Noise dan Grain pada Foto

Noise dan grain merupakan masalah umum yang terjadi pada saat memotret. Noise biasanya terjadi saat menggunakan ISO tinggi, atau lingkungan yang kurang cahaya. Grain terjadi ketika menggunakan film pada kamera analog dan pengambilan ekstrim pada ISO tinggi.

Untuk mengatasi noise dan grain pada foto, guna seperti Adobe Lightroom dapat digunakan agar memungkinkan menyelesaikan mas

Inspirasi Desain Visual yang Bisa Dijual ke ShutterStock

ShutterStock merupakan salah satu platform terbesar untuk membeli dan menjual foto, video, grafik, dan vektor. Oleh karena itu, jika Anda seorang desainer grafis atau fotografer, maka ShutterStock dapat menjadi sebuah sumber penghasilan yang menjanjikan. Anda dapat menjual foto Anda secara online dan memperoleh keuntungan yang signifikan sebagai penghasilan sampingan atau bahkan penghasilan utama. Berikut ini adalah 28 inspirasi desain visual yang Bisa Dijual ke ShutterStock.

1. Foto Alam

Foto alam dan pemandangan indah selalu laris di ShutterStock. Foto lanskap yang indah dan menakjubkan atau gambar hewan yang menawan dapat dijual dengan harga yang tinggi.

2. Foto Binatang

Foto binatang, seperti katak, burung, atau macan tutul hutan, selalu menarik minat pembeli di ShutterStock. Pastikan Anda memiliki kamera dengan kualitas yang baik untuk memotret binatang secara rinci.

3. Foto Bisnis

Foto bisnis sepertinya selalu dibutuhkan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin meningkatkan citra mereka. Tidak hanya perusahaan besar, tetapi juga perusahaan kecil dapat membeli foto bisnis sebagai alat pemasaran online mereka.

4. Foto Makanan

Foto makanan juga selalu laris di ShutterStock. Andapun bisa mengambil foto makanan dari restoran, atau foto bahan makanan mentah yang menarik.

5. Foto Kepulauan

Indonesia memiliki ribuan pulau yang indah dan eksotis. Foto-foto kepulauan dan keindahan pantai akan sangat laris di ShutterStock, terutama bagi wisatawan yang mencari gambaran mengenai destinasi mereka.

6. Foto Budaya

Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang beragam dan menarik. Foto-foto pakaian adat, rumah adat, dan tarian daerah juga menjadi jajaran gambar populer di ShutterStock.

7. Foto Perjalanan

Foto perjalanan dapat meliputi foto pemandangan kota-kota terkenal di dunia, objek wisata, atau pengalaman pribadi Anda.

8. Desain Grafis

Desain grafis termasuk logo, ikon, stiker, dan pola juga sangat laris di ShutterStock. Anda dapat membuatnya dengan menggunakan software hitungan ribuan, seperti Adobe Illustrator dan CorelDRAW.

9. Vektor dan Ilustrasi

Vektor dan ilustrasi digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kartu ucapan, baliho, desain banner, dan iklan online. Dapatkan inspirasi dari tema populer atau ide-ide kreatif untuk membuat ilustrasi yang disukai banyak orang.

10. Desain Poster

Desain poster selalu menjadi alat pemasaran yang kuat bagi perusahaan. Oleh karena itu, desain poster yang menarik perhatian dapat dijual dengan harga yang tinggi di ShutterStock.

11. Desain Kartu Ucapan

Kartu ucapan selalu dicari oleh orang untuk kesempatan khusus, seperti kelahiran anak, ulang tahun, atau hari raya. Buatlah desain kartu ucapan yang kreatif, unik, dan menarik untuk dijual di ShutterStock.

12. Desain Brosur

Brosur digunakan untuk alat pemasaran dengan tujuan memberikan informasi produk secara detail. Buatlah desain brosur yang menarik dan dapat memudahkan calon pembeli memahami produk atau jasa yang Anda tawarkan.

13. Desain Packaging

Desain kemasan adalah bagian penting dari marketing produk. Buatlah desain kemasan yang unik dan memukau untuk menarik pembeli di pasaran.

14. Desain Produk

Desain produk termasuk dalam kategori desain industri, seperti desain mobil, desain perabot rumah tangga, atau desain peralatan elektronik. Tapi Anda juga bisa menjual desain produk cerdas, seperti desain botol minum berbentuk unik atau mug dengan gagang yang dapat dilipat.

15. Desain Karakter Animasi

Karakter animasi menjadi sangat populer di kalangan anak muda. Buatlah karakter animasi yang lucu dan menarik, kemudian jual pada ShutterStock.

16. Desain Web

Desain website yang menarik, sederhana, dan terlihat modern dapat menarik banyak pengunjung. Buatlah desain web yang sesuai dengan berbagai tema dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mengembangkan usaha mereka.

17. Desain Aplikasi

Aplikasi smartphone merupakan alat yang populer bagi orang untuk menyelesaikan tugas atau mencari informasi. Buatlah desain aplikasi yang menarik dan dapat menjadi aplikasi populer di pasaran dengan memperhatikan eksesibilitas user.

18. Desain Pakaian

Indonesia memiliki banyak kain tradisional yang unik dan menarik. Buatlah desain baju yang menarik dengan menggunakan kain-kain tersebut, dan jual pada ShutterStock, karena banyak orang ingin tampil beda.

19. Foto Fashion

Fashion menjadi industri yang terus berkembang. Foto fashion selalu menjadi hal yang dibutuhkan perusahaan fashion untuk mempromosikan produk-jenama mereka

20. Foto Seni dan Kreativitas

Seni dan kreativitas mengekspresikan ide-ide unik dalam bentuknya sendiri, seperti instalasi, patung dan karya mural. Dapatkan inspirasi dari hasil karya-tik lain atau dari pop culture dan buatlah hasilanda sendiri untuk dijual di ShutterStock.

21. Foto Konstruksi

Konstruksi menjadi sumber populernya antara lain struktur, gedung, dan pembangunan infrastruktur. Dapatkan inspirasi dari karya orang lain atau lakukan sendiri setelah anda mengetahui peraturan.

22. Foto Kesehatan

Kesehatan menjadi sangat penting bagi kita. Foto-foto medis seperti dokter, perawat, dan operasi sangat dibutuhkan di situs web kesehatan atau majalah kesehatan.

23. Foto Pendidikan

Foto pendidikan seperti sekolah, guru, dan buku selalu menjadi kebutuhan penting bagi para pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan. Buatlah foto pendidikan yang beragam dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

24. Foto Pernikahan

Foto pernikahan selalu menjadi kenangan indah bagi pasangan, keluarga, dan teman-teman. Oleh karena itu, foto pernikahan yang indah dan romantis akan selalu laris di ShutterStock.

25. Foto Musik dan Hiburan

Foto musik dan hiburan, seperti konser musik dan pergelaran seni selalu menarik minat pembeli di ShutterStock.

26. Foto Olahraga

Foto olahraga seperti sepak bola, basket, atau futsal adalah subjek yang populer di ShutterStock. Pastikan Anda memiliki kamera dengan kualitas yang baik untuk memotret aksi pemain secara rinci.

27. Foto Transportasi

Foto transportasi seperti mobil, pesawat terbang, kapal, atau kereta selalu laris di ShutterStock. Pastikan Anda memiliki kamera yang dapat menghasilkan gambar dengan kualitas tinggi untuk mengambil foto transportasi dengan detil yang sempurna.

28. Foto Produk Elektronik

Produk elektronik selalu menjadi subjek yang menarik di ShutterStock. Foto produk elektronik konsumen, seperti smartphone, laptop, atau kamera sangat bermanfaat untuk pemasaran online. Pastikan Anda memiliki kamera dengan kualitas yang baik untuk memotret produk dengan detil yang sempurna.

Menjual Foto di ShutterStock Sebagai Karir Utama dan Sampingan

Pengenalan

Shutterstock adalah salah satu situs web penjualan foto dan video terbesar di dunia. Pada tahun 2003, situs ini didirikan oleh Jon Oringer dan merambah ke industri fotografi yang terus berkembang pesat. Shutterstock menyediakan platform untuk para fotografer, videografer dan pelaku industri kreatif lainnya untuk menjual hasil karya mereka secara online. Tak heran jika sekarang banyak orang yang mencari cara jual foto di Shutterstock untuk memperoleh penghasilan tambahan bahkan sebagai karir utama.

Memulai Karir Jual Foto di ShutterStock

Bagi anda yang belum bekerja sebagai fotografer profesional, namun memiliki hobi memotret bisa memulai menghasilkan uang dari foto dengan bergabung dan menjual foto di Shutterstock. Namun, sebelum memutuskan untuk memulai karir tersebut, Anda harus memahami beberapa langkah awal untuk dapat menjual foto di Shutterstock dengan sukses.

Pilih Jenis Foto

Perhatikan budaya visual di sekitar anda. Apa yang sedang tren dan juga dibutuhkan oleh pelanggan di Shutterstock? Anda harus berusaha untuk memahami kebutuhan pelanggan Shutterstock dan mulai menciptakan foto yang terinspirasi dari hal tersebut. Tentu saja, itu tidak berarti Anda harus mengorbankan gaya fotografi Anda sendiri. Sebaliknya, cobalah menemukan kesepakatan antara kemauan pelanggan dan gaya fotografi Anda sendiri.

Menyiapkan Peralatan Fotografi

Setelah itu, siapkan peralatan fotografi yang anda butuhkan untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi, ini penting terutama dalam memotret foto dengan resolusi tinggi dan gambar tajam. Pribadi yang tertarik dalam jual foto di Shutterstock hendaknya mempersiapkan peralatan yang memadai, seperti kamera dengan resolusi tinggi, lensa terbaik, dan juga software pengeditan fotografi.

Berlatih Untuk Menambahkan Kualitas Foto Anda

Tentu saja, seseorang tidak bisa menjadi fotografer profesional dalam semalam, memerlukan waktu untuk belajar dan memperbaiki skill yang ada. Upload foto berkualitas tinggi di Shutterstock membutuhkan pengalaman untuk menghasilkan gambar dengan komposisi, memahami pencahayaan, dan juga melakukan post-editing yang baik. Untuk memperbaiki skill, pergilah ke lokasi dan mulai mencari obyek foto yang menarik, ambil foto sebanyak mungkin dan olah gambar tersebut untuk mendapatkan hasil yang menakjubkan dan menambah keterampilan Anda.

Bergabung di Shutterstock

Setelah merasa siap, langkah selanjutnya cara jual foto di Shutterstock adalah mendaftar sebagai pengguna Shutterstock. Persiapkan dokumen identitas diri, seperti KTP, NPWP, dan juga rekening bank aktif. Setelah memiliki akun, terapkan sebagai kontributor dan Upload beberapa contoh foto berkualitas tinggi yang mewakili karya ori dan terkini. Tunggu verifikasi, kemudian Anda siap untuk memulai menjual foto ke konsumen Shutterstock.

Cara Jual Foto di ShutterStock Sebagai Karir Utama dan Sampingan

Sekarang, setelah mengetahui cara jual foto di Shutterstock, Anda bisa memulai menjual foto hasil jepretan Anda sebagai karir utama atau sampingan. Berikut ini beberapa tips cara jual foto di Shutterstock dan juga menerapkannya sebagai karir utama atau sampingan yang sukses:

1. Kualitas Foto Unggul

Jangan hanya meng-upload foto satu atau dua saja. Kumpulkan gambar yang bagus dan unggul dengan kualitas tinggi dan komposisi yang baik. Pelanggan Shutterstock membutuhkan foto dengan resolusi tinggi yang tajam dan menarik untuk dimaksimalkan dalam media apa pun. Pastikan foto Anda yang diunggah berkualitas optimal dan dibuat dengan teknik profesional, sehingga bisa bersaing dengan hasil foto kontributor lainnya.

2. Konsistensi dan Kerja Keras

Meskipun setiap karya yang Anda unggah adalah karya terpisah dan mandiri, cobalah mencari kecocokan dalam tampilan foto Anda. Idealnya, foto yang Anda unggah seharusnya mencakup spesialisasi atau niche tertentu yang Anda kuasai. Membangun tema foto khusus akan membawa konsistensi dalam portofolio Anda. Jangan lupa, tetap kreatif namun jangan melebihi posisi yang benar-benar memperhatikan kegunaan foto dan fungsinya untuk media apa pun.

3. Aktual dan Cari Tahu Trending

Sesuaikan dengan tren terkini untuk bisa menghasilkan penjualan yang maksimal. Shutterstock memiliki analisanya sendiri untuk melacak apa yang sedang trendi pada setiap bulannya. Perhatikan tren itu dan ikutlah dalam menciptakan foto trending dengan gaya atau kecenderungan yang sama dengan apa yang dibutuhkan pelanggan Shutterstock. Ini akan membuat karya Anda lebih dapat pada pengguna.

4. Promosikan Diri Anda Dan Karya

Memiliki karya berkualitas tinggi tidak cukup untuk berhasil jual foto di Shutterstock. Jangan takut untuk mempromosikan diri sendiri dan karyamu di tempat lain siapa tahu akan ada peluang dari orang yang mencari apa yang kamu jual. Tentu saja, jangan sampai mengganggu kebijakan dan etika dalam promosi yang bisa mengakibatkan pengguna lain melarang Anda dan profesi tersebut yang selalu berprinsip profesional.

5. Jadilah Profesional

Harga dan jumlah penjualan yang sudah sukses menjadikan jual foto di Shutterstock semakin populer dan digemari oleh banyak orang. Namun, Anda harus tetap menjaga sikap yang profesional pada pengalaman bisnis dan tata cara menjualnya. Demi kepuasan pelanggan, bersikap ramah dan profesional adalah salah satu prioritas utama di dalam membangun karir di Shutterstock.

Kesimpulan

Mencari cara jual foto di Shutterstock memang bisa menjadi pilihan bagi banyak orang yang senang dengan dunia fotografi atau sekadar mencari cara menghasilkan uang. Cara jual foto di Shutterstock tidak hanya sebagai karir utama, namun juga bisa dijadikan sampingan untuk menghasilkan penghasilan tambahan. Pastinya, menemukan strategi dalam karya foto yang sesuai dan cocok dengan keinginan pasar membuat kesuksesan menjual gambar yang dihasilkan pada Shutterstock. Hindari menjual foto karya orang lain atau tidak asli, tandai foto Anda dengan hak cipta pengarang asli dan bersikap profesional dalam menjual foto dan membangun karir dalam berbisnis.

Tren Fotografi yang Dapat Dijadikan Acuan untuk ShutterStock

Fotografi merupakan salah satu bentuk seni yang telah berkembang pesat selama bertahun-tahun. Dalam dunia digital saat ini, kemampuan teknologi untuk memproses gambar dan video memungkinkan para fotografer untuk merekam momen-momen menarik dengan kualitas yang lebih baik daripada sebelumnya. Shutterstock adalah salah satu platform yang memungkinkan para fotografer untuk menjual karya mereka kepada perusahaan, pembuat film, dan individu lainnya yang memerlukan gambar untuk berbagai keperluan. Berikut adalah 30 tren fotografi terbaru yang dapat dijadikan acuan untuk menjual foto di Shutterstock.

1. Fotografi Drone

Fotografi drone telah menjadi semakin populer belakangan ini. Dengan kemajuan teknologi drone, banyak fotografer yang menggunakan drone untuk merekam gambar dari ketinggian yang sulit dijangkau. Gambar-gambar ini sering menunjukkan pemandangan alam yang menakjubkan, dan biasanya sangat populer di Shutterstock.

2. Fotografi Street

Fotografi street adalah konsep fotografi yang mencoba menangkap momen-momen keseharian yang terjadi di jalanan. Hal ini mencakup kota, pasar, dan tempat-tempat umum lainnya. Fotografi street sering menunjukkan kreativitas dan keunikan yang sangat menarik bagi pengguna Shutterstock.

3. Fotografi Makanan

Fotografi makanan sangat populer di Shutterstock, terutama untuk restoran dan bisnis yang berhubungan dengan makanan. Gambar-gambar ini biasanya menunjukkan makanan dari sudut pandang yang menarik, dengan pencahayaan yang sangat baik.

4. Fotografi Minimalis

Fotografi minimalis mencoba menangkap objek dengan jumlah benda yang sedikit di dalam frame. Konsep ini sering menghasilkan gambar yang sangat berkesan, baik dari segi komposisi dan keindahan visual.

5. Fotografi Luar Ruangan

Fotografi luar ruangan selalu menjadi trend, terutama di musim panas dan musim dingin. Gambar-gambar ini biasanya menunjukkan pemandangan luar ruangan yang memukau yang dapat menarik perhatian pengguna Shutterstock.

6. Fotografi Kreatif

Fotografi kreatif mencoba memadukan teknik fotografi yang unik dan menarik dengan konsep yang tidak biasa. Fotografi seperti ini sangat populer di Shutterstock karena gambar-gambar ini sering kali mendapatkan keuntungan yang besar.

7. Fotografi Portraiture

Potret orang lain selalu menjadi trend di Shutterstock karena pengguna sering mencari gambar wajah atau foto profil. Dalam fotografi potret, fokus adalah pada menggambarkan seseorang dari sudut pandang yang menarik.

8. Fotografi Eksplorasi

Fotografi eksplorasi adalah bagian yang sangat penting bagi banyak fotografer, dan trend ini terus berkembang. Pemandangan alam yang menakjubkan selalu menjadi objeck gambar dalam fotografi eksplorasi.

9. Fotografi Siluet

Fotografi siluet mencoba mempertontonkan gambaran orang atau objek dengan latar belakang yang sangat jelas. Gambaran ini sangat populer di Shutterstock karena seringkali menghasilkan gambar yang sangat menarik dan indah.

10. Fotografi Berbicara

Fotografi berbicara adalah tren terbaru dalam fotografi. Konsep ini mencoba menggabungkan teknik fotografi dengan kata-kata atau kalimat yang ingin disampaikan oleh fotografer. Banyak orang menganggap bahwa ini adalah teknik fotografi yang paling menarik karena selalu menunjukkan sesuatu yang berbeda dan unik.

11. Fotografi Pengambilan Suara

Fotografi pengambilan suara adalah konsep fotografi yang mencoba menggabungkan gambar dengan suara atau suara yang memberikan kesan pada gambar. Konsep seperti ini juga sering mendapat respon positif dari pengguna Shutterstock karena terlihat sangat profesional.

12. Fotografi Digital

Fotografi digital memungkinkan fotografer untuk menggunakan banyak teknik digital untuk memproses gambar, termasuk manipulasi gambar. Hasilnya sering menghasilkan gambar yang sangat menarik dan artistik yang sangat dihargai oleh pengguna Shutterstock.

13. Fotografi Ubin

Ubin merupakan satu dari sekian banyak bentuk kerajinan tangan yang dibuat oleh manusia dan dapat menjadi objek fotografi yang sangat menarik. Konsep seperti ini kini telah populer di kalangan pengguna Shutterstock yang mencari gambar-gambar unik.

14. Fotografi Teknologi

Fotografi teknologi mencoba menangkap berbagai bentuk aplikasi teknologi dan perangkat digital dalam sebuah gambar atau objek. Sebagai contoh adalah perangkat lunak, gadget, dan perangkat keras digital lainnya.

15. Fotografi Alam

Fotografi alam selalu menjadi trend. Gambar-gambar alam seperti pemandangan luar ruangan, lautan, dan gunung sering digunakan oleh bisnis atau perusahaan untuk mengatur inisiatif entitas mereka. Shutterstock menampilkan banyak gambar seperti ini, tetapi Anda dapat memilih dari berbagai jenis gambar yang lain.

16. Fotografi Orang Utama

Fotografi orang adalah trend yang terus berlanjut sepanjang perjalanan. Karena fotografi orang biasanya memerlukan banyak persiapan dan jasa perancangan, harga gambar-gambar seperti ini juga relatif tinggi.

17. Fotografi Makro Objek

Fotografi makro objek adalah konsep fotografi yang mencoba menangkap objek-objek di dalam frame dengan ukuran yang lebih detail. Konsep seperti ini sangat berharga bagi pengguna Shutterstock dan biasanya memungkinkan fotografer untuk menjual gambar dengan harga yang benar-benar diatur.

18. Fotografi Abstrak

Fotografi abstrak mencoba mengambil objek atau gambar dalam kerangka atau konsep yang berbeda. Konsep seperti ini biasanya tidak menggambarkan objek sesuai dengan tampilan dan konteksnya yang sebenarnya, namun justru menjadi nilai jual bagi konsep abstrak. Hal ini membuat beberapa gambar di Adobe stock hampir sulit dipahami oleh sebagian orang yang melihatnya.

19. Fotografi Lanskap

Fotografi lanskap biasanya mengambil objek atau gambar yang menunjukkan sebuah keindahan alam yang menakjubkan. Konsep seperti ini sering dianggap sebagai bagian dari fotografi eksplorasi. Sehingga beberapa fotografer menghasilkan gambar-gambar yang luar biasa dengan konsep ini.

20. Fotografi Seni Budaya

Fotografi seni budaya mencoba mengambil gambar yang mencerminkan budaya dan seni lokal suatu tempat. Gambar-gambar seperti ini seringkali menunjukkan hal-hal yang sangat unik dan menjadi daya tarik bagi pengguna Shutterstock.

21. Fotografi Petualangan

Fotografi petualangan adalah bagian dari fotografi eksplorasi yang mencoba menangkap momen-momen petualangan yang menarik. Hal-hal seperti pendakian gunung, bersepeda, dan berpetualang di kebun binatang sering diambil sebagai gambar-gambar dalam konsep ini.

22. Fotografi Arsitektur

Fotografi arsitektur mencoba mengambil gambar bangunan atau gedung yang menunjukkan keunikan dan keindahan desain arsitektur. Konsep seperti ini sangat berguna bagi bisnis atau perusahaan yang ingin mempromosikan gedung mereka atau tanah kosong.

23. Fotografi Kesehatan dan Kecantikan

Fotografi kesehatan dan kecantikan adalah fotografi yang sangat popular sepanjang tahun. Gambar-gambar seperti ini biasanya memperlihatkan wanita cantik atau model pemain yang menunjukkan produk kecantikan. Sedangkan gambar-gambar yang menunjukkan aktivitas kesehatan atau terapi juga sangat diminati oleh pengguna Shutterstock.

24. Fotografi Olahraga

Fotografi olahraga mencoba mengambil momen-momen penting pada saat lawan atau mata satu tim bermain olahraga. Konsep seperti ini menunjukkan momen-momen yang sangat sulit ditangkap. Namun, gambar-gambar ini menunjukkan kegembiraan dan kemenangan yang nyata.

25. Fotografi Seni Jalan

Fotografi seni jalan mencoba menangkap bentuk seni yang muncul di berbagai tempat umum. Konsep seperti ini seringkali terkait dengan fotografi street. Namun, dapat digunakan untuk menunjukkan kreativitas yang unik dan menarik.

26. Fotografi Keindahan Alam

Fotografi keindahan alam mencoba mengambil objek atau gambar yang membuat pengguna tercengang dan terpesona. Konsep ini seringkali terkait dengan fotografi lanskap dan eksplorasi, tetapi juga dapat berkaitan dengan fotografi alam lainnya.

27. Fotografi Mode

Fotografi mode mencoba menangkap gambar dari model dan pelaku model yang menunjukkan pakaian dan gaya terkini. Konsep seperti ini terutama populer di Shutterstock pada saat musim mode atau fashion week berlangsung.

28. Fotografi Tekstur

Fotografi tekstur mencoba menangkap bentuk dan tekstur benda dalam sebuah gambar atau objek. Konsep seperti ini biasanya terkait dengan fotografi seni dan mencoba menunjukkan kreativitas tertentu dari seorang fotografer.

29. Fotografi Kebersihan

Fotografi kebersihan adalah konsep fotografi yang menunjukkan penggunaan tangan atau susu dan penggunaan bahan-bahan pembersih lainnya. Gambar yang berkaitan dengan konsep seperti ini biasanya diminta oleh perusahaan pembersih atau yang berhubungan langsung dengan peluang menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

30. Fotografi Karyawati

Fotografi karyawati sering dicari oleh perusahaan atau bisnis untuk menampilkan karyawati mereka ketika sedang bekerja. Konsep seperti ini memungkinkan perusahaan untuk menunjukkan keragaman dan investasi dalam karyawati-tentang aspek positif terkait dengan bisnis mereka.

Cara Jual Foto di Shutterstock

Shutterstock adalah salah satu situs jual beli foto yang paling populer di dunia. Dengan lebih dari 300 juta file yang tersedia dan 1,4 juta pelanggan aktif, menjual foto di Shutterstock bisa menjadi cara yang baik untuk menghasilkan uang secara online. Namun, dengan jumlah fotografer yang terus bertambah, Anda harus melakukan beberapa hal untuk mempercepat proses penjualan Anda. Berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu Anda menjual foto Anda dengan lebih cepat di Shutterstock:

1. Berkarya dengan Konsisten

Jika Anda ingin sukses di Shutterstock, Anda harus menjadi fotografer yang konsisten dalam menghasilkan foto berkualitas tinggi. Jangan hanya membuat beberapa konten lalu berhenti. Anda perlu menambah file yang baru dan berkualitas untuk meningkatkan peringkat Anda di situs ini. Bukalah pikiran Anda untuk membuat foto yang kreatif dan unik. Ingat, semakin banyak konten berkualitas yang Anda hasilkan, semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan uang.

2. Meneliti Topik yang Sedang Trending

Untuk menarik perhatian pelanggan, Anda perlu membuat foto yang menarik minat mereka. Perhatikan peristiwa-peristiwa dan isu-isu terkini di masyarakat baik lokal maupun internasional, kemudian buatlah foto yang berkaitan dengan topik tersebut. Misalnya, ketika akan ada perayaan Imlek, mungkin akan banyak orang yang mencari gambar-gambar kebudayaan Cina untuk digunakan sebagai dekorasi atau desain. Jadi, Anda dapat membuat gambar-gambar yang berkaitan dengan Imlek untuk kategori komersial dan editorial. Dalam hal ini, Anda tidak hanya mendapatkan uang, tetapi juga meningkatkan popularitas dan reputasi Anda sebagai fotografer handal.

3. Pilih Niche yang Menarik

Biasanya, fotografer akan memiliki niche atau keahlian khusus dalam memotret. Pilihlah niche yang sesuai dengan keahlian Anda, seperti lanskap, kuliner, manusia, binatang, dan masih banyak lagi. Jika Anda memilih niche yang sesuai dengan keahlian Anda, maka foto yangdihasilkan akan lebih berkualitas dan memiliki kemungkinan lebih besar mendapatkan penjualan. Jangan terlalu ragu untuk mengambil gambar dalam berbagai sudut pandang dan waktu untuk membuat foto yang unik dan menarik.

4. Sesuaikan Harga dengan Pasar

Harga foto yang Anda jual di Shutterstock harus sesuai dengan pasar. Jangan terlalu murah karena hal ini akan membuat orang menganggap foto Anda kurang berkualitas. Di sisi lain, jika terlalu mahal, maka pelanggan akan memilih foto yang lebih murah dari fotografer lain. Jadi, periksalah harga dari foto-foto yang sejenis dengan milik Anda untuk menentukan harga yang sesuai. Shutterstock memiliki skala harga sendiri, jadi pastikan bahwa harga Anda tidak terlalu jauh dari skala harga tersebut.

5. Gunakan Kata Kunci yang Tepat

Penting bagi Anda untuk menambah kata kunci yang tepat pada foto-foto Anda. Kata kunci ini akan membantu calon pelanggan menemukan foto Anda saat melakukan pencarian. Jangan hanya menambahkan kata kunci yang umum tetapi lebih baik menggunakan kata kunci khusus dan istilah-istilah yang berkaitan dengan foto Anda. Anda dapat gunakan deskripsi yang jelas pada foto, sehingga para pelanggan tau persis mengenai foto yang ingin mereka beli.

6. Edit Foto dengan Tepat

Pengeditan foto yang tepat, seperti penyempurnaan warna atau lainnya, bisa menjadi perbedaan antara foto yang dijual atau tidak. Kami sarankan untuk menggunakan software editing foto profesional agar foto yang dihasilkan berkualitas tinggi. Anda juga dapat mempelajari teknik editing foto untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

7. Berinvestasi dalam Peralatan Fotografi yang Memadai

Peralatan fotografi yang memadai akan sangat membantu untuk menghasilkan foto yang berkualitas. Kamera dengan resolusi tinggi, lensa yang terkait dengan niche Anda, tripod yang kokoh, lighting yang baik, dan pelengkap lainnya bisa sangat membantu untuk meningkatkan kualitas foto Anda. Ingat, foto yang berkualitas tinggi adalah kunci keberhasilan di Shutterstock.

8. Jangan Menonjolkan Brand di Foto Anda

Shutterstock merupakan platform jual beli foto yang digunakan oleh banyak orang. Oleh karena itu, foto Anda harus terlihat seramah mungkin dengan banyak orang. Jangan menonjolkan brand Anda di foto karena ini akan mengurangi peluang Anda untuk menjual foto di situs ini. Shutterstock sendiri memiliki kebijakan ketat tentang penempatan brand di foto. Pastikan bahwa foto milik Anda bebas dari logo atau nama brand.

9. Menjaga Etika Bisnis yang Baik

Menjaga etika bisnis yang baik sangat penting dalam menjual foto Anda di Shutterstock. Anda harus merespon pelanggan dengan cepat, menjual foto yang Anda miliki dengan harga yang jujur, dan tidak meniru hasil karya fotografer lain. Konsistensi dan integritas adalah dua hal yang sangat penting dalam menjual foto anda.

10. Sering Memeriksa Statistik Penjualan

Sering memeriksa statistik penjualan di Shutterstock sangat penting untuk mengembangkan bisnis Anda. Anda akan bisa mengevaluasi hasil penjualan untuk menentukan niche yang paling sesuai, serta mengetahui foto mana yang paling banyak dijual. Dengan cara ini, Anda dapat memperbaiki kelemahan dan memaksimalkan keuntungan.

11. Bergabunglah dalam Program Kontributor Shutterstock

Bergabung dengan program kontributor Shutterstock juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penjualan foto Anda. Sebagai anggota program, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk menerima penawaran khusus dan uang royalti yang lebih besar. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan tips dan masukan langsung dari tim Shutterstock untuk meningkatkan kualitas foto Anda.

12. Mendaftar dalam Program Shutterstock Select

Jika Anda ingin memaksimalkan potensi keuntungan Anda, maka Anda bisa mencoba mendaftar dalam program Shutterstock Select. Program ini adalah layanan premium khusus untuk pelanggan Shutterstock. Foto Anda akan muncul di kolom khusus untuk produk ini, yang memungkinkan gambar Anda dilihat oleh pelanggan khusus. Namun, untuk menjadi bagian dari program ini, Anda harus memenuhi syarat tertentu seperti memiliki portofolio dengan jumlah foto minimal dan memperlihatkan kualitas dan konsistensi.

13. Mencoba Menjual Foto Proyek Khusus

Dalam bisnis jual beli foto, ada banyak permintaan khusus dari para pelanggan. Sebagai fotografer, Anda bisa mencoba menjual foto untuk proyek khusus seperti situs web, blog, atau produk yang spesifik. Untuk mencari proyek-proyek ini, Anda bisa membuka akun freelancer di beberapa situs seperti Upwork dan Freelancer.

14. Menjual Foto dalam Format Premium

Anda bisa mencoba menjual foto dalam format premium untuk menambah keuntungan. Format premium ini bisa berupa foto dengan resolusi ultra tinggi, foto dengan hak penggunaan yang lebih luas, atau foto dengan tema khusus yang hanya bisa diakses oleh pelanggan tertentu. Di Shutterstock, Anda bisa menambahkan foto-foto premium di samping foto biasa yang Anda jual.

15. Bergabung dengan Komunitas Fotografer

Bergabung dengan komunitas fotografer bisa membantu meningkatkan keahlian Anda dan memperluas jaringan yang akan membantu mengembangkan bisnis Anda. Melalui komunitas, Anda juga bisa belajar tips dan trik baru tentang fotografi, serta mendapatkan masukan langsung dari fotografer handal.

16. Buatlah Portfolio yang Profesional

Portfolio adalah tempat terbaik untuk menampilkan kemampuan Anda sebagai fotografer. Portfolio yang profesional bisa memudahkan para pelanggan untuk melihat foto-foto Anda dan memilih yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Buatlah portfolio sederhana dengan foto-foto yang terbaik dan menonjolkan kemampuan Anda sebagai fotografer.

17.Mendapatkan Sertifikasi dalam Fotografi

Bagi seorang fotografer, sertifikasi dalam bidang fotografi bisa menjadi aset yang memudahkan Anda untuk menembus persaingan. Sekolah seni atau institusi fotografi ternama menawarkan kelas untuk mendapatkan sertifikasi tertentu. Anda bisa mencari kelas khusus yang akan menambah kredibilitas Anda sebagai seorang fotografer.

18. Bergabung dalam Kontes Fotografi

Kontes fotografi bisa menjadi momen untuk menunjukkan karya terbaik Anda. Anda bisa mengikuti kontes fotografi yang diadakan oleh Shutterstock atau situs-situs lainnya. Selain memenangkan hadiah, kemenangan Anda di kontes tersebut akan menambah popularitas dan kepercayaan terhadap kemampuan Anda sebagai fotografer.

19. Memperluas Jaringan Bisnis Anda

Dalam bisnis jual beli foto, jaringan bisnis yang luas sangat membantu dalam mendapatkan pelanggan. Anda bisa bergabung dalam acara-acara fotografi, mengikuti seminar fotografi, mencari pertemanan dengan fotografer lainnya, atau bahkan menjalin relasi dengan media. Selain memperluas jaringan bisnis Anda, bergabung dalam komunitas fotografi juga akan memperluas ruang lingkup pengetahuan Anda mengenai dunia fotografi dan membantu meningkatkan antusiasme Anda di bidang ini.

20. Fokus Pada Kualitas, Bukan Kuantitas

Ingatlah bahwa kualitas foto Anda jauh lebih penting daripada jumlah. Jangan hanya memikirkan kuantitas foto yang bisa diunggah setiap harinya tetapi pikirkan kualitas dari setiap foto yang dihasilkan. Jangan ragu untuk membuat sangat sedikit atau bahkan satu-satu foto dalam satu hari, asalkan kualitas foto Anda berkualitas tinggi.

21. Mendapatkan Resensi Positif Dari Pelanggan

Resensi positif akan meningkatkan popularitas dan reputasi Anda sebagai fotografer handal. Minta resensi dari pelanggan Anda setelah mereka membeli foto Anda. Jangan hanya meminta mereka untuk memberi penilaian tetapi mintalah saran dan masukan yang membangun dari mereka. Hal tersebut bisa memaksimalkan kualitas Anda dalam menghasilkan foto yang diinginkan para pelanggan.

22. Update Konten Secara Teratur

Konten Anda harus selalu up-to-date dan sering di-update agar tidak ketinggalan zaman. Ini akan memastikan bahwa foto-foto Anda selalu disukai oleh para pelanggan. Update konten Anda haruslah dilakukan dengan teratur, menambah karya baru yang selalu berbeda dengan karya sebelumnya. Tapi, ingat, keseragaman kualitas gambar selalu sangat penting.

23. Diagnosa Kebutuhan Pelanggan dan Pasaran

Diagnosis atau analisa kebutuhan pelanggan, serta trend pasar, sangat penting dalam menjual foto Anda di situs jual beli seperti Shutterstock. Hal ini akan menentukan arah pengembangan pada konten foto yang akan dihasilkan. Misalnya, ketika trending menjelang hari Valentine, seorang fotografer bisa membuat karya yang berkaitan dengan apa yang dicari orang pada momen tersebut.

24. Menggunakan Software Fokus-Stacking

Software fokus atau fokus-stacking adalah perangkat lunak yang kompatibel dengan kamera moderen dan berfungsi untuk menghasilkan image dengan banyak detail dan optimal dalam pemakaian software editor apapun. Dalam fotografi, hasil karya dalam penerapan software fokusstacking akan sangat memudahkah anda untuk mendapatkan foto yang jauh lebih baik dan berkualitas tinggi.

25. Kelola Foto Anda dengan Cermat

Mengelola foto anda dengan baik adalah suatu keharusan yang harus anda kuasai. Kelola foto dengan cara bermanajemen dan terstruktur, membuat folder, dan katalogisasi yang baik dan benar. Hal ini akan memudahkan anda untuk membuka kembali foto anda yang telah di upload dan mengecek hasil order, atau bahkan memperbarui dan membuat folder baru.

26. Jaga Stok Foto Anda Berkualitas Tinggi

Jaga kualitas foto Anda selalu optimal dan menarik agar tetap diminati oleh pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penyaringan atau filter secara teratur terhadap foto in order to menghapus foto yang kurang bagus serta yang memiliki nilai jual yang rendah. Sehingga foto yang terampil dan menarik akan sukses dijual.

27. Update Harga Secara Teratur

Dalam bisnis jual beli foto, harga menjadi salah satu faktor penting dalam menjual produk. Yang penting adalah harga yang sesuai dengan kualitas fotografi yang diberikan. Jangan ragu untuk mengkonsultasikan harga dengan teman dan relasi, atau bahkan dengan tim Shutterstock. Setiap update dan konsultasi yang dilakukan secara rutin akan membantu memperbarui harga anda pada situasi terbaru saat ini.

28. Commit dan Consistency

Konsisten, sudah menjadi hal yang sangat penting dalam menghasilkan foto pastinya. Maka jadilah consistent dalam hal kreativitas dan kesinambungan menghasilkan karya fotografi. Jangan sampai membuat formulasi yang mengecewakan pelanggan atau bahkan membuat pelanggan pergi ke fotografer lain atau bahkan ke situs lain. Commitment dari awal dan konsistensi dalam menjual foto anda akan sangat mempengaruhi keberhasilan bisnis anda di Shutterstock.

29. Jangan Lupa Tentang Hak Cipta

Ketika Anda mendaftar di Shutterstock, hal yang penting untuk dilakukan yaitu membaca terlebih dahulu aturan dan ketentuan terkait hak cipta. Shutterstock mempunyai beberapa layaknya hak cipta, hak penjual dan kembali. Gunakan foto dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Shutterstock sehingga tidak terjadi hal yang merugikan anda.

30. Penggunaan Grup Diskusi di Social Media

Biasanya, ada beberapa group diskusi di social media yang berhubungan dengan fotografi dan konten. Dalam hal ini, Anda perlu bergabung dengan beberapa grup diskusi dan memajukan kemampuan anda dengan belajar bersama-sama dengan fotografer lain. Selain itu dengan bergabung dengan grup diskusi, anda akan pandai dalam memilih foto yang bagus dan mengetahui dengan tepat trend saat ini.

31. Sebarkan Portofolio Anda dengan Agensi Fotografi Lainnya

Bergabunglah dengan beberapa agensi fotografi selain Shutterstock diantaranya adalah Adobe Stock, Dreamstime dan sebagainya. Penyebaran foto ke berbagai agensi akan membatasi hak satu agensi terhadap gambar yang anda miliki. Sehingga anda bisa mencoba dan optimalkan potensi dagang judul yang sama di marketplace dan agensi yang berbeda untuk meningkatkan jumlah penjualan.

Menjadikan ShutterStock Sebagai Media Berkarir di Dunia Fotografi

1. Apa itu ShutterStock?

ShutterStock adalah situs web penyedia layanan jual-beli lisensi penggunaan foto dan footage yang memiliki kualitas tinggi. Situs ini telah berdiri sejak tahun 2003 dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

2. Bagaimana cara mendaftar di ShutterStock?

Untuk mendaftar sebagai fotografer di ShutterStock, Anda harus mengunjungi situs web mereka dan mendaftar sebagai contributor. Anda juga harus menyerahkan portofolio Anda beserta beberapa contoh foto untuk dinilai dan disetujui oleh tim ShutterStock.

3. Apa yang harus ada di dalam portofolio foto yang diserahkan?

Portofolio foto yang diserahkan harus menunjukkan keahlian dan kemampuan fotografer dalam memotret. Pastikan untuk menyertakan foto dengan tema yang berbeda-beda, seperti manusia, pemandangan, kuliner, alam, dan masih banyak lagi. Selanjutnya, pastikan foto yang diserahkan memiliki kualitas yang baik, dengan resolusi yang cukup tinggi.

4. Bagaimana cara mengupload foto ke ShutterStock?

Setelah akun Contributor Anda disetujui, Anda dapat mengupload foto-foto Anda ke situs tersebut. Pastikan untuk memberi detail dan keyword yang akurat pada setiap foto sehingga pembeli dapat dengan mudah menemukan foto yang mereka butuhkan.

5. Berapa biaya yang diterima untuk setiap foto yang dijual di ShutterStock?

Untuk setiap foto yang dijual, pembeli membayar biaya licenci kepada ShutterStock. Kemudian, dari biaya yang didapat oleh ShutterStock, sekitar 25% hingga 45% akan diberikan ke fotografer sebagai royalti. Besarannya tergantung pada level Contributor Anda, yaitu mulai dari level Starter, Intermediate, hingga Elite.

6. Apa itu model release dan bagaimana pengaruhnya terhadap foto yang dijual di ShutterStock?

Model release adalah surat persetujuan dari orang yang difoto untuk menggunakan fotonya untuk keperluan komersil. Dalam ShutterStock, setiap foto yang mengandung gambar manusia atau properti yang dapat diidentifikasi harus memiliki model release. Tanpa model release, foto tersebut tidak dapat dijual di ShutterStock.

7. Bagaimana cara meningkatkan penjualan foto di ShutterStock?

Ada beberapa cara untuk meningkatkan penjualan foto di ShutterStock, yaitu:

a. Perbarui portofolio secara teratur

Perbarui portofolio Anda dengan foto-foto terbaru yang menarik dan memiliki tema yang sedang populer.

b. Beri keyword yang akurat dan relevan

Beri keyword yang akurat dan relevan pada setiap foto agar mudah ditemukan oleh pembeli.

c. Pelajari trend terbaru dan ikuti trend tersebut

Pelajari trend terbaru dan ikuti trend tersebut agar foto-foto Anda bisa masuk ke dalam kategori yang sedang banyak dicari oleh pembeli.

d. Buat foto yang berkualitas tinggi

Buat foto yang berkualitas tinggi dengan komposisi yang menarik dan tajam agar foto Anda dapat bersaing dengan foto lainnya di ShutterStock.

8. Apakah ShutterStock memiliki kualitas kontrol pada foto yang diupload oleh para fotografer?

Ya, ShutterStock memiliki tim kualitas kontrol yang akan memeriksa setiap foto yang diupload oleh para fotografer sebelum foto tersebut dipublikasikan. Tim ini akan memastikan bahwa setiap foto memenuhi standar kualitas dan kecocokan dengan konten yang ada di ShutterStock.

9. Bagaimana jika foto yang diupload oleh fotografer tidak lolos kualitas kontrol?

Jika foto yang diupload tidak lolos kualitas kontrol, maka foto tersebut akan ditolak dan tidak akan dipublikasikan di ShutterStock. Fotografer dapat mengupload foto yang baru setelah melakukan perbaikan/peningkatan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh ShutterStock.

10. Bagaimana cara mendapatkan level Contributor yang lebih tinggi?

Untuk meningkatkan level Contributor, fotografer harus aktif mengupload foto-foto berkualitas dan berhasil terjual di ShutterStock. Semakin tinggi jumlah penjualan dan semakin sering foto-foto tersebut digunakan oleh pembeli, maka semakin tinggi level Contributor yang akan didapat. Setiap peningkatan level Contributor akan memberikan persentase royalti yang lebih tinggi dari penjualan foto-foto.

11. Apa yang harus dilakukan saat foto yang diupload telah terjual di ShutterStock?

Saat foto telah terjual di ShutterStock, fotografer akan menerima notifikasi melalui email. Kemudian, ShutterStock akan mengirimkan pembayaran royalti yang didapat melalui PayPal atau Payment Request.

12. Bisakah foto yang telah dijual di ShutterStock dijual lagi ke tempat lain?

Tidak. Setelah foto dijual di ShutterStock, hak ciptanya sepenuhnya menjadi milik ShutterStock. Selama kontrak kerja sama dengan ShutterStock masih berjalan, foto tersebut tidak boleh dijual ke pihak lain.

13. Apakah ada batasan jumlah foto yang dapat diupload ke ShutterStock?

Tidak ada batasan jumlah foto yang dapat diupload ke ShutterStock. Namun, pastikan untuk mengupload foto-foto berkualitas tinggi dan memiliki nilai jual untuk memaksimalkan potensi penjualan.

14. Apakah ShutterStock hanya membayar royalti untuk penjualan foto saja?

Tidak hanya foto, ShutterStock juga membayar royalti untuk penjualan footage (video) yang diupload oleh para Contributor. Fotografer bisa mengupload footage berkualitas tinggi dengan tema yang sedang populer untuk meningkatkan potensi penjualan.

15. Apa keuntungan bergabung dengan ShutterStock sebagai fotografer?

Bergabung dengan ShutterStock sebagai fotografer memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

a. Mendapat penghasilan tambahan

Setiap penjualan foto atau footage di ShutterStock akan memberikan royalti bagi fotografer. Semakin banyak foto dan footage yang terjual, semakin banyak pula penghasilan yang didapat.

b. Mendapat pengakuan sebagai fotografer profesional

Dengan mendapatkan penjualan yang sukses dan memiliki portofolio yang baik di ShutterStock, Anda dapat membangun citra sebagai fotografer profesional.

c. Mendapatkan pengalaman dalam dunia fotografi

Bergabung dengan ShutterStock akan memberikan kesempatan unik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan fotografi Anda melalui pengalaman dalam memotret untuk keperluan komersial.

16. Apakah ada potensi penghasilan yang besar di ShutterStock?

Ya, ada potensi penghasilan yang besar di ShutterStock, terutama bagi fotografer yang aktif mengupload foto-foto berkualitas tinggi dan memiliki tema yang sedang populer. Semakin banyak foto yang terjual, semakin banyak pula penghasilan yang didapat. Beberapa fotografer bahkan dapat menghasilkan ratusan dolar setiap bulannya hanya dari menjual foto di ShutterStock.

17. Apakah ShutterStock juga mempromosikan foto-foto yang diupload oleh para fotografer?

Ya, ShutterStock juga mempromosikan foto-foto yang diupload oleh para fotografer melalui fitur terbaru mereka yaitu “Collections”, di mana ShutterStock membuat kumpulan koleksi foto atau footage dengan tema atau mood tertentu. Dengan “Collections”, fotografer dapat mendapatkan exposure ekstra bagi foto-foto yang diupload.

18. Apakah ShutterStock menyediakan informasi tentang trend terbaru di industri fotografi?

Ya, ShutterStock menyediakan informasi tentang trend terbaru di industri fotografi melalui fitur “Creative Trends”. Fitur ini memberikan insight tentang tren fotografi, desain, dan video dalam tahun yang baru. Dengan informasi ini, fotografer dapat membuat foto-foto atau footage yang sesuai dengan tren terbaru.

19. Apakah ShutterStock menerima cukup banyak permintaan dari pembeli?

Ya, ShutterStock memiliki cukup banyak permintaan dari pembeli di seluruh dunia. Setiap hari, ribuan pembeli mengakses ShutterStock untuk mencari foto atau footage untuk kebutuhan komersial mereka. Dengan terus mengupload foto berkualitas tinggi dan terus memperbarui portofolio, fotografer dapat memaksimalkan potensi penjualan pada platform ini.

20. Apa yang harus dilakukan jika terdapat masalah dalam proses pengiriman pembayaran royalti?

Jika terdapat masalah dalam proses pengiriman pembayaran royalti, Anda dapat menghubungi tim dukungan ShutterStock. Tim ini akan membantu menyelesaikan masalah dan memberikan bantuan dengan cepat.

21. Bagaimana cara mengetahui foto yang di-upload telah dibeli oleh pembeli?

Setiap kali ada pembeli yang mengunduh foto Anda di ShutterStock, Anda akan menerima notifikasi melalui email. Anda juga dapat melacak penjualan melalui akun Contributor Anda di situs ShutterStock.

22. Mengapa foto-foto yang di-upload harus memiliki resolusi yang tinggi?

Foto-foto yang memiliki resolusi tinggi akan terlihat lebih jelas dan memiliki detail yang lebih baik ketika digunakan oleh pembeli. Oleh karena itu, pastikan foto-foto yang di-upload memiliki resolusi yang tinggi agar dapat bersaing dengan foto-foto lain di ShutterStock.

23. Apa yang harus dilakukan jika foto yang di-upload tidak laku terjual?

Jika foto yang di-upload tidak laku terjual, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan foto-foto yang di-upload memiliki keyword yang akurat dan relevan. Kedua, coba untuk mengedit foto dalam bentuk yang berbeda-beda atau memberikan format baru pada foto tersebut. Hal ini dapat membuat foto terlihat lebih menarik dan berbeda dari foto-foto lainnya di ShutterStock.

24. Bisakah fotografer mendapatkan penghargaan atas karya fotonya di ShutterStock?

Ya, setiap tahun ShutterStock mengadakan seri penghargaan atas karya fotonya, yaitu ShutterStock Contributor Awards. Acara ini memberikan penghargaan kepada fotografer dan creator untuk memberikan pengakuan atas karyanya yang berkontribusi dalam memenuhi permintaan dari pembeli di ShutterStock.

25. Apakah ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh fotografer untuk ikut berpartisipasi dalam ShutterStock Contributor Awards?

Tidak, tidak ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh fotografer untuk ikut berpartisipasi dalam ShutterStock Contributor Awards. Setiap fotografer yang menjadi Contributor di ShutterStock berhak untuk ikut serta dalam acara ini.

26. Apakah gambar dari drone dapat di-upload ke ShutterStock?

Ya, gambar dari drone dapat di-upload ke ShutterStock. Namun, pastikan untuk memenuhi persyaratan dan regulasi yang berlaku terkait penggunaan drone dan fotografi udara. Pastikan juga bahwa foto-foto tersebut berkualitas tinggi dan memiliki nilai jual.

27. Bagaimana cara menarik minat pembeli terhadap foto yang dijual di ShutterStock?

Beberapa cara untuk menarik minat pembeli terhadap foto di ShutterStock, yaitu:

a. Mendesain thumbnail foto yang menarik

Buat thumbnail yang menarik dan kreatif agar pembeli tertarik untuk mengklik dan melihat foto Anda lebih detail.

b. Memberikan keyword yang akurat dan relevan

Beri keyword yang akurat dan relevan pada setiap foto untuk memudahkan pembeli dalam mencari foto yang mereka butuhkan.

c. Membuat foto yang menarik dan berbeda

Buat foto yang menarik, memiliki elemen yang berbeda, dan berkualitas tinggi agar dapat menarik perhatian pembeli.

28. Bagaimana cara melindungi hak cipta foto yang di-upload ke ShutterStock?

ShutterStock telah membantu melindungi hak cipta foto melalui layanan yang disediakan. Fotografer yang mendaftar di ShutterStock juga harus memahami aturan hak cipta yang berlaku agar foto-foto mereka dapat dilindungi. Selain itu, pastikan untuk tidak meng-upload foto yang melanggar hak cipta orang lain.

29. Apakah ShutterStock memberikan bantuan dalam mempromosikan portofolio fotografer?

Ya, ShutterStock memiliki fitur untuk mempromosikan portofolio fotografer yaitu “Portofolio Pages”. Dengan menggunakan fitur ini, fotografer dapat membuat halaman portofolio dengan alamat unik yang dapat dibagikan ke banyak orang. Halaman portofolio ini akan menampilkan paginated gallery foto-foto milik Contributor, data statistik penjualan, dan lainnya.

30. Apa yang harus dilakukan jika akun Contributor ShutterStock dibekukan?

Jika akun Contributor ShutterStock dibekukan, hubungi tim dukungan ShutterStock untuk mengetahui alasan pembekuan tersebut. Biasanya, pembekuan terjadi karena fotografer melanggar persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh ShutterStock. Fotografer dapat memperbaiki kesalahan yang ada dan menunggu akun dibuka kembali.

31. Bagaimana cara membedakan foto-foto berkualitas tinggi dengan yang tidak?

Foto-foto berkualitas tinggi biasanya memiliki beberapa ciri-ciri seperti memiliki resolusi tinggi, komposisi dan tonalitas yang baik, fokus yang tajam, dan bebas dari noise atau keterbatasan teknis lainnya.

32. Bagaimana memilih topik atau tema untuk foto yang akan di-upload ke ShutterStock?

Memilih topik atau tema untuk foto yang di-upload ke ShutterStock harus mempertimbangkan kepopuleran dan tren terbaru, serta faktor keunikan. Beberapa tema yang sedang populer saat ini misalnya adalah eco-friendly, urban lifestyle, street food, dan minimalist. Selain itu, pastikan juga untuk meng-upload foto dengan variasi tema yang bervariasi untuk memperluas peluang penjualan.

Mendapatkan Pendapatan Secara Pasif dengan Menjual Foto di ShutterStock

Jual-jual foto online dan mendapatkan penghasilan pasif mungkin terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, namun hal tersebut benar adanya. Satu tempat yang populer di internet untuk menjual foto adalah platform ShutterStock. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara jual foto di ShutterStock dan bagaimana cara mendapatkan penghasilan secara pasif.

1. Mengapa ShutterStock?

ShutterStock menawarkan solusi terbaik untuk para fotografer, videographers atau desiigner untuk menjual dan memasarkan foto dan video. Selain itu, ShutterStock memiliki perkembangan yang pesat sejak didirikan pada 2003. Menariknya, dalam satu bulan saja, ShutterStock bisa menerima sekitar satu juta foto ke server mereka – jumlah yang sangat besar!

Uang yang didapatkan dari penjualan foto di ShutterStock bisa menjadi lahan penghasilan pasif atau sampingan yang konsisten. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penghasilan kita dalam menjual foto di ShutterStock, seperti kualitas foto, popularitas foto, dan jumlah pemasaran foto yang kita lakukan.

2. Cara Mendaftar Menjadi Penjual di ShutterStock

Sebelum kita bisa mulai menjual foto, kita perlu mendaftar terlebih dahulu di ShutterStock. Proses pendaftaran di ShutterStock relatif mudah dan cepat, hanya terdiri dari empat langkah sebagai berikut:

Step 1 – Buat Akun

Kita perlu mendaftar di ShutterStock dengan alamat email yang valid. Dalam beberapa menit, ShutterStock mengirimkan email verifikasi di mana kita perlu mengklik tautannya untuk mengkonfirmasi bahwa kita adalah pemilik email yang digunakan untuk mendaftar.

Step 2 – Menjadi Contributor ShutterStock

Setelah mendaftar, kita perlu memilih opsi untuk menjadi kontributor ShutterStock. Seseorang yang menjadi kontributor ShutterStock berarti menyerahkan hak cipta foto atau video kepada ShutterStock untuk dapat menjual foto tersebut.

Step 3 – Verifikasi Identitas

ShutterStock meminta verifikasi identitas dari setiap pendaftar baru. Verifikasi ini ditujukan untuk memastikan keaslian identitas kita dan untuk mencegah penipuan atau tindakan salah guna terhadap akun ShutterStock.

Step 4 – Mengunggah dan Menjual Foto

Selanjutnya, kita bisa mulai mengunggah foto kita dan menjualnya di ShutterStock. Upload foto yang telah diambil dengan kamera digital resolusi tinggi dan kualitas yang baik. Pastikan juga foto memiliki kolaborasi halus yang dapat diatur, agar mudah dalam pengolahan pembeli foto di aplikasi editing.

3. Kategori Foto yang Dibutuhkan

Ada beberapa kategori foto yang biasa dibeli di ShutterStock, antara lain:

a. Foto Latar Belakang

Foto latar belakang merupakan foto yang sangat populer untuk kebutuhan web design, aplikasi mobile, atau grafis perusahaan.

b. Foto Keluarga

Untuk memenuhi kebutuhan kampanye iklan atau berita, foto keluarga sangat dibutuhkan untuk memperlihatkan momen keluarga atau gaya hidup sehari-hari.

c. Foto Kuliner

Kebutuhan mendapatkan fotokuliner semakin bertambah, karena banyak restoran atau web kuliner memerlukan foto makanan untuk dapat memperlihatkan menu mereka.

d. Foto Alam

Foto alam memberikan nuansa tenang dan mengagumkan, selain digunakan untuk kebutuhan bekerja dan media sosial.

e. Foto-Penjualan Atribut

Atribut-atribut penjualan seperti tas dan baju sangat membutuhkan foto produk yang berkualitas. Pengguna ShutterStock kerap mencari foto yang cocok dengan desain baru atau koleksi terbaru produk mereka.

4. Cara Menjual Foto di ShutterStock

Setelah foto kita berhasil diunggah, Shutterstock akan memverifikasi foto sebelum memasukkannya ke dalam sistem. Foto itu juga akan mendapatkan penilaian berdasarkan kualitas dan kegunaannya. ShutterStock mengklasifikasikan foto-foto yang mereka terima ke dalam kategori-kategori, seperti foto pemandangan, bisnis, manusia, dll. Foto yang lulus penilaian akan tersedia di dalam galeri ShutterStock untuk proses penjualan. Ada cukup banyak cara untuk meningkatkan potensi penjualan.

a. Kualitas Foto

Kualitas dalam hal ini sangat penting. Setiap foto yang diunggah harus memiliki resolusi setidaknya 4 Megapiksel atau lebih besar, dan kualitas bagus. Kita harus menerapkan teknik fotografi yang benar, seperti fokus yang jernih, pencahayaan yang baik, pose objek harus cocok, kecerahan yang sesuai, dll. Kita juga harus menghindari penambahan teks pada foto, selain jika ada watermark untuk menandai bahwa itu sebagai foto milik kita.

b. Mempromosikan Foto di Media Sosial

ShutterStock menyediakan opsi Share di media sosial, seperti Facebook, Twitter, Pinterest, dan LinkedIn, sehingga bisa memaksimalkan memasarkan foto kita dengan cara yang tepat. Dengan mempromosikan foto kita secara teratur, maka semakin besar kemungkinan seseorang termasuk potensi pembeli.

c. Optimalisasi Kata Kunci

Kita bisa menambahkan kata kunci supaya buyer bisa menemukan foto kita lebih mudah melalui pencarian di website ShutterStock. Sebaiknya, gunakan kata kunci yang relevan dan lebih detail agar proses pencarian semakin cepat. Jangan gunakan kata kunci umum atau istilah tak relevan, karena akan menurunkan peringkat foto kita dalam hasil pencarian ShutterStock. Ketahui terlebih dahulu kategori foto yang dibutuhkan dan pastikan kita menambahkan kata kunci yang sesuai.

d. Selektif pada Pengaturan Harga

ShutterStock menyediakan beberapa opsi harga untuk foto kita. Namun perlu dipertimbangkan terlebih dahulu dan di set harga yang wajar, namun akan tetap memberikan keuntungan bagi kita sebagai penjual dan para pembelinya. Pada intinya, hindari mengabaikan faktor konsumen pada harga, karena akan berpengaruh pada jumlah foto yang terjual.

5. Bagaimana Cara Mendapatkan Uang dari Penjualan Foto di ShutterStock?

Penjualan foto yang dilakukan melalui ShutterStock akan menghasilkan uang yang berasal dari royalti. Kontributor ShutterStock akan menerima bagian dari uang yang diperoleh dari penjualan foto yang dilakukan oleh ShutterStock. Harga jual foto yang ada di ShutterStock bervariasi dan tergantung kepada kategori, ukuran foto, serta kualitasnya. Biasanya, foto yang membawa penghasilan tertinggi adalah foto dengan kualitas tinggi dan terkait dengan tren terbaru.

Pembayaran keuntungan dari ShutterStock tergantung pada periode penjualan. Misalnya, pembayaran bisa dilakukan setiap bulan apabila kita berhasil menjual foto yang memenuhi syarat. ShutterStock akan mengirimkan pembayaran ke bank atau dompet elektronik yang kita pilih dengan menggunakan sistem transfer, hingga dengan PayPal atau Skrill.

6. Kesimpulan

Mendapatkan pendapatan pasif melalui penjualan foto di ShutterStock bukanlah cara kaya yang cepat, namun memerlukan usaha yang konsisten. Namun, ShutterStock menjanjikan prospek untuk mendapatkan pendapatan secara pasif yang cukup stabil. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengoptimalkan kualitas foto yang diunggah, mempromosikannya dengan benar, memilih kategori yang tepat, dan selalu menambahkan kata kunci yang relevan.

Menghindari Kesalahan Umum Bagi Yang Baru Memulai Berjualan di ShutterStock

1. Tidak Mempelajari Tren Desain Terkini

Saat Anda berjualan di ShutterStock, Anda berkaitan dengan dunia kreatif. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami tren desain terkini dan mencari tahu apa yang sedang dicari oleh klien. Selalu pantau situs web desain dan trend, buku, atau magazine untuk mempelajari tren terkini. Hindari mengunggah gambar yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan deman pasar saat ini.

2. Tidak Memahami Peraturan dan Tata Kelola ShutterStock

Sebelum Anda memulai berjualan di ShutterStock, pastikan Anda membaca dengan cermat peraturan dan tata kelola yang berlaku. Jika Anda mengabaikan pedoman ini, akun Anda dapat dihapus secara permanen. Pastikan Anda memahami dan mengikuti aturan penggunaan ShutterStock dalam penggunaan gambar dan pencairan uang.

3. Tidak Menentukan Niche Spesifik

Menentukan pasar niche yang spesifik menjadi kunci sukses di ShutterStock. Pilih niche yang Anda kuasai atau memiliki pengalaman di bidang tersebut. Dengan cara ini, Anda dapat menghasilkan gambar yang relevan dan berhasil menarik minat konsumen dengan cepat. Misalnya, jika Anda ahli dalam fotografi makanan, pilih itu sebagai niche Anda dan buatlah gambar-gambar berkualitas tinggi yang terkait dengan makanan. Ini akan membantu gambar Anda lebih menonjol dan mudah dicari.

4. tidak memilih kata kunci yang tepat

Pemilihan kata kunci yang akurat dan relevan sangat penting bagi keberhasilan di ShutterStock. Pastikan kata kunci yang ditempatkan di setiap gambar Anda sesuai dan akurat dengan gambar yang Anda unggah. Ingatlah bahwa kata kunci adalah alat Anda untuk membuat gambar Anda mudah ditemukan oleh konsumen dan pemilik bisnis. Konsultasikan kata kunci Anda dengan seseorang yang berpengalaman di bidang ini jika perlu. Ada juga aplikasi pencarian kata kunci ShutterStock. Anda dapat menggunakannya untuk menemukan kata kunci yang paling relevan dan populer mengikuti gambar.

5. Tidak Mengoptimalkan Deskripsi Gambar

Terkadang penjual di ShutterStock tidak mengoptimalkan deskripsi gambar mereka untuk mesin pencari. Deskripsi gambar diperlukan untuk memperjelas kategori gambar dan menjelaskan isi gambar secara rinci. Pastikan deskripsi Anda mencakup kata kunci, judul dan deskripsi secara rinci tentang gambar yang Anda unggah. Dengan menjelaskan dengan baik selalu memungkinkan peringkat berdasarkan keyword pencarian menjadi lebih baik. Dalam kata lain gambar Anda dapat ditemukan oleh konsumen yang mencari gambar yang spesifik.

6. Terlalu Banyak Mengunggah Gambar Sejenis

Seringkali, penyedia di ShutterStock mengunggah terlalu banyak gambar dengan tema dan warna yang sama. Hal ini membosankan bagi calon pembeli dan akan membuat mereka bosan akan serupa pada gambar Anda. Upayakanlah mengunggah jenis gambar yang bervariasi dan berkualitas tinggi untuk variasi pembeli anda jangan hanya mengunggah gambar sejenis. Ini akan menarik perhatian dan meningkatkan peluang untuk menjual lebih banyak.

7. Tidak Menyediakan Pilihan Format File yang Sesuai

Anda harus menyajikan pilihan format file yang sesuai dengan industri saat ini. Saat ini file Vactor dan Illustration sangat berarti bagi desainer grafis karena mudah untuk dimodifikasi ulang dan digunakan kembali. Pastikan Anda menyediakan format file berbeda sesuai permintaan untuk memenuhi kebutuhan desainer grafis dan konsumen. Ini akan membantu meningkatkan presentase penjualan karena Anda memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik.

8. Tidak Mempertimbangkan Kualitas Gambar

Kualitas gambar adalah kunci kepuasan konsumen. Gambar rendah kualitas atau bahkan buruk, tidak memiliki kesempatan di pasar ShutterStock. Oleh karena itu, selalu pastikan gambar yang Anda unggah terlihat bagus dan sepenuhnya berkualitas tinggi. Selalu periksakan menggunakan tampilan terbaik layar komputer dan layar smartphone Anda untuk mendapatkan gambar berkualitas.

9. Tidak Mendaftar Sebagai Kontributor

Jika Anda tidak terdaftar sebagai kontributor di ShutterStock, Anda tidak dapat menjual gambar Anda. Jadi, pastikan Anda mendaftar sebagai kontributor dan menyelesaikan semua persyaratan dasar sebelum mulai menjual gambar. Bergabung dengan ShutterStock akan memberikan akses ke pasar luas dan pelanggan berbagai kalangan yang akan memperluas potensi kesuksesan.

10. Tidak Memiliki Branding Yang Kuat

Anda harus membangun branding yang cukup kuat untuk menonjolkan gambar Anda. Membangun branding akan memungkinkan Anda untuk membangun profil berkualitas dan menciptakan pemahaman bahwa Anda adalah spesialis dalam niche tertentu yang telah Anda pilih. Pastikan branding membantu menjual gambar anda, dari profil bio hingga tata letak portofolio Anda. Pikirkan logo, pola warna, dan gaya yang konsisten. Ini akan memungkinkan Anda untuk membangun Citra merek dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk memilih gambar Anda.

11. Tidak Memperbarui Portofolio

Perbarui portofolio secara teratur, biasanya setiap minggu atau bulan. Portofolio terbaru dan mutakhir akan meningkatkan kesempatan penjualan gambar Anda serta membantu pemirsa untuk mengetahui gambar yang paling baru yang Anda miliki. Dengan memperbarui portofolio dengan teratur, konsumen dan pengguna ShutterStock akan terus berinteraksi dengan portofolio Anda. Jangan lupa untuk menghapus atau memperbaiki gambar yang secara teratur menurun kualitas atau rendah permintaannya.

12. Tidak Mengakses Matematika dan Analitik

Mengakses analitik dan data sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan Anda saat berjualan di ShutterStock. Melalui data ini, Anda dapat menganalisis jenis gambar yang paling populer, trend terkini, dan jenis gambar yang sering dicari oleh pengguna ShutterStock. Selalu kunjungi bagian Analytics, statistik, dan laporan ShutterStock, dan tetap pelajari cara memahaminya, atau ikuti pelatihan yang ditawarkan untuk memperoleh pemahaman mengenai cara membaca analitik.

13. Tidak Menunjukkan Kreativitas

Kreativitas sangat penting ketika Anda menjual gambar di ShutterStock. Dalam menentukan ide dan konsep Anda untuk suatu gambar, Anda harus mempertimbangkan fakta bahwa gambar Anda harus jauh lebih baik dari gambar pesaing Anda. Tampilkan ide Anda yang unik bukan gambar yang sudah ada di pasaran. Mintalah dan belajar dari masukan orang lain untuk meningkatkan kualitas teknik fotografi dan gambar Anda, tetapi sebaiknya selalu mengembangkan ide dan konsep Anda sendiri. Hindari meniru atau mencuri konsep dari gambar orang lain.

14. Tidak Mengikuti Kalender Musim

Ide-ide gambar musiman akan semakin populer dan meningkatkan kesempatan untuk menjual gambar segar dan baru pada saat itu. Misalnya, gambar terkait tahun baru, valentine, atau gambar-gambar lain yang terkait dengan ketentuan waktu tertentu. Tetapi ingat, jangan terlalu fokus dengan waktu saat itu saja, pilihlah ketentuan seimbang yang dapat dikelola dalam jangka waktu yang lebih panjang.

15. Tidak Membuat Gambar yang Berkonsentrasi pada Penjual Utama

Jangan lupa bahwa gambar yang populer di industri akan selalu meningkatkan penjualan gambar Anda. Tanyakan pada diri Anda apa yang paling dicari oleh konsumen di industri Anda dan buatlah gambar yang berkonsentrasi pada item utama tersebut. Mengikuti trend dengan membuat konsep sesuai akan meningkatkan jumlah likes, pembelian, dan visibilitas gambar anda.

16. Mengunggah Gambar Yang Dilindungi Hak Cipta dan Tidak Resmi

Jangan pernah menggunakan gambar atau rekaman yang dilindungi hak cipta tanpa izin. ShutterStock perusahaan serius dalam menjaga privasi pelanggan dan kerahasiaan gambar yang dijual. Anda juga tidak bisa mengunggah gambar yang diambil dari internet tanpa izin tertulis dari pemilik gambar. Pastikan gambar yang Anda bagikan adalah milik Anda atau sesuai hak cipta yang telah disepakati sebelumnya.

17. Tidak Menyediakan Sample Image Melalui Tool Mockup

Pastikan Anda menyediakan sample image melalui Tool Mockup. Dengan cara ini, konsumen akan melihat bagaimana sebuah gambar dapat dikonsep ulang pada sebuah project. Tool Mockup juga dapat membantu konsumen dalam menentukan konsep ketika membeli sebuah gambar terkait dengan konsep desain produk mereka. Dengan menyediakan tool mockup maka membantu konsumen untuk tahu bagaimana sebuah gambar lebih terlihat menarik pada produk.

18. Tidak Menjual Gambar Yang Opposite Dengan Nilai Budaya ataupun Norma

Jangan mengunggah atau menjual gambar yang melecehkan ataupun merugikan nilai budaya atau norma tertentu. Pastikan gambar yang Anda unggah telah dilewatkan beberapa tahapan pengecekan dari ShutterStock. Gambar yang berhasrat negatif ataupun konotasi ras dan kekerasan, juga harus dihindari saat Anda menjual gambar.

19. Mengunggah Game Berkualitas Rendah

Jangan mengunggah gambar berkualitas rendah ke ShutterStock. Gambar dengan kualitas rendah tidak akan memiliki kesempatan untuk dipertimbangkan oleh konsumen. Pastikan gambar yang Anda unggah telah memenuhi persayaratan kualitas ShutterStock untuk meningkatkan kesempatan penjualan gambar Anda.

20. Tidak Mempelajari Foto Dan Perilaku Pencarian Gambar

Pelajari perilaku pencarian gambar dan cara untu mendapatkan hasil gambar yang diinginkan oleh konsumen. Pastikan gambar yang Anda unggah adalah milik Anda dan dapat diakses oleh konsumen dalam setiap saat. Demi meningkatkan kesuksesan di ShutterStock, pelajari statistik tentang bagaimana gambar dapat ditemukan dan diperoleh oleh konsumen secara mudah, cepat dan memiliki pilihan beragam.

21. Tidak Menjual Gambar Berkualitas Tinggi

Kualitas gambar tinggi sangat penting, sehingga konsumen dapat melihat setiap detail gambar. Gambar berkualitas tinggi akan membantu Anda membedakan gambar Anda dari yang lain. Dengan melihat gambar berkualitas tinggi, potensial calon pembeli akan merubah pandangan mereka dan lebih berkunjung ke dalam portofolio Anda.

22. Tidak Memberikan Satu Konsep pada Beberapa Variasi

Jangan memberikan satu konsep pada beberapa variasi gambar yang sama. Konsep dan ide harus berbeda pada setiap citra gambar yang dihasilkan. Kalau tidak kemungkinan hanya beberapa gambar yang terjual saja atau malah semua gambar menjadi tidak laku terjual. Pastikan setiap gambar memiliki karakter dan personalitas yang unik pada contoh yang anda unggah.

23. Menjual Gambar yang Terlalu Salah Warna

Hindari mengunggah gambar dengan warna yang tidak sesuai. Gunakan teknik fotografi yang tepat untuk menyeimbangkan warna dan pencahayaan gambar. Sebuah gambar yang berwarna jernih dan tepat akan memperindah gambar dan meningkatkan kesempatan penjualan.

24. Tidak Mempertimbangkan Ukuran Default

Mempertimbangkan ukuran default adalah penting bagi konsumen. Pastikan gambar anda tidak terlalu kecil atau besar sehingga memudahkan pembeli ketika akan menggunakan gambar tersebut. Berikan opsi ukuran yang berbeda pada setiap gambar dan format file gambar untuk meningkatkan kesempatan penjualan.

25. Tidak Selalu Membuat Gambar yang Evolusi dan Trendi

Penting bagi Anda untuk selalu membuat gambar yang evolusi dan trendi. Pastikan gambar Anda merefleksikan tren dan gaya terbaru yang sedang digemari oleh konsumen. Dengan cara ini, konsumen akan terus mengikuti portofolio anda dan anda akan mendapatkan kesempatan untuk menjual gambar terbaru.

26. Tidak Memahami Produk Konsumen

Memahami produk konsumen dan gaya hidup akan membantu Anda membuat gambar yang sesuai dengan produk mereka. Dengan memahami produk yang sedang diinginkan konsumen, Anda dapat membuat gambar yang sesuai dan memperlihatkan struktur yang lebih menarik untuk ditawarkan pada konsumen. Pasar global yang beragam memiliki berbagai kebutuhan gambar yang berbeda dengan andalan produk mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami konsumen secara global dalam membangun hubungan yang saling menguntungkan dan uang dapat mengalir dari konsumen dalam jangka waktu yang lama.

27. Tidak Menggunakan Teknik Blending in Detail

Gunakan teknik blending dalam detail gambar Anda. Teknik blending pada gambar diperlukan agar konsumen dapat melihat gambar dengan lebih jelas dan setiap detil yang ada pada gambar. Teknik blending akan memperindah detail gambar dan meningkatkan kesempatan penjualan.

28. Tidak Memberikan Konteks Yang Menarik

Memberikan konteks yang menarik dan ilustratif untuk gambar Anda akan meningkatkan kesempatan penjualan. Konteks yang relevan dengan gambar akan menambah informasi dan story telling pada gambar. Dengan cara ini konsumen akan lebih tertarik untuk membeli gambar Anda dan setiap cerita yang dijangkau gambar anda selalu dapat menampilkan ide yang lebih segar.

29. Tidak Menjaga Konsistensi Visual Design

Jaga konsistensi visual dari setiap gambar yang Anda unggah. Pastikan bahwa setiap gambar yang Anda unggah memiliki gaya desain yang konsisten. Gaya desain berkaitan dengan warna dan konteks, pemilihan bentuk dan angle pada kamera pada gambar itu sendiri. Dengan menjaga konsistensi visual desain pada setiap gambar yang Anda unggah, konsumen akan lebih terkesan dan memperlihatkan identitas setiap gambar dengan citra merek Anda.

30. Tidak Menampilkan Setiap Detail

Setiap gambar harus memiliki setiap detail yang relevan untuk memperindah gambar dan meningkatkan kesempatan penjualan. Detail pada gambar – yang tampak meresap pada setiap aspek, seperti warna, pencahayaan, gambar produk atau objek yang lebih jelas akan memberikan kesan lebih baik bagi pembeli atau pengguna gambar.

31. Tidak Memprioritaskan Kualitas Algoritma Pencarian

Memperhatikan algoritma pencarian sangat penting untuk keberhasilan di ShutterStock. ShutterStock algoritma

Cara Jual Foto di Shutterstock

Shutterstock adalah salah satu situs web stok foto terkemuka yang digunakan oleh pelanggan untuk mencari gambar berkualitas tinggi untuk berbagai keperluan, mulai dari promosi hingga proyek desain. Situs web ini juga memungkinkan fotografer atau perusahaan untuk menjual karya mereka dan menghasilkan uang dari hasil karya mereka.

Menentukan Niche atau Kategori Foto

Salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum memulai jual foto di Shutterstock adalah menentukan niche atau kategori foto yang akan dijual. Ini penting untuk memastikan bahwa gambar yang diunggah memiliki permintaan yang tinggi dan tidak kekurangan permintaan. Berikut adalah beberapa tips untuk menentukan niche foto:

1. Pilih Kategori yang Populer

Pilih kategori foto populer seperti makanan, liburan, dan wanita yang mengenakan pakaian sebagai gambar yang akan dijual. Dengan memilih kategori yang umum dicari, maka gambar yang diunggah akan memiliki peluang lebih tinggi untuk dijual.

2. Pikirkan Cara Memperjelas Tema Foto

Ketika menentukan gambar yang akan dijual di Shutterstock, perlu diperjelas tema dari foto tersebut. Misalnya, jika memilih gambar makanan, pikirkan apakah ingin menjual gambar makanan sehat, makanan yang mudah disiapkan, atau makanan dari berbagai negara. Dengan memperjelas tema foto, maka akan memudahkan pelanggan untuk menemukan gambar yang mereka butuhkan.

3. Cari Tahu Apa yang Sedang Trending

Agar bisa menarik minat pelanggan, selalu cari tahu apa yang sedang tren saat ini. Melihat situs web Shutterstock sendiri bisa membantu menemukan tren foto dan kategori yang sedang naik daun.

4. Cari Niche yang Menarik untuk Anda

Pertimbangkan untuk memilih kategori foto yang menarik bagi Anda secara pribadi. Ini akan membantu membuat Anda lebih termotivasi dan lebih kreatif dalam menghasilkan gambar terbaik.

5. Tidak Ada yang Salah dengan Mencoba

Tidak ada yang salah dengan mencoba menjual foto pada beberapa kategori yang berbeda. Cobalah untuk menjual gambar pada kategori yang biasa dianggap kurang populer dan lihat bagaimana respons dari pelanggan.

6. Pertimbangkan Kepopuleran Bahasa

Bahkan jika foto yang diunggah bukan tentang orang atau tempat yang terkait dengan Bahasa Indonesia, fotografer Indonesia dapat mencari kepopuleran Bahasa Indonesia di Shutterstock. Dengan begitu, fotografer Indonesia bisa mewarnai gambar dan format tulisan dalam Bahasa Indonesia dengan kata kunci atau tagar sesuai dengan tema.

Dengan menentukan niche atau kategori foto yang spesifik, maka akan lebih mudah untuk menargetkan pelanggan yang menginginkan gambar yang sama dengan yang dijual. Penting untuk tidak mencoba dan menjadi semuanya untuk semua orang. Fokus pada niche atau kategori yang diinginkan dan buat gambar yang benar-benar menarik perhatian.

Memanfaatkan Teknologi Untuk Mendukung Bisnis Fotografi di ShutterStock

1. Platform Fotografi ShutterStock

ShutterStock adalah sebuah platform fotografi yang memfasilitasi kontributor untuk menjual foto atau video yang mereka miliki kepada pelanggan. Dengan menjadi kontributor ShutterStock, seseorang dapat memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan potensi bisnis fotografi mereka.

2. Fitur-Fitur Teknologi di ShutterStock

ShutterStock menawarkan fitur-fitur teknologi yang dirancang untuk membantu kontributor mempromosikan dan menjual karya mereka lebih efektif. Salah satu fitur yang tersedia adalah mesin pencari gambar yang memungkinkan pelanggan untuk mencari foto dengan kata kunci tertentu. Kontributor ShutterStock dapat menggunakan algoritma pencarian ini sebagai alat untuk menentukan kata kunci yang paling sering digunakan oleh pelanggan dan menyesuaikan konten mereka agar tepat sasaran.

ShutterStock juga menawarkan fitur “Similar Images” yang memungkinkan pelanggan untuk menemukan gambar dengan gaya, tema, atau nuansa serupa dari gambar yang sudah ditentukan. Kontributor ShutterStock dapat menggunakan fitur ini untuk melihat tren dan gaya fotografi yang sedang populer.

Fitur teknologi lainnya yang tersedia di ShutterStock adalah fitur “Editorial Images”, yang memungkinkan kontributor untuk mengambil foto editorial untuk digunakan dalam konten yang diterbitkan.

3. Menjual Foto dengan Kategori yang Tepat

Salah satu kunci penting dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung bisnis fotografi di ShutterStock adalah memilih kategori foto yang tepat. Sebagai contoh, jika seorang kontributor memiliki banyak foto tentang makanan, mereka harus memilih kategori yang tepat seperti “makanan”, “kuliner”, atau “resep” agar mudah ditemukan oleh pelanggan yang mencari gambar tentang topik tersebut. Sebagai solusi, kontributor juga dapat merekomendasikan kategori terkait pada gambar mereka dengan memilih opsi “relevan” pada formulir penjualan.

4. Menentukan Harga yang Tepat

Menentukan harga foto atau video yang akan dijual pada ShutterStock juga merupakan faktor kunci dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung bisnis fotografi. Harga foto atau video dipengaruhi oleh ukuran dan resolusi gambar. Sebagai contoh, foto dengan resolusi tinggi dengan ukuran lebih besar bisa dijual dengan harga lebih tinggi daripada foto dengan resolusi rendah dan ukuran kecil. Kontributor juga harus mempertimbangkan biaya produksi, waktu, dan usaha yang diperlukan untuk menghasilkan gambar.

5. Menerapkan Teknik Editing yang Tepat

Teknik editing yang tepat sangat penting dalam membantu kontributor untuk menarik perhatian pelanggan ShutterStock. Kontributor harus menguasai teknik editing dengan menggunakan program seperti Adobe Photoshop atau Lightroom untuk membuat foto mereka terlihat menarik dan profesional. Beberapa teknik editing yang populer adalah pengaturan warna, penghilangan background, dan pemberian efek yang kreatif pada gambar.

6. Menjaga Kualitas Gambar dan Video

Menjaga kualitas foto dan video yang dijual di ShutterStock sangat penting untuk memastikan karya tersebut diterima dan mendapatkan hasil yang pantas. Kualitas gambar dan video bisa meningkatkan nilai jual suatu produk atau jasa, begitu pula karya fotografi. Kontributor harus lebih memperhatikan teknik yang digunakan dalam pengambilan gambar dan video agar foto atau video yang dihasilkan terlihat profesional.

Kontributor juga harus memastikan setiap gambar atau video yang dijual di ShutterStock memenuhi standar kualitas yang tinggi. Standar kualitas termasuk perhatian terhadap tata letak, ukuran, fokus, dan kualitas piksel foto atau video. Gambar dan video beresolusi tinggi lebih dihargai oleh pelanggan, sehingga tidak membahayakan nilai jual fotografer.

7. Mengikuti Tren Fotografi Terbaru

Kontributor ShutterStock juga harus memperhatikan tren fotografi terbaru, seperti mode fotografi, tata bagan foto, konsep visual, dan tema. Memanfaatkan teknologi untuk mempelajari tren fotografi adalah kunci untuk menjual lebih banyak foto serta bertahan di bisnis tersebut. Kontributor dapat menggunakan mesin pencari Google Trends atau Facebook Analytics untuk memperoleh informasi terbaru tentang tren-tren fotografi.

Tentu saja, tidak perlu mengikuti setiap tren fotografi yang sedang populer di pasar. Kontributor harus memilih tren yang berhubungan dengan minat pribadi dan kemampuan mereka, serta memastikan fitur-teknologi yang digunakan sesuai dengan kriteria penjualan ShutterStock.

8. Meningkatkan Kemampuan Fotografi

Terakhir, kontributor ShutterStock harus meningkatkan kemampuan fotografi mereka untuk dapat bersaing di pasar fotografi. Kontributor bisa mengikuti kursus fotografi atau webinar yang diadakan oleh ahli fotografi atau pekerja dari ShutterStock. Pelatihan tersebut membantu kontributor ShutterStock memperoleh pengetahuan dan teknik fotografi terbaru, serta mengembangkan kemampuan fotografi mereka.

Kontributor juga dapat memanfaatkan teknologi untuk memperoleh sumber inspirasi dan belajar fotografi. Beberapa aplikasi seperti Instagram atau Tiktok membantu orang memperoleh informasi terbaru dalam trend fotografi. Bahkan, kamera pintar yang terdapat pada smartphone dapat dimanfaatkan untuk menjepret foto dan video serta mengeditnya untuk meningkatkan kemampuan fotografi.

Kesimpulan

ShutterStock adalah platform fotografi yang sangat berguna bagi fotografer di Indonesia menikmati manfaat banyak tersedia di dalamnya. Teknologi yang tersedia di ShutterStock memberikan banyak peluang bagi kontributor untuk meningkatkan kemampuan fotografi mereka.

Menjual Foto di ShutterStock Sebagai Hobi yang Mendatangkan Hasil

1. Apa itu ShutterStock?

ShutterStock adalah situs web yang mengumpulkan berbagai macam foto, gambar, video, dan vektor. Situs ini dirancang untuk memberikan solusi bagi bisnis atau individu yang membutuhkan media visual untuk keperluan pemasaran atau bisnis. Foto-foto di ShutterStock mudah diakses, berkualitas dan lengkap. Saat ini, ShutterStock memiliki lebih dari 200 juta aset visual yang dapat diunduh.

2. Kenapa Membuat Akun ShutterStock?

Selain dapat dijadikan tempat mengunggah karya foto yang kita buat, ShutterStock juga membuka kesempatan untuk menjadi fotografer di situs ini. Kita dapat menjual foto yang kita buat, sebagai hasil dari hobi fotografi kita. Tidak hanya itu, kita juga dapat menyiapkan portofolio untuk mendapatkan klien yang menarik secara independen. ShutterStock memungkinkan kita mengambil foto dengan ponsel atau kamera apa saja, dan memberi kita kesempatan untuk menjual foto tersebut dengan harga yang bervariasi dan tergantung pada ukuran dan jenis foto yang dipilih pelanggan.

3. Cara Mendaftar Akun ShutterStock

Anda dapat mendaftar akun ShutterStock secara gratis dengan mengunjungi situs web-nya. Klik tombol pendaftaran, isi alamat email yang Anda gunakan untuk mendaftar. Setelah menyelesaikan langkah ini, Anda akan menerima pesan email dari ShutterStock yang mempersyaratkan untuk mengisi informasi pribadi dan sebagainya.

4. Bagaimana Cara Menyimpan Foto di ShutterStock?

Sebelum memperoleh uang dari foto-foto yang kita kirim ke ShutterStock, kita perlu mempelajari cara mengunggah dan menyimpan foto dengan benar di ShutterStock. Untuk itu, pastikan bahwa kualitas foto cukup baik dan sesuai dengan standar terbaru dari ShutterStock. Kita juga perlu memperhatikan pengaturan dan bingkai secara menyeluruh.

5. Hal-Hal yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan Foto

Seperti marketplace lainnya, untuk memperoleh pelanggan yang tertarik dan mendapatkan penghasilan tambahan yang memadai kita perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu:

  • Tema Foto yang kita buat, bisa dikatakan mempengaruhi tingkat penjualan foto yang kita unggah

  • Kualitas Foto, jika foto yang kita unggah berkualitas baik maka dimungkinkan pengguna akan membelinya. Penting untuk memperhatikan resolusi foto Anda

  • Keyword, hal inimemerlukan waktu, foto akan mudah ditemukan di ShutterStock jika kita memilih kata kunci yang tepat dan spesifik. Pastikan kata-kata yang Anda tambahkan berhubungan dengan gambar dan memuat topik

  • Komposisi foto, gambar akan lebih mudah diterima oleh mantan jika diatur dengan baik dan menyajikan sebuah konsep

6. Memastikan Diri Untuk Menjual Foto

Biasanya, ShutterStock memerlukan waktu satu minggu untuk menyetujui foto anda. Benar bahwa ini bisa memakan waktu tetapi kerja keras dan ketekunan tentu akan membuahkan hasil. Tidak hanya itu, tetapi kita perlu membuat portofolio secara aktif. Mempromosikan foto kita secara berkala akan menjadi sarana untuk mendapatkan pelanggan yang independen.

7. Manfaatkan Situs Lain untuk Mempromosikan Foto Anda

Meskipun ShutterStock bisa menjadi satu-satunya tempat kita menjual foto, memanfaatkan situs lain untuk mempromosikan karya kita juga bisa menjadi jalur alternatif. Beberapa situs di luar sana memungkinkan Anda menjual karya Anda secara eksklusif atau bersama dengan foto-foto yang sudah ada di ShutterStock atau marketplace lainnya.

Ada 3 Situs Web Marketplace Foto yang Banyak Dikenal:

  1. PhotoShelter – layanan ini menyediakan kantor layanan dan teknologi bagi para fotografer.

  2. Smug Mug – situs web dilengkapi dengan alat promosi, penjualan, dan layanan pengiriman.

  3. 500PX – situs ini menawarkan penjualannya sendiri dan banyak kesempatan untuk memenangkan hadiah seperti kamera.

8. Menjadi Fotografer Profesional di ShutterStock

ShutterStock memungkinkan fotografer profesional untuk menjadi bagian dari situsnya. Bagi para fotografer yang ingin mempromosikan dan menjual hasil jepretan mereka, ShutterStock memiliki program kontribusi untuk menampilkan foto di situs ini.

Dalam hal ini, foto yang diunggah harus berupa hasil karya profesional. Juga, sebaiknya harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan dengan foto biasa. Dengan begitu, dan dengan cara lain, ShutterStock memungkinkan bagi para fotografer untuk mempertahankan eksistensi mereka sebagai fotografer independen.

9. Mengoptimalkan Hasil Fotografi

ShutterStock menawarkan kesempatan untuk mempromosikan hasil jepretan Anda secara proaktif. Dan keuntungan dari bisnis jual foto seperti ini adalah, selama hasil jepretan dalam bingkai yang tepat, Anda dapat memperoleh penghasilan tambahan secara pasif dan mudah.

Akhirnya, menjual foto di ShutterStock memang bisa merupakan hobi yang menghasilkan. Hal tersebut bisa didapatkan dengan beberapa cara mudah, seperti memilih tema yang menarik, membuat foto yang berkualitas tinggi, memilih kata kunci yang lebih spesifik serta membagikan portofolio kita secara aktif pada situs lain.

Tips dan Strategi untuk Meningkatkan Penjualan Foto Anda di Shutterstock

Tingkatkan Kualitas Foto Anda

Untuk meningkatkan penjualan Anda di Shutterstock, Anda harus memiliki foto yang berkualitas tinggi. Pastikan foto Anda fokus, memiliki pencahayaan yang tepat, dan tidak kacau dengan latar belakang yang kurang cocok. Juga pastikan untuk mempertimbangkan tren saat ini dan memilih subjek yang populer untuk meningkatkan daya tarik foto Anda. Anda dapat menggunakan alat pengeditan foto untuk meningkatkan kualitas foto Anda. Adobe Lightroom dan Photoshop adalah beberapa alat populer yang banyak digunakan oleh fotografer.

Optimalkan Kata Kunci Anda

Penting untuk menambahkan kata kunci yang relevan dan akurat ke setiap foto Anda. Semakin tepat kata kunci Anda, semakin mudah foto Anda ditemukan oleh pembeli potensial. Selain itu, pastikan kata kunci Anda sesuai dengan deskripsi foto Anda. Jangan menambahkan kata kunci yang tidak relevan atau berlebihan karena ini dapat menurunkan kualitas dan keaslian foto Anda.

Maintainke Konsistensi Anda

Maintainkan konsistensi dalam portofolio Anda untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan potensial. Pastikan Anda memilih tema yang konsisten untuk memperkuat brand Anda. Hal ini juga memudahkan pelanggan untuk menemukan dan membeli lebih banyak foto Anda.

Partisipasi dalam kontes Shutterstock

Shutterstock sering mengadakan kontes untuk memotivasi fotografer dan meningkatkan kualitas karya yang dijual di platform. Dengan berpartisipasi dalam kontes ini, Anda dapat meningkatkan eksposur foto Anda dan mendapatkan penghargaan dan pengakuan dalam industri fotografi.

Libatkan skenario foto

Skenario foto adalah bentuk storytelling melalui gambar. Ini membuat foto Anda lebih menarik bagi pelanggan dan juga memotivasi mereka untuk membeli foto Anda. Pastikan Anda berfokus pada foto yang memiliki skenario yang kuat, sehingga mereka semakin terjual di platform Shutterstock.

Pilih antara Royalty Free atau Editorial License

Ada dua lisensi yang tersedia di Shutterstock untuk fotografer, yakni Royalty Free dan Editorial License. Royalty Free mengizinkan pembeli untuk menggunakan foto Anda secara bebas dengan membayar biaya sekali. Sedangkan Editorial License digunakan untuk konten editorial, seperti berita dan feature story, yang sering ditampilkan di media cetak dan online. Tak jarang foto editorial memberikan akun hasil komersial yang tinggi.

Cari tahu keinginan pembeli

Tak perlu khawatir jika Anda tak menemukan ide yang tepat sesuai dengan tema yang ditekuni. Carilah inspirasi dari pelanggan atau pembeli Shutterstock. Pelanggan sering membeli foto yang relevan dengan pekerjaan atau bidang mereka. Anda bisa melihat foto di platform Shutterstock dan Gunakan fitur pencarian untuk mencari topik yang paling banyak dicari dan memiliki volume penjualan tinggi. Jangan lupa, jangan meniru gambar yang sudah ada karena ini melanggar kebijakan Shutterstock.

Menjual Foto Anda melalui Situs Lain

Ini kesempatan untuk memperoleh lebih banyak keuntungan dari foto yang dijual di platform Shutterstock. Situs iStock dan Adobe Stock adalah beberapa situs web populer yang juga memungkinkan fotografer untuk menjual foto mereka. Buatlah akun di situs web ini dan upload portofolio Anda ke platform ini. Ini memperkuat peluang Anda sebagai fotografer untuk meraup penghasilan lebih banyak.

Komersialisasikan Portofolio Anda

Anda harus mengoptimalkan portofolio Anda untuk meningkatkan penjualan foto Anda. Ini memungkinkan Anda untuk membangun brand dan meningkatkan tingkat kepercayaan pelanggan potensial. Pastikan untuk memasukkan deskripsi foto dan tema dalam portofolio untuk menghubungkan Anda dengan pelanggan maksimal di platform. Pelanggan tertarik pada kualitas foto yang tinggi dan menarik, sehingga kamu harus menampilkan foto yang paling menarik.

Berikan Kesempatan Kepada Tangan Pertama

Pelanggan jenis ini mungkin membutuhkan foto “tangan pertama”. Ini berarti foto yang memperlihatkan pengalaman langsung dan tidak dipost-editing. Pelanggan jenis ini biasanya lebih tertarik pada detail fisik daripada pengolahan ekspresi manusia dalam foto. Mereka mencari detail fisik yang menarik secara visual. Pastikan untuk meng-upload foto yang tidak diedit terlalu banyak, sehingga pertama kali mengekspos foto, lebih terlihat secara baik.

Promosikan Foto Anda Melalui Media Sosial

Promosikan foto Anda dengan memanfaatkan media sosial. Media sosial memungkinkan Anda untuk menjangkau lebih banyak orang. Instagram, Facebook dan Twitter, adalah platform terbaik untuk mempromosikan portofolio Anda. Pastikan Anda menggunakan hashtag yang relevan untuk membuat postingan Anda mudah ditemukan oleh orang yang tertarik pada bidang tertentu.

Conclusion

Meningkatkan penjualan foto Anda di platform Shutterstock membutuhkan dedikasi dan kerja keras. dengan tips dan strategi tersebut kamu dapat memperoleh sukses dalam industri fotografi, meningkatkan eksposur foto Anda, dan memberikan inspirasi bagi orang-orang yang sedang mencari foto.

Menggunakan ShutterStock Sebagai Sumber Penghasilan Tambahan

Apa itu ShutterStock?

ShutterStock adalah situs web untuk mencari dan membeli foto, video, dan musik berkualitas tinggi. ShutterStock memungkinkan fotografer dan pembuat video untuk menjual karya mereka di platform dan mendapatkan penghasilan tambahan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara jual foto di Shutterstock.

Cara Mendaftar sebagai Kontributor di ShutterStock

Langkah pertama untuk menjual foto di ShutterStock adalah mendaftar sebagai kontributor. Untuk mendaftar sebagai kontributor di ShutterStock, ikuti langkah-langkah di bawah ini:

Langkah 1: Buka Situs ShutterStock

Pergi ke situs ShutterStock dan klik tombol “Jadi Kontributor” di bagian atas halaman. Atau, Anda bisa membuka halaman pendaftaran kontributor secara langsung melalui tautan https://submit.shutterstock.com/signup.

Langkah 2: Isi Formulir Pendaftaran

Isi formulir pendaftaran dengan memasukkan informasi pribadi Anda. Pastikan Anda memberikan informasi yang benar dan valid. Setelah itu, klik tombol “Daftar” di bagian bawah halaman.

Langkah 3: Verifikasi Akun

Setelah mendaftar, Anda akan menerima email verifikasi dari ShutterStock. Verifikasi akun Anda dengan mengikuti tautan di dalam email tersebut.

Langkah 4: Mulai Mengunggah Karya Anda

Setelah akun Anda diverifikasi, Anda bisa mulai mengunggah karya Anda ke platform ShutterStock. Pastikan foto dan video Anda berkualitas tinggi dan menarik bagi pengguna ShutterStock.

Cara Memasarkan Foto Anda di ShutterStock

Setelah Anda mengunggah foto ke platform ShutterStock, tugas berikutnya adalah memasarkan foto Anda. Agar foto Anda terjual dengan cepat dan banyak, ikuti beberapa tips pemasaran di bawah ini:

1. Pilih Kata Kunci yang Tepat

Kata kunci yang tepat akan membantu orang menemukan foto Anda di ShutterStock. Pilih kata kunci yang paling relevan dengan foto Anda dan gunakan dalam deskripsi foto dan judul foto Anda.

2. Buat Deskripsi Foto yang Menarik

Deskripsi foto sangat penting dalam memasarkan foto di ShutterStock. Pastikan deskripsi foto Anda mencakup informasi mengenai subjek foto, tempat foto diambil, dan kata kunci yang tepat.

3. Pilih Kategori yang Sesuai

Memilih kategori yang tepat akan membantu foto Anda ditemukan oleh pengguna ShutterStock yang tepat. Pastikan Anda memilih kategori yang sesuai dengan subjek foto Anda.

4. Ikuti Tren Terbaru

Untuk memasarkan foto Anda dengan efektif di ShutterStock, ikuti tren terbaru. Pastikan foto Anda sesuai dengan tren dan permintaan pasar saat ini.

5. Promosikan Foto Anda di Media Sosial

Promosikan foto Anda di media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Berbagilah foto Anda dengan komunitas dan teman-teman Anda untuk meningkatkan visibilitas foto Anda di platform ShutterStock.

Cara Mendapatkan Uang dari ShutterStock

Jika foto Anda terjual di ShutterStock, Anda akan mendapat penghasilan dari setiap penjualan. Ada dua jenis lisensi yang tersedia di ShutterStock:

1. Lisensi Standar

Lisensi standar memberikan hak kepada pembeli untuk menggunakan foto Anda dalam proyek apapun dengan batasan tertentu. Anda akan mendapat 15-40% dari harga penjualan foto, tergantung pada keanggotaan Anda di ShutterStock.

2. Lisensi Perluasan

Lisensi perluasan memberikan hak kepada pembeli untuk menggunakan foto Anda dalam proyek yang lebih besar dan dengan batasan yang tidak sama dengan lisensi standar. Anda akan mendapat royalti 20% dari harga penjualan foto.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas cara mendaftar sebagai kontributor di ShutterStock, tips pemasaran untuk memasarkan foto di ShutterStock, dan cara mendapatkan penghasilan dari ShutterStock. Jika Anda ingin menjual foto Anda di ShutterStock, pastikan untuk memperhatikan kualitas foto, kata kunci, dan deskripsi Anda.

Mempersiapkan Mental dan Fisik Ketika Menjalankan Bisnis Fotografi di ShutterStock

Mental

Bisnis fotografi adalah bisnis yang membutuhkan mental yang kuat dan tahan banting. Terlebih lagi, ketika Anda menjual foto di ShutterStock, persaingannya sangat ketat. Mulai dari tingkat pendidikan, pengalaman, sampai konten foto, semuanya harus selalu ditingkatkan agar bisa bersaing di ShutterStock. Oleh karena itu, mempersiapkan mental yang kuat adalah langkah pertama dalam menjalankan bisnis fotografi. Berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan mental dalam berbisnis fotografi di ShutterStock:

1. Tetap Fokus pada Tujuan

Sebelum memulai bisnis fotografi di ShutterStock, pastikan Anda menetapkan tujuan yang jelas. Entah itu target penjualan yang ingin dicapai, mengembangkan kemampuan fotografi yang lebih baik, atau menjalin jaringan dengan fotografer lain, tetap fokus pada tujuan tersebut dan jangan terlalu terbebani dengan target penjualan yang tinggi.

2. Dukungan Keluarga dan Teman

Penting untuk memiliki dukungan dari keluarga dan teman terdekat ketika menjalankan bisnis fotografi di ShutterStock. Mereka bisa memberikan dukungan moral dan finansial, membantu dengan penjualan atau pemasaran produk, atau bahkan hanya sebagai teman untuk berdiskusi. Dukungan mereka akan membuat Anda merasa lebih termotivasi dan termotivasi.

3. Siap Menerima Kegagalan

Bisnis fotografi di ShutterStock tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya hasil penjualan yang didapat tidak sesuai yang diharapkan. Namun, penting untuk tetap optimis dan memandang kegagalan sebagai pembelajaran yang berharga. Selalu ada peluang untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil foto Anda dan meningkatkan penjualan.

4. Punya Rencana Cadangan

Saat menjual foto di ShutterStock, ada banyak faktor yang diluar kendali Anda yang bisa mempengaruhi bisnis Anda. Salah satunya adalah adanya perubahan dalam algoritma dan kebijakan ShutterStock. Oleh karena itu, selalu pintar-pintar dalam merencanakan cadangan, sehingga bisnis Anda tidak terkena imbas yang besar jika terjadi ketidakpastian di bisnis fotografi di ShutterStock.

Fisik

Pilihan gaya hidup yang sehat adalah kunci penting dalam menjalankan bisnis fotografi di ShutterStock. Fotografer harus memiliki kondisi fisik yang prima untuk menghasilkan foto-foto terbaik. Selain itu, faktor-faktor fisik seperti teknologi dan peralatan juga sangat berpengaruh dalam bisnis fotografi di ShutterStock. Berikut adalah tips untuk mempersiapkan kondisi fisik dan teknologi:

1. Terbiasa dengan Peralatan Fotografi

Teknologi dalam fotografi terus berkembang, dan terus memerlukan peralatan dan aksesori baru. Dibutuhkan waktu untuk mempelajari cara mengoperasikan peralatan serta melakukan pengaturan yang diperlukan agar kualitas dari foto-fotonya bisa lebih baik lagi.

2. Menjaga Kondisi Fisik

Banyak fotografer yang menghabiskan waktu dalam jangka waktu yang lama untuk mendapatkan foto yang mereka inginkan. Untuk itu, menjaga kondisi fisik adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan. Fotografer harus rutin melakukan olahraga ringan seperti joging, bersepeda, atau yoga untuk menjaga kondisi fisik tetap prima dan produktif.

3. Memiliki Penyimpanan yang Efektif

Memiliki teknologi dan peralatan yang berkualitas tidak cukup jika tidak dijaga dengan baik. Fotografer harus memiliki sistem penyimpanan yang efektif untuk semua foto yang akan dijual di ShutterStock. Hal ini sangat penting untuk mencegah kehilangan file penting atau justru menyebabkan kualitas foto yang buruk di ShutterStock.

4. Mengetahui Dampak Lingkungan

Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi hasil foto terbaik. Cuaca, waktu hari, dan waktu tahun yang tepat akan mempengaruhi hasil foto. Terkadang, teknologi dan peralatan yang digunakan tidak mampu mengatasi dampak lingkungan yang merugikan hasil foto. Oleh karena itu, fotografer harus memperhitungkan factor lingkungan saat akan melakukan pengambilan foto.

Kesimpulan, menjalankan bisnis fotografi di ShutterStock bukanlah hal yang mudah. Persaingan yang ketat, mental dan fisik yang sehat, serta dukungan dari keluarga dan teman adalah faktor penting untuk menjalankan bisnis fotografi yang sukses. Selalu tingkatkan kemampuan fotografi, jangan berhenti belajar, dan pantau setiap perubahan yang terjadi di ShutterStock. Jika semua hal ini direncanakan dengan baik, peluang meraih sukses di bisnis fotografi di ShutterStock akan semakin besar.

Menjual Foto Di ShutterStock sebagai Posisi Bisnis Online

ShutterStock adalah salah satu platform terbesar di dunia untuk menjual dan membeli foto dan bahan audio-visual. Setiap hari, jutaan orang mengunjungi situs ini untuk mencari gambar dan video yang dibutuhkan untuk proyek mereka, yang membuat ShutterStock menjadi tempat yang sempurna untuk memasarkan karya foto Anda. Jika Anda seorang fotografer, menjadi kontributor Shutterstock dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang menguntungkan. Berikut adalah beberapa tips untuk memulai menjual foto Anda di ShutterStock.

1. Menjadi Kontributor ShutterStock

Langkah pertama untuk menjual foto Anda di ShutterStock adalah bergabung sebagai kontributor. Anda dapat mendaftar di situs web ShutterStock dan memulai proses aplikasi. Setelah aplikasi Anda disetujui, Anda dapat mengunggah foto Anda ke situs web dan menjualnya. Saat menjadi kontributor, pastikan untuk memahami aturan dan kebijakan ShutterStock agar foto Anda dapat diterima dengan baik oleh publik.

2. Memilih Jenis Foto yang Populer

Untuk menjadi sukses sebagai kontributor ShutterStock, Anda harus menyediakan jenis foto yang dibutuhkan oleh pelanggan. Saat memilih jenis foto, pastikan Anda memahami tujuan foto itu dan apa yang ingin dicapai oleh pelanggan. Beberapa jenis foto yang populer di ShutterStock termasuk lanskap, makanan, manusia, dan teknologi. Cobalah untuk menyediakan cakupan yang luas untuk setiap jenis atau kategori foto yang Anda pilih untuk menjangkau pelanggan potensial.

3. Memilih Foto yang Unik

Memilih jenis foto yang populer sangat penting, tetapi memilih foto yang unik juga menjadi faktor penting dalam penjualan karya Anda. Pastikan foto yang Anda unggah memiliki kualitas terbaik, dan memberikan hal yang baru. Perhatikan setiap detail yang akan dibutuhkan oleh pelanggan, dan pastikan bahwa Anda dapat mengakomodasi kebutuhan itu. Semakin detail dan unik foto Anda, semakin banyak orang akan tertarik untuk membelinya, dan semakin banyak uang yang dapat Anda hasilkan dari bisnis ini.

4. Mengambil Foto dengan Kualitas yang Tepat

Salah satu hal terpenting dalam menjual foto di ShutterStock adalah kualitas fotonya. Pastikan setiap foto yang Anda ambil memiliki kualitas terbaik, dalam hal komposisi, fokus, pencahayaan, dan kualitas gambar. Jika foto Anda kabur atau gelap, hal ini akan secara negatif mempengaruhi penjualan Anda. Jadi, sebelum mengambil foto, pastikan bahwa kondisi pencahayaan cukup baik, dan melakukan pengecekan pada detail-color dan kejernihan.

5. Mengunggah Foto Dengan Format yang Tepat

Format foto sangat penting dalam memasarkan bisnis Anda di ShutterStock. Pastikan setiap foto yang Anda unggah sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh situs. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran file foto, kalau terlalu kecil pengguna akan kesulitan pada saat memperbesar foto, sementara kalau terlalu besar akan memperlambat proses loading foto. Karena biasanya mereka sedang membutuhkan foto dalam waktu sangat cepat. Untuk itu, memperhatikan format file foto menjadi hal penting supaya foto yang Anda unggah dapat diakses dengan mudah oleh pelanggan.

6. Mempromosikan Karya Anda

Bisnis online selalu terkait dengan promosi. Hal terbaik tentang ShutterStock adalah bahwa situs ini memiliki audiens yang besar dan aktif, yang membantu Anda untuk mempromosikan karya foto Anda dengan mudah. Selain itu, ShutterStock juga menawarkan tips dan trik tentang bagaimana memasarkan karya Anda dengan lebih baik. Gunakan platform media sosial untuk membagikan karya Anda, termasuk Instagram, Twitter, dan Facebook.

7. Mencari Inspirasi Dari Kontributor Sukses

ShutterStock memiliki ribuan kontributor yang sukses. Setiap kontributor ini memiliki kombinasi unik dari bakat, pengalaman, dan pendekatan kreatif. Mencari kontributor sukses di ShutterStock dan mempelajari pendekatan mereka dapat memberi Anda wawasan tentang bagaimana memasarkan dan menjual karya foto Anda. Jangan lupa bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja, oleh karena itu betah di media sosial ShutterStock agar Anda tahu tentang inovasi fotografi terbaru serta mempelajari cara menjual foto Anda dengan lebih baik.

8. Mendapatkan Ulasan dari Konsumen

Ulasan pelanggan sangat penting dalam memasarkan karya Anda di ShutterStock. Pastikan untuk meminta ulasan dari pelanggan setiap kali Anda menjual foto. Ulasan ini dapat sangat membantu ketika Anda mempromosikan penjualan berikutnya. Pelanggan yang puas dengan karya Anda juga cenderung untuk membagikan karya Anda dengan orang lain, sehingga dapat membantu Anda menjangkau lebih banyak audiens.

9. Mengikuti Perkembangan Terbaru

Jangan pernah berhenti belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bisnis foto. Jangan takut untuk berbicara dengan fotografer lain dan memperluas jaringan Anda. Hal ini akan membantu Anda memperoleh gagasan baru tentang cara meningkatkan kualitas gambar, menemukan teknik baru, atau bahkan ide-ide baru untuk jenis foto baru yang akan dijual. Tidak perlu takut untuk menggali lebih luas, karena sukses dalam bisnis foto ShutterStock juga membutuhkan pandangan yang luas.

10. Menemukan Cara Yang Tepat untuk Mengatur Waktu

Menjadi seorang kontributor ShutterStock adalah keputusan yang membutuhkan waktu dan perencanaan yang baik. Anda perlu memberi waktu bagi diri sendiri untuk mengambil foto, mengedit dan mengunggah foto ke situs web. Pilih waktu yang paling produktif untuk meluangkan waktu untuk bisnis foto ini. Disarankan waktu yang tepat untuk mengambil foto adalah saat pagi hari, atau menjelang golden hour. Hal ini untuk mendapatkan hasil foto yang lebih maksimal.

11. Menjaga Kualitas Foto yang Tinggi

Kualitas foto sangat penting dalam memasarkan bisnis Anda di ShutterStock. Pastikan untuk selalu mengambil foto dalam cahaya yang baik dan dengan kamera yang bagus, sebisa mungkin jangan menggunakan kamera ponsel dalam mengambil foto karena hasil yang dihasilkan tidak memuaskan. Dalam mengambil foto, jangan ragu-ragu dalam mengambil gambar dengan sudut yang berbeda dari sudut pandang yang biasa. Jangan lupa untuk selalu memeriksa foto Anda sebelum mengunggah ke situs.

12. Mengikuti Pengumuman ShutterStock

Setiap platform pasti melakukan update atau pun pengumuman. Dalam hal ini, ShutterStock juga sering melakukan pengumuman terkait penawaran baru, potongan harga, atau even khusus. Sebisa mungkin absen pada setiap pengumuman ShutterStock, karena hal ini dapat membantu Anda terhubung dengan audiens lebih banyak, dan juga membantu Anda memaksimalkan pendapatan Anda.

13. Mengelola Histori Pemesanan

Setelah foto-foto Anda banyak terjual, mengelola pesanan menjadi hal penting untuk bisnis foto Anda. Pastikan Anda selalu memeriksa histori pemesanan dan akses pesanan dengan mudah. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada pelanggan, dan membantu Anda memahami jenis foto mana yang paling diminati oleh audiens ShutterStock.

14. Aktif di Forum Kontributor

Forum kontributor adalah tempat yang baik untuk bertemu dan berinteraksi dengan kontributor lain di ShutterStock. Sebuah forum juga menjadi tempat informasi yang bermanfaat tentang update bisnis, trend fotografi, serta pengumuman terbaru dari platform. Sebagai kontributor, Anda dapat bergabung dengan forum dan terlibat dalam diskusi dan berbagi pengalaman. Hal ini juga dapat membantu Anda menambah wawasan dan memperluas jaringan Anda dengan mudah.

15. Mencari Tips Bisnis dari Fotografer Profesional

ShutterStock memiliki banyak kontributor yang telah sukses menjual foto mereka. Salah satu cara terbaik untuk belajar dari kontributor sukses adalah mengikuti blog profesional mereka dan berlangganan newsletter. Dengan terus mempelajari tentang fotografi, Anda dapat meningkatkan kualitas gambar Anda dan lebih mudah menjual foto di ShutterStock.

16. Menjaga Portofolio Foto Anda Tetap Terbaru

Portofolio foto Anda adalah representasi dari karya Anda. Pastikan Anda selalu mengupdate foto terbaru untuk menarik audiens lebih banyak. Seiring dengan kejadian COVID-19, ada banyak jenis foto baru yang dibutuhkan, seperti foto yang menampilkan work from home, social distancing, dan jangan lupa foto yang memberikan nuansa sosial. Pastikan setiap foto yang Anda unggah memiliki kualitas terbaik dan sesuai dengan kebutuhan audiens ShutterStock. Dalam memperbaharui portofolio foto, sebaiknya disesuaikan dengan tema foto yang tengah dibutuhkan oleh audiens.

17. Menggunakan Kata Kunci yang Sesuai

Kunci sukses dalam penjualan bisnis foto di ShutterStock adalah kata kunci. Saat mengunggah foto, pastikan untuk menggunakan kata kunci yang akurat dan relevan agar pembeli dapat menemukan foto Anda lebih mudah. Selain itu, kata kunci juga akan membantu Anda muncul pada hasil pencarian ShutterStock yang relevan dengan kata kunci yang digunakan. Gunakan kata kunci yang jelas, deskriptif, dan terkait dengan tema foto secara tepat.

18. Menuangkan Gagasan yang Kreatif pada Fotografi

Mengambil foto adalah tentang menuangkan gagasan kreatif Anda. Jangan takut untuk menciptakan sesuatu yang unik dan beda dari biasanya. Hal ini membantu Anda menonjolkan portofolio foto Anda dan membuat karya foto Anda lebih terkesan dengan audiens. Cobalah hal-hal baru dan berani dalam membuat karya foto Anda.

19. Kenali Target Audiens Anda

Untuk menjadi sukses dalam bisnis foto ShutterStock, Anda harus memahami siapa target audiens Anda dan apa yang mereka cari. Sebagai contoh, Foto tentang konser musik akan dibutuhkan oleh audiens yang suka musik. Perhatikan kebutuhan audiens dan menyesuaikan foto yang akan dijual.

20. Membuat Konsep Foto yang Menarik

Tagar kreatif dalam membuat konsep foto yang berbeda dari yang lainnya. Hal ini membantu Anda memikirkan tentang perspektif di dalam fotografi. Semakin unik foto Anda semakin mudah penjualan Anda meningkat. Membicarakan ide dengan kolega fotografer juga bisa membantu.

21. Mempelajari Pola Kuningan Penjualan

Untuk menjadi penjual foto yang sukses, Anda harus memperhatikan pola penjualan. Belajar dari potensi audiens dalam urutan apa yang sering dibeli, atau mengamati pola kenaikan atau penurunan penjualan dapat membantu Anda untuk membuat strategi lebih baik dalam bisnis foto Anda.

22. Mempelajari Kebijakan ShutterStock

Setiap platform bisnis selalu memiliki kebijakan dan aturan dalam bisnis online-nya. Ketahui kebijakan ShutterStock dan aturan barang agar foto Anda diterima dengan cepat. Memahami kebijakan dan aturan akan membantu Anda mempersiapkan penjualan foto Anda

23. Menggunakan Aplikasi Kamera Berkualitas Tinggi

Dalam memulai bisnis foto online, Anda harus menggunakan alat yang tepat, seperti kamera bermutu yang memberi hasil foto yang tajam dan gambar yang jelas. Foto yang tidak memadai hanya akan menciptakan persaingan yang sulit di tengah-tengah pasar serba cepat saat ini. Jadi, cobalah beberapa merek kamera yang berkualitas tinggi seperti Canon atau Nikon

24. Membuat Portofolio Foto yang Konsisten

Seorang fotografer harus membuat portofolio yang konsisten dan terorganisir dengan baik. Hal ini membantu pelanggan menemukan foto yang dibutuhkan dengan mudah. Pastikan bahwa serangkaian foto terkait dengan gaya dan tema yang sama.

25. Sekolah Pendidikan dan Formal Melalui Online

Untuk memulai bisnis foto online yang sukses, perlu pengetahuan dalam fotografi. Meskipun dalam melakukan bisnis fotografi online tidak selalu dibutuhkan ijazah dari formal, meskipun penting untuk belajar lebih banyak mengenai fotografi. Saat ini banyak sekolah pendidikan dan formal yang menyediakan kursus online untuk meningkatkan kemampuan fotografi Anda.

26. Menggunakan TV di Setiap Penyesuaian Foto

Menempatkan foto baru pada ShutterStock dapat memakan waktu, dan memerlukan penyaringan foto yang tepat. Maka gunakanlah TV saat setiap penyaringan foto untuk membantu mengidentifikasi kekurangan foto dan membantu menentukan final foto yang akan dijual.

27. Menambah Lapangan Foto

Seiring kebutuhan dari audiens untuk memiliki beberapa foto, beberapa jenis foto baru meningkatkan pendapatan. Tambahkan lapangan foto baru agar tanggung jawabmu terhadap audiensmu semakin besar.

28. Mendengarkan Masukan Komentar Pelanggan

Mendapat masukan dari pelanggan mengenai foto-foto yang telah dijual di ShutterStock sangat penting. Berimprovisasi berdasarkan masukan dari pelanggan dengan saksama, dan cobalah untuk menerapkan pembaharuan itu dalam bisnis Anda lebih lanjut.

29. Menjalin Hubungan dengan Pelanggan

Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan adalah hal yang penting, pelanggan yang puas dengan karya foto Anda bertambah, hal bisa membantu bisnis online Anda pada penjualan foto diShutterStock.

30. Besarkan Kualitas Gambar

Menjual foto yang berkualitas pada ShutterStock adalah tindakan wajib, hal ini membantu penjualan foto Anda menjual lebih banyak. Pastikan setiap foto yang diupload di ShutterStock harus setara dengan foto beresolusi tinggi yang terlihat solid.

31. Mengikuti Inovasi Teknologi Fotografi Terbaru

Teknologi fotografi terus maju, dan penting bagi fotografer untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Hal ini membantu Anda meningkatkan kualitas foto dan mengalami keuntungan di atas pesaing Anda. Fotografer juga perlu menjaga kemampuan teknologi dan informasi tentang produk kamera dan lensa terbaru.

32. Menggunakan Teknik Pencahayaan yang Tepat

Pencahayaan adalah salah satu faktor terpenting dalam menciptakan gambar yang baik. Saat mengambil foto, pastikan untuk menggunakan teknik pencahayaan yang tepat agar foto Anda terlihat indah dan menarik. Teknik pencahayaan yang baik memberikan hasil yang luar biasa dan sedap dipandang.

33. Menentukan Harga Foto yang Tepat

Menjual foto di ShutterStock meminta kesabaran, karena menjual foto membutuhkan waktu yang dibutuhkan penyesuaian dengan tarif dan juga konkuren.

34. Menjaga Kualitas Foto yang Kons

Tantangan Mengelola Bisnis Fotografi di ShutterStock Secara Mandiri

Mendapatkan penghasilan tambahan dari bisnis fotografi di ShutterStock memang menjadi idaman banyak orang. Namun, menjalankan bisnis ini secara mandiri memiliki tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh para fotografer yang menjual foto di ShutterStock.

1. Kualitas Foto yang Baik

Untuk bisa mendapatkan penghasilan dari ShutterStock, Anda harus memastikan bahwa foto yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Foto yang diunggah harus memiliki ukuran besar dan kualitas yang tajam sehingga dapat digunakan untuk keperluan bisnis. Selain itu, Anda juga harus menyesuaikan dengan permintaan pasar dan tren terkini.

2. Kesulitan Menemukan Ide Foto yang Baru

Seringkali, fotografer mengalami kesulitan untuk menemukan ide yang baru untuk dijadikan sebuah karya fotografi. Padahal, ide yang segar dan berbeda dengan yang lain dapat menjadi daya tarik bagi para pembeli foto di ShutterStock.

3. Persaingan yang Ketat

ShutterStock menjadi tempat untuk menjual foto online yang paling populer di dunia, sehingga persaingan atau kompetisi yang ada di sana sangatlah ketat. Anda sebagai fotografer harus berusaha untuk membuat foto yang berbeda dan unik sehingga bisa menarik minat pembeli. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan mencari niche atau pasar yang spesifik sehingga Anda bisa fokus pada kategori tertentu.

4. Pengurusan Hak Cipta

Tentunya Anda sebagai fotografer harus memastikan bahwa setiap foto yang diunggah ke ShutterStock telah memiliki hak cipta yang terlindungi. Hal ini berguna agar tidak ada masalah legalitas apapun di masa depan yang bisa merugikan bisnis Anda.

5. Kebijakan ShutterStock yang Terkadang Berubah

ShutterStock sebagai platform bisnis fotografi mengeluarkan kebijakan yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Oleh karena itu, Anda sebagai fotografer harus selalu memperhatikan kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh ShutterStock agar bisnis Anda dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan.

6. Meningkatkan Kualitas Foto untuk Menarik Minat Pembeli

Setiap fotografer yang menjual foto di ShutterStock harus selalu berusaha meningkatkan kualitas foto agar bisa menarik minat pembeli. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengikuti workshop fotografi atau kursus online.

7. Memilih Niche Pasar yang Tepat

Memilih niche atau pasar yang tepat sangatlah penting bagi fotografer yang menjual foto di ShutterStock. Niche atau pasar yang salah bisa menyebabkan produk Anda tidak laku di pasaran, sehingga mengakibatkan penjualan yang menurun. Anda harus memperhatikan tren terbaru dan merekam kebutuhan pembeli untuk bisa memilih niche yang tepat.

8. Menentukan Harga Jual yang Tepat

Menentukan harga jual yang tepat adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh para fotografer yang menjual foto di ShutterStock. Anda harus melihat nilai jual produk Anda dan membandingkan dengan harga pasar agar tidak terlalu mahal atau murah. Anda dapat menyesuaikan dengan permintaan pasar atau kebutuhan khusus dari para pembeli.

9. Meng optimasi Metadata

Metadata adalah informasi tentang foto yang akan dijual, meliputi judul, deskripsi, dan keyword. Metadata yang baik sangat penting untuk meningkatkan visibilitas foto dan kemungkinan penjualan di ShutterStock. Oleh karena itu, para fotografer harus memperhatikan metadata dengan baik dan mengoptimalkannya untuk meningkatkan penjualan.

10. Manajemen Waktu yang Baik

Manajemen waktu adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh para fotografer yang menjual foto di ShutterStock. Dengan manajemen waktu yang baik, Anda bisa menghasilkan foto berkualitas dengan waktu yang lebih efisien. Anda juga bisa mengelola waktu untuk memperbarui metadata dan mengikuti perkembangan tren terbaru.

11. Berinvestasi dalam Peralatan yang Cukup dan Berkualitas

Untuk menghasilkan foto berkualitas, Anda harus memiliki peralatan fotografi yang cukup, seperti kamera, lensa, tripod, dan peralatan pendukung lainnya. Investasi dalam peralatan akan membantu Anda dalam menghasilkan karya fotografi yang lebih baik dan berkualitas.

12. Mempunyai Koneksi dengan Komunitas Fotografi

Menjalin hubungan dengan komunitas fotografi bisa membantu Anda dalam membangun jaringan dan memperoleh feedback dari para ahli fotografi. Anda bisa belajar banyak dari sesama fotografer, membuat konten yang lebih baik, dan menjalin hubungan dalam industri fotografi yang lebih luas.

13. Meningkatkan Keterampilan Mengedit Foto

Meningkatkan keterampilan mengedit foto dapat membantu Anda dalam memperbaiki kualitas foto sebelum diunggah ke ShutterStock. Anda bisa mengikuti kursus online atau memperdalam melalui tutorial berupa video melalui platform online.

14. Mengetahui Pasar yang Dibutuhkan

Mengetahui pasar yang dibutuhkan penting karena membantu Anda dalam memilih kategori foto yang tepat. Anda bisa mempelajari tren terbaru dan surfing di internet untuk melihat kebutuhan pasar.

15. Meningkatkan Rasio Penjualan

Anda harus berusaha menaikkan rasio penjualan atau konversi, yaitu perbandingan antara jumlah foto yang diunggah dan foto yang terjual. Anda bisa mengikuti tutorial, atau memperdalam pengetahuan tentang metadata yang dapat membantu meningkatkan rasio penjualan.

16. Memiliki Portofolio yang Beragam

Portofolio foto yang beragam bisa membantu dalam menarik minat pasar yang luas. Anda bisa bereksperimen dengan berbagai kategori dan melakukan latihan mengambil foto pada waktu yang berbeda atau tempat yang berbeda.

17. Menjalin Kerjasama dengan Pelanggan

Mendekatkan hubungan dengan pelanggan bisa membantu Anda dalam membuat iklan berbayar dan membuat pelanggan tetap meminati produk Anda. Anda bisa mempromosikan produk Anda kepada pelanggan yang merupakan calon pembeli potensial.

18. Menjadi Anggota Premium

Anda bisa mengajukan status menjadi anggota premium di ShutterStock. Sebagai anggota premium, Anda bisa memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dari penjualan foto Anda. Anda juga bisa mempromosikan dengan lebih banyak opsi penjualan.

19. Mempromosikan Produk Anda Secara Online

Promosi produk adalah kunci sukses dalam bisnis apa pun, termasuk dalam bisnis foto di ShutterStock. Anda bisa mempromosikan produk melalui sosial media atau membuat website khusus untuk fotografi Anda dan produk Anda.

20. Mengikuti Kontes Fotografi Online

Anda bisa mengikuti kompetisi atau kontes foto online. Kompetisi foto berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan skill fotografi Anda, meningkatkan kepercayaan diri, serta membangun reputasi Anda sendiri. Selain itu, kontes fotografi bisa menambah pengalaman baru dalam dunia fotografi.

21. Menjual Hak Print Foto

Fotografer bisa juga mempertimbangkan untuk menjual hak print dari foto yang diunggah ke ShutterStock. Anda bisa membuat website khusus atau jual di tempat lain di mana nantinya dapat diprint oleh pembeli.

22. Menjalin Kerjasama dengan Desain Grafis

Jalinan yang baik dengan desain grafis akan meningkatkan peluang Anda dalam penjualan foto. Anda harus selalu mengetahui yang terbaru dan mempelajari tren desain baru agar bisa memproduksi produk yang menarik.

23. Menyeimbangkan Hobi dan Bisnis

Menjual foto di ShutterStock harus adalah hal yang menyenangkan bagi para fotografer. Jangan peras diri Anda sendiri dengan terlalu fokus pada penjualan saja, tetapi cobalah untuk mengejar tujuan dan hobi yang Anda jalani.

24. Mengetahui Format File yang Diterima di ShutterStock

ShutterStock memiliki format file khusus yang harus Anda ikuti agar foto yang diunggah bisa diakses oleh pembeli. ShutterStock menerima format file seperti .jpeg, .jpg, .png, dan .eps. Pastikan Anda mengetahui format file yang benar untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengupload file.

25. Memonitor Kinerja Penjualan Anda

Anda harus selalu memperhatikan kinerja penjualan Anda di ShutterStock, jenis foto yang terjual, dan jumlah uang yang Anda peroleh. Anda bisa mempelajari data penjualan Anda agar mengetahui pemahaman pasar dan meningkatkan kinerja penjualan untuk produk Anda.

26. Mempelajari Semua Fitur Platform ShutterStock

Platform ShutterStock seringkali mengeluarkan berbagai fitur terbaru yang bisa membantu para pedagang untuk memperbaiki bisnis mereka. Oleh karena itu, Anda harus selalu memperhatikan fitur terbaru yang diberikan oleh platform ShutterStock untuk memaksimalkan penjualan foto Anda.

27. Memperbaiki Teks Deskripsi dan Judul

Deskripsi dan judul foto adalah elemen penting bagi calon pembeli untuk memilih foto. Anda harus memperbaiki teks deskripsi dan judul foto agar sesuai dengan mana yang dicari oleh calon pembeli.

28. Mempelajari Niche Pasar yang Sedang Trending

Anda harus selalu memantau perkembangan tren terbaru dalam industri fotografi. Pelajari dan identifikasi tren terbaru untuk membantu membuat produk fotografi yang trendi dan sesuai dengan permintaan pasar.

29. Mempelajari Bagaimana Menghadapi Persaingan dengan Efektif

Anda harus mengetahui cara menghadapi persaingan di ShutterStock. Anda harus mengidentifikasi kelemahan pesaing Anda serta memperbaiki produk Anda melalui penggabungan dengan tren terkini. Dengan hal ini, bisnis Anda akan terus berkembang dan bersaing dengan pesaing lainnya.

30. Mengetahui Cara Beradaptasi dengan Perubahan di ShutterStock

Perubahan merupakan suatu hal yang biasa terjadi dalam bisnis. ShutterStock terkadang mengubah kebijakan mereka atau membuat fitur baru, oleh karena itu, Anda harus selalu siap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut demi meningkatkan penjualan produk.

31. Mengetahui Bagaimana Cara Mempromosikan Foto di ShutterStock

Anda harus mengetahui cara mempromosikan foto di ShutterStock dengan mengoptimalkan metadata, mengikuti perkembangan tren terbaru, mengikuti tutorial, dan memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi. Dengan cara ini, anda bisa meningkatkan penjualan dan dapat menghasilkan uang dari ShutterStock.

32. Mempertimbangkan Bagaimana Membuat Foto yang Aman

Anda harus memperhatikan keselamatan dan keamanan dalam membuat foto atau mengambil foto keseluruhan. Pengalaman ini merupakan suatu nilai yang akan bertahan lama. Membuat foto yang Aman biasanya membutuhkan sebagian kecil dari waktu Anda agar menciptakan karya terbaik Anda.

33. Mengetahui Bagaimana Cara Menawar harga yang Tepat

Anda harus bisa menawar harga yang tepat bagi calon pembeli yang ditujukan pada foto Anda. Cara menawar harus dilakukan dengan bijak agar bisa mendapatkan keuntungan yang optimal dari penjualan Anda.

34. Mempelajari Cara Berinvestasi Agar Meningkatkan Kualitas Foto

Berinvestasi pada alat dan peralatan fotografi yang canggih dan berkualitas dapat membantu Anda untuk meningkatkan kualitas foto Anda.

35. Mempelajari Cara Menciptakan Brand dan Mempertahankan Brand

Pembentukan brand sebaiknya dilakukan dari awal, dan Anda harus mempertahankannya agar brand menjadi lebih terkenal dan digemari. Anda harus bisa memperhatikan segmen pasar yang dibutuhkan dengan brand Anda agar sasarannya lebih terukur dengan baik.

36. Mempelajari Cara Mempertahankan Hubungan Baik dengan Pelanggan

Anda harus mempunyai hubungan yang baik dengan pelanggan yang menjadi calon pembeli produk Anda. Anda bisa berkomunikasi dengan pelanggan Anda untuk melihat apa keinginan dan mengetahui masalah yang sedang dihadapi oleh pelanggan Anda.

37. Mengetahui Cara Membangun Relasi yang Kuat

Penting untuk membangun relasi yang kuat dalam dunia bisnis-fotografi di ShutterStock. Keterikatan dan profesionalitas ini akan membantu untuk menjalin hubungan bisnis yang baik dengan client.

38. Mempertimbangkan Cara Mengatur Waktu Kerja dan Istirahat yang Baik

Sebagai fotografer, Anda harus memperhatikan kesehatan Anda dalam menyeimbangkan waktu kerja dan waktu istirahat yang baik. Kesehatan Anda sangat penting agar dapat tetap konsentrasi dan fokus pada bisnis fotografi ShutterStock Anda.

39. Mengetahui Cara Mempelajari Tren Terbaru di Dunia Fotografi

Anda harus mempunyai pengetahuan tentang tren terbaru yang berkembang dalam fotografi, termasuk teknologi dan konsumen yang berubah. Anda harus bisa menggunakan pola tren untuk menentukan visi brand dan produk foto Anda agar sesuai dengan seiring tren terbaru.

40. Mempelajari Cara Meningkatkan Persentase Penjualan yang Sukses

Anda harus bisa mengevaluasi dan menganalisa penjualan Anda pada periode tertentu. Hal ini dilakukan untuk merubah strategi dan bisa meningkatkan persentase Penjualan yang berhasil.

41. Mempelajari Cara Menggunakan Teknik yang Tepat dalam Fotografi

Anda harus terus mempelajari teknik dan blurness pada foto Anda agar lebih menarik minat pembeli. Teknik yang Anda pelajari akan menghasilkan foto yang lebih baik dan terlambat penggunaannya.

42. Mengetahui Cara Meningkatkan Penjualan dengan Beriklan Online

Beriklan online merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan foto dan produk bisnis fotografi Anda. Anda harus memperhatikan target segmen pasar Anda dalam hal promosi yang Anda lakukan.

43. Mengetahui Cara Menonjolkan Karya Anda Diantara Fotografer Lainnya

ShutterStock memiliki banyak fotografer yang cukup berkompetisi dalam menawarkan produk foto mereka. Maka perlu memiliki cara yang strategis agar karya Anda cukup menonjol diantara mereka. Salah satunya dengan cara berbeda dan dinamis sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar.

Cara Jual Foto di Shutterstock

Jual foto di Shutterstock dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi fotografer dan pencipta konten. Shutterstock adalah salah satu platform stock foto terbesar di dunia, dengan lebih dari 350 juta gambar dan video yang tersedia di situs web mereka. Namun, untuk berhasil menjual foto di Shutterstock, Anda harus memiliki foto yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna situs web tersebut. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk membantu Anda dalam menjual foto di Shutterstock.

Memilih Waktu Terbaik untuk Mengunggah Gambar

Waktu pengunggahan gambar di Shutterstock dapat memengaruhi seberapa banyak dana yang Anda dapatkan dari penjualan gambar Anda. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih waktu pengunggahan gambar, seperti:

1. Tren Saat Ini

Memperhatikan tren saat ini dapat membantu Anda menentukan gambar apa yang perlu diunggah. Berkaitan dengan hal ini, Shutterstock memberikan panduan tentang gambar apa yang paling banyak dicari oleh pengguna mereka. Sebagai contoh, jika Anda memiliki gambar Halloween, sebaiknya Anda mengunggahnya pada bulan Oktober atau sekitar seminggu sebelum Halloween karena permintaan akan meningkat pada saat in.

2. Musim

Musim juga dapat mempengaruhi permintaan dan penjualan gambar Anda. Sebagai contoh, gambar liburan akan lebih menarik pada bulan Desember karena banyak orang merayakan Natal dan Tahun Baru. Anda juga dapat mengunggah gambar yang berkaitan dengan musim tertentu seperti gambar taman bunga pada saat musim semi atau foto pantai pada saat musim panas.

3. Hari dan Jam

Tidak hanya mempertimbangkan bulan, tetapi juga hari dan jam sangat penting dalam memilih waktu pengunggahan gambar. Shutterstock mengunggulkan gambar terbaru yang diunggah oleh pengguna. Jadi, penting untuk mengunggah gambar pada hari dan jam yang padat dengan pengunggahan gambar baru. Setidaknya, unggahlah gambar pada hari kerja karena pada saat itu cenderung lebih banyak pengguna yang mengakses situs web.

4. Waktu Peninjauan Gambar

Waktu peninjauan gambar dapat mempengaruhi waktu pengunggahan gambar ke situs web. Shutterstock memiliki tim peninjau yang meninjau semua gambar yang diunggah oleh penggunanya. Proses peninjauan ini dapat memakan waktu hingga beberapa hari tergantung pada jumlah gambar yang diterima oleh Shutterstock. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengunggah gambar Anda beberapa hari sebelum memasuki periode yang diharapkan.

5. Waktu untuk Peringkat Tinggi

Setelah gambar diunggah, peringkat gambar sangat penting dalam menentukan berapa banyak uang yang akan Anda dapatkan dari penjualannya. Shutterstock memiliki algoritma peringkat yang menentukan gambar mana yang akan ditampilkan kepada pengguna teratas. Peringkat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk popularitas gambar, kualitas gambar, konsistensi tema, dan banyak lagi. Anda dapat meningkatkan peluang gambar Anda mendapatkan peringkat tinggi dengan mengunggah gambar lebih sering dengan kualitas tinggi serta memperhatikan konsistensi isi foto.

6. Gunakan Aplikasi Pendukung

Jika Anda lebih suka menggunakan perangkat seluler daripada PC, Shutterstock menyediakan aplikasi yang dapat membantu mengelola akun dan unggahan serial foto Anda sekaligus melakukan tindakan lainnya, seperti menarik foto atau melaporkannya.

Dalam memilih waktu terbaik untuk mengunggah gambar di Shutterstock, Anda perlu mempertimbangkan semua faktor di atas. Ingatlah bahwa setiap gambar yang diunggah dapat mempengaruhi penghasilan Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih waktu yang tepat untuk mengunggah gambar ke Shutterstock agar mendapat kesuksesan dalam memasarkan foto.

Cara Jual Foto di Shutterstock

Shutterstock adalah salah satu platform penjualan foto online terbesar di dunia. Bagi para fotografer, Shutterstock dapat menjadi sumber pendapatan yang menggiurkan. Namun, untuk bisa sukses menjual foto di platform ini, Anda perlu memahami tips dan trik yang tepat. Berikut ini adalah cara jual foto di Shutterstock dengan menerapkan stok bertema sekaligus untuk meningkatkan penjualan.

1. Kenali Demografi Customer Anda

Sebelum mulai menjual foto, Anda perlu memahami dan mempelajari demografi calon pembeli. Shutterstock memiliki jutaan pelanggan yang berasal dari berbagai kalangan dan negara. Untuk itu, Anda perlu mengetahui jenis foto apa yang banyak dibutuhkan oleh pasar.

2. Pilih Tema yang Populer

Pilihlah tema-tema yang sedang populer di pasaran. Misalnya, tren fashion atau dekorasi rumah yang sedang booming. Namun, perlu diingat bahwa foto yang diunggah haruslah berkualitas dan memiliki elemen yang unik agar menjadi daya tarik yang lebih bagi pembeli.

3. Berkolaborasi dengan Tempat Wisata atau Festival Lokal

Anda juga bisa berkunjung ke tempat wisata atau festival lokal untuk mengambil foto yang berpotensi untuk terjual di Shutterstock. Anda bisa mencari informasi tempat wisata atau festival melalui internet atau media sosial.

4. Gunakan Kamera dan Peralatan yang Berkualitas

Untuk menghasilkan foto yang berkualitas, Anda perlu menggunakan kamera dan peralatan fotografi yang bagus. Meskipun sebagian besar kamera sudah dilengkapi dengan fitur-fitur bawaan, namun, pemilihan lensa, tripod atau lighting yang tepat, dapat meningkatkan kualitas hasil jepretan Anda.

5. Edit Foto Secara Profesional

Setelah mengambil foto, Anda perlu mengeditnya agar terlihat lebih menarik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kontras, saturasi warna, dan juga memotong foto. Anda dapat menggunakan aplikasi edit foto seperti Adobe Photoshop atau Lightroom untuk membuat foto terlihat lebih profesional.

6. Menjual Foto dengan Harga Tepat

Tentukan harga jual foto Anda dengan bijak. Jangan menetapkan harga terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga dapat mengurangi minat pembeli. Bersainglah dengan harga pasar, namun, tetap jangan lupa mempertimbangkan kualitas dan popularitas foto yang Anda jual.

7. Mengunggah Foto secara Teratur

Untuk meningkatkan penjualan, Anda perlu mengambil dan mengunggah foto secara teratur. Carilah tema-tema baru yang sedang populer di pasaran dan sesuaikan dengan musim saat ini. Misalnya, tema liburan saat musim panas atau tema Natal saat musim dingin.

8. Perbarui Foto yang Salah Satu Temanya Sudah Tidak Populer

Tema yang populer sewaktu mungkin tidak lagi diminati oleh pembeli pada masa mendatang. Untuk itu, seiring berjalannya waktu, ada baiknya Anda memperbarui foto yang salah satu temanya sudah tidak populer. Misalnya, foto dengan tema teknologi. Anda dapat memperbarui foto tersebut dengan gadget atau perangkat terkini yang sedang marak di pasaran.

9. Buat Portofolio Foto yang Diversifikasi

Jangan hanya fokus pada satu jenis tema saja. Cobalah untuk membuat portofolio foto yang beragam tema, seperti wisata, makanan, manusia, atau alam. Langkah ini akan memberi kesempatan bagi pembeli untuk memilih lebih banyak karya Anda.

10. Aktif Berinteraksi dengan Pembeli

Jangan berhenti di saat Anda berhasil menjual foto. Berinterakasilah dengan pembeli yang menunjukkan ketertarikan pada karya Anda. Tanyakan pendapat atau feedback mereka mengenai foto yang Anda jual. Hal ini akan membangun kedekatan antara fotografer dan pembeli.

11. Promosikan Foto Anda Melalui Sosial Media

Salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan foto adalah dengan memanfaatkan social media. Beberapa platform seperti Instagram, Pinterest, dan Facebook, memiliki banyak pengguna yang potensial sebagai pembeli. Coba unggah foto Anda secara berkala dan gunakan hashtag yang relevan untuk meningkatkan popularitasnya.

12. Mengikuti Kompetisi Fotografi

Shutterstock seringkali mengadakan kompetisi fotografi untuk menarik minat fotografer. Berpartisipasi dalam kompetisi ini bisa menjadi peluang besar bagi Anda untuk mempromosikan karya-karya terbaik dan berkesempatan untuk memenangkan hadiah. Selain itu, kompetisi ini juga menjadi ajang untuk mengasah kemampuan fotografi Anda.

13. Pelajari Kebutuhan Marketing Dari Shutterstock

Tidak hanya menguasai teknik fotografi, pemahaman akan kebutuhan marketing dari Shutterstock juga perlu dipelajari. Sebagai fotografer, Anda harus memperhatikan potensi keuntungan dan permintaan dari pasar. Tidak hanya itu, Anda juga harus memantau tren dan arus permintaan foto yang sedang berkembang.

14. Pahami Rights pada Foto dan Lisensinya

Cara jual foto di Shutterstock memerlukan pengetahuan dasar tentang hak cipta pada foto dan lisensinya. Fotografer harus mengetahui jenis lisensi apa yang digunakan ketika membagikan foto di platform tersebut. Terdapat dua jenis lisensi, yaitu royalty free dan editorial. Keduanya memiliki perbedaan mengenai hak penggunaan dan kompensasi yang dihasilkan.

15. Jangan Menjual Foto yang Menampakkan Wajah Orang Tanpa Izin

Sebagai seorang fotografer, Anda wajib memperhatikan privasi dan hak privasi orang lain. Pastikan bahwa foto yang diunggah tidak menampakkan wajah orang tanpa izin. Penjual yang melanggar privasi orang lain dapat dikenakan pelanggaran hak cipta dan berdampak buruk pada reputasinya.

16. Cari Makanan yang Terkenal di Artikel Jurnal atau Majalah

Jika Anda ingin berfokus pada jualan foto makanan, Anda bisa mencoba menelusuri artikel jurnal atau majalah yang membahas makanan terkenal di suatu kota atau negara. Dengan begitu, Anda bisa terinspirasi untuk mengambil gambar makanan yang unik dan menggiurkan bagi pembeli di Shutterstock.

17. Gunakan Spot Menarik

Untuk membuat foto lebih menarik, Anda perlu memperhatikan spot atau tempat yang menarik. Seperti tempat wisata atau pemandangan alam yang segar. Dengan begitu, foto Anda akan lebih menarik bagi pembeli dan menghasilkan penjualan yang lebih baik.

18. Bermain Warna

Anda dapat bermain dengan warna pada foto. Misalnya, memadukan warna yang kontras pada foto agar lebih menarik. Anda juga bisa menggunakan efek filter untuk mempercantik foto. Namun jangan terlalu banyak memadukan warna pada foto.

19. Mengambil Foto dengan Sudut yang Unik

Cobalah menggunakan sudut yang tidak biasa saat mengambil foto. Hal ini dapat membuat foto Anda terlihat lebih unik dan menarik bagi pembeli. Misalnya, mengambil foto secara vertikal atau memanfaatkan sudut foto dari bawah untuk menampilkan objek yang lebih besar.

20. Memperhatikan Komposisi Foto

Untuk menghasilkan foto yang berkualitas, Anda juga perlu memperhatikan komposisi foto. Carilah garis-garis, pola-pola, atau bentuk geometri pada objek foto. Kemudian, susunlah objek-objek tersebut secara praktis, sehingga terlihat unik dan estetis.

21. Mengambil Foto dengan Kualitas Terbaik

Kamera pengambilan foto terbaru memiliki kemampuan untuk menghasilkan foto dengan kualitas terbaik. Salah satu caranya dengan mengambil foto dalam resolusi tinggi. Ini akan memungkinkan Anda untuk mengedit foto dengan baik dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di Shutterstock.

22. Menggunakan Ruang Teks

Penggunaan ruang teks pada foto juga dapat meningkatkan daya tarik foto dan membuatnya lebih mudah dijual di Shutterstock. Anda bisa memanfaatkan efek tekstur pada tulisan atau menambahkan kalimat pendek yang unik dan menarik di bagian tepi foto.

23. Menerapkan Teknik HDR

Teknik HDR (High Dynamic Range) adalah salah satu cara untuk menghasilkan foto yang unik dan menarik. Teknik ini pada dasarnya mengombinasikan beberapa foto dengan eksposur yang berbeda, sehingga menghasilkan foto dengan kualitas gambar yang lebih baik dan detail yang lebih banyak.

24. Mengkonversi Foto Berwarna menjadi Monokrom

Anda juga dapat mengubah foto berwarna menjadi monokrom untuk memberikan kesan yang berbeda dan unik pada foto tersebut. Misalnya, ketika mengambil foto pemandangan alam atau bangunan yang tua, Anda bisa mengonversi foto tersebut menjadi hitam putih atau sephia, sehingga menampilkan suasana yang bertahan lama.

25. Menyediakan Model Release dan Property Release

Shutterstock mewajibkan para penjual foto untuk menyertakan model release atau property release pada foto yang diunggah. Hal ini memastikan bahwa Anda telah meminta izin kepada model atau pemilik properti sebelum menggunakan media mereka. Dengan menyertakan release tersebut, pembeli dapat membeli foto tanpa khawatir melanggar hak cipta.

26. Menggunakan Macro untuk Detail Foto yang Lebih Baik

Teknik Macro dapat membantu Anda mengambil foto dengan tingkat detail yang lebih tinggi. Saat menggunakan teknik ini, Anda akan mengambil foto dari jarak dekat dan dengan pembesaran objek yang sangat tinggi. Teknik ini sangat cocok untuk objek foto seperti tumbuhan, benda tertentu, atau binatang kecil.

27. Memperhatikan Pencahayaan dan Kecerahan Foto

Pencahayaan dan kecerahan foto sangat mempengaruhi penampilan visual. Terkadang, foto dilakukan dengan cahaya kurang terang atau terlalu terang yang dapat mengurangi kualitas gambar. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan pencahayaan dan kecerahan foto agar mendapatkan hasil foto yang ideal.

28. Menerapkan Efek Motion Blur

Jika Anda ingin memberikan nuansa gerakan pada foto, Anda bisa menggunakan efek motion blur. Teknik ini menambahkan sentuhan dinamis pada foto, menghasilkan efek blur pada objek yang sedang bergerak. Namun, gunakan efek ini dengan bijak agar tidak menghasilkan hasil yang terlalu mengganggu.

29. Mengambil Foto di Tempat Terpencil

Anda juga bisa mengunjungi tempat terpencil atau daerah terpencil untuk mengambil foto yang jarang terlihat. Hal ini akan memberikan keunikan pada foto Anda dan meningkatkan nilai jualnya di Shutterstock.

30. Mendapatkan Inpirasi Dari Fotografer Lain

Anda juga dapat mendapatkan inspirasi dari fotografer lain yang sukses menjual foto di Shutterstock. Lihat dan pelajari portfolio mereka dari media sosial, blog, atau website. Anda juga bisa bergabung dengan grup fotografi di media sosial untuk membuka peluang jaringan dan bertukar ide.

31. Membuang Foto yang Tidak Berkualitas

Kualitas foto sangat penting bagi penjual di Shutterstock. Tetaplah selektif dan jangan ragu untuk membuang foto yang tidak memenuhi standar kualitas. Hal ini akan memastikan bahwa kualitas portfolio foto Anda akan tetap selalu terjaga.

32. Membahas Tren dan Teknologi Terbaru

Shutterstock selalu mengikuti tren dan teknologi terbaru yang sedang berkembang. Sebagai penjual, Anda harus selalu memperbarui pengetahuan Anda tentang perkembangan tren tersebut. Dengan mengetahui tren baru, Anda dapat membuat portofolio foto yang sesuai dan menarik bagi pembeli.

33. Mengidentifikasi dan Memahami Topik yang Sedang Populer di Masyarakat

Anda harus selalu memperhatikan topik yang sedang hangat di masyarakat. Misalnya, isu sosial atau perkembangan industri yang baru. Hal ini akan membantu Anda membuat foto yang relevan dan menarik bagi pembeli di Shutterstock.

34. Memiliki Portofolio yang Konsisten

Berkonsistenlah dalam membuat portofolio foto Anda. Pastikan bahwa portofolio yang Anda miliki memiliki tema yang konsisten, seperti konsep, warna, atau elemen tertentu. Hal ini akan memudahkan pembeli untuk mengidentifikasi portofolio Anda dan memilih foto yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

35. Menyiapkan Foto yang Bertema Spesial

Anda juga dapat menyiapkan foto bertema spesial, seperti hari-hari libur tertentu seperti Natal atau Tahun Baru. Buatlah tema berdasarkan momen spesial yang akan datang agar lebih mudah dibeli oleh pembeli di Shutterstock.

36. Menggunakan Model untuk Menggambarkan Produk atau Jasa

Anda dapat menggunakan model untuk menggambarkan produk atau jasa tertentu. Misalnya, fitness, kesehatan, atau makanan. Dengan melibatkan model, foto Anda akan terlihat lebih profesional dan dapat meningkatkan kredibilitas pemotretan.

37. Menggabungkan Karya Multidisiplinasi

Anda juga dapat menggabungkan karya multidisiplinasi dalam membuat portofolio foto. Misalnya, menggabungkan gambar atau vektor dengan foto. Teknik ini dapat membuat foto terlihat lebih menarik dan inovatif.

38. Menyajikan Foto dengan Gaya Klasik

Foto dengan gaya klasik atau retro seperti tahun 1950-an atau 1960-an, selalu dapat menarik minat pembeli. Anda dapat menggunakan filter atau teknik tertentu untuk membuat gaya klasik pada foto Anda.

39. Menjual Foto dengan Hak Komersial

Menjual foto dengan hak komersial lebih menguntungkan daripada dengan lisensi editorial. Karena, menggunakan hak komersial dapat digunakan secara lebih luas, sehingga memberikan peluang lebih besar untuk penjualan foto Anda.

40. Memperhatikan Area Yang Mengalami Perubahan

Hal ini dapat Anda gunakan untuk membuat foto seolah-olah foto itu dalam tingkat tenaga improvisasi, seperti properti komersial atau pembaruan kota atau kota-kota kecil. Billboard dengan yang baru yang digunakan menggantikan yang lama, atau proyek pengembangan besar di tengah kota, dapat menampilkan foto yang menarik dan lebih berharga.

41. Menjual Foto dengan Format Bervariasi

Anda juga dapat mengejar penjualan foto dengan menggunakan format bervariasi. Misalnya, foto panorama atau foto vertikal. Pemilihan format foto yang tepat akan membuat foto Anda lebih menarik dan dapat meningkatkan nilai penjualan.

42. Monetisasi Foto Orang Tanpa Wajah

Salah satu cara untuk meningkatkan nilai penjualan foto di Shutterstock adalah dengan mem

Cara Jual Foto di Shutterstock dengan Konsep Desain Retro dan Vintage

Konsep Desain Retro dan Vintage

Desain retro dan vintage merupakan salah satu tren terpopuler dalam dunia desain saat ini. Konsep desain ini mengacu pada gaya pada masa lalu, seperti pada tahun 20-an hingga 80-an. Retro dan vintage memiliki nuansa yang klasik, berbeda dengan desain modern yang serba minimalis ngan bentuk-bentuk yang simpel. Desain retro dan vintage didasarkan pada warna-warna yang cerah, pola-pola yang gemerlap, bentuk-bentuk yang rumit, dan font yang unik. Pandangan retro dan vintage mencerminkan kecintaan manusia terhadap masa lalu yang lebih sederhana dan lebih ramah.

Foto dengan Konsep Desain Retro dan Vintage yang Dapat Dijual

Foto dengan konsep desain retro dan vintage sangat populer di Shutterstock. Berikut adalah beberapa jenis foto dengan konsep desain retro dan vintage yang sangat dibutuhkan oleh para pembeli di Shutterstock:

1. Foto-Foto dengan Warna yang Cerah

Foto dengan warna yang cerah dan kuat sangat cocok dengan konsep desain retro dan vintage. Warna-warna yang cerah seperti kuning, merah, hijau, dan biru dapat memberikan kesan yang hangat dan hidup pada foto. Para pelanggan Shutterstock sering mencari foto dengan warna yang kaya seperti ini untuk menambah keceriaan desain mereka.

2. Foto dengan Pola yang Gemerlap

Polkadot, garis-garis, dan bunga-bunga adalah beberapa pola yang sering digunakan dalam konsep desain retro dan vintage. Oleh karena itu, foto dengan pola yang gemerlap dan bertekstur sangat diminati. Foto-foto seperti ini memiliki tampilan yang menarik dan cocok untuk industri fashion, dekorasi rumah, atau bahkan iklan makanan.

3. Foto dengan Bentuk-Bentuk yang Rumit

Bentuk-bentuk yang rumit seperti perhiasan kuno, bingkai foto tua, atau balok kayu juga sangat cocok dengan konsep desain retro dan vintage. Foto-foto seperti ini memiliki nuansa yang elegan dan dapat memberikan kesan klasik pada desain anda.

4. Foto dengan Font yang Unik

Font yang klasik seperti serif atau script dapat memberikan kesan yang lebih kuat pada konsep desain retro dan vintage. Para pembeli di Shutterstock sangat menghargai foto dengan font yang unik karena hal tersebut dapat memaksimalkan gaya desain mereka.

5. Foto dengan Nuansa Sepia

Nuansa sejarah dapat ditunjukkan dengan menggunakan filter warna sepia atau hitam-putih. Filter ini menambah kesan kuno pada foto sehingga sangat cocok dengan konsep desain retro dan vintage. Foto dengan nuansa sepia sangat diminati oleh pelanggan Shutterstock terutama pada industri kertas dinding, kartu ucapan, dan print.

Cara Memotret Foto dengan Konsep Desain Retro dan Vintage

Memotret foto dengan konsep desain retro dan vintage tidak selalu membutuhkan peralatan yang mahal atau rumit. Anda dapat memotret foto dengan konsep ini dengan peralatan sederhana seperti kamera smartphone atau kamera DSLR yang murah.

Mungkin yang perlu anda perhatikan adalah suasana dan objek foto. Kebanyakan pelanggan Shutterstock akan menilai kualitas foto dari kesan yang ditampilkan pada foto. Oleh karena itu, anda sebaiknya memfokuskan pemotretan pada suasana yang hangat, pola yang menarik, atau bentuk yang rumit. Hal ini akan mempermudah anda dalam menghasilkan foto yang tidak hanya memiliki konsep desain retrospektif tetapi juga menarik bagi pelanggan Shutterstock.

Menjual Foto dengan Konsep Desain Retro dan Vintage di Shutterstock

Jika sudah memotret foto dengan konsep desain retro dan vintage, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menjual foto tersebut di Shutterstock. Shutterstock adalah platform terkemuka dalam industri fotografi dan menjadi tempat yang tepat untuk menjual foto anda.

Untuk menjual foto di Shutterstock, langkah pertama yang perlu anda lakukan adalah mendaftar sebagai kontributor. Setelah mendaftar, anda dapat mengunggah foto-foto yang sudah dipotret dan disesuaikan dengan konsep desain retro dan vintage. Shutterstock akan membayar anda secara langsung setiap kali foto anda dijual. Semakin banyak foto yang anda unggah dan terjual, semakin besar pula penghasilan yang anda dapatkan.

Kesimpulan

Desain retro dan vintage adalah konsep populer dan dapat memberikan keuntungan finansial bagi fotografer. Memotret foto dengan konsep ini sangat mudah, terutama dengan peralatan sederhana dan objek yang sesuai dengan konsep. Shutterstock menjadi platform yang tepat untuk menjual foto anda dengan konsep desain retro dan vintage. Ingatlah untuk memperhatikan hal-hal penting seperti warna, pola, bentuk, font, dan nuansa pada foto anda karena ini akan menentukan kesan desain anda pada pelanggan Shutterstock.

Memperkenalkan ShutterStock

ShutterStock adalah salah satu penyedia layanan jual foto dan ilustrasi online terbesar yang ada di dunia saat ini. Mereka memiliki koleksi lebih dari 300 juta gambar dan video, serta ribuan kontributor dari seluruh dunia. ShutterStock menyediakan akses mudah dan cepat ke inventaris gambar mereka, yang dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan visual untuk bisnis mereka.

Cara Jual Foto di ShutterStock

Cara jual foto di ShutterStock cukup mudah dan sederhana. Pertama, Anda harus mendaftar sebagai kontributor di situs web mereka. Setelah itu, Anda dapat mengupload gambar atau video Anda ke ShutterStock. Koleksi Anda akan diulas oleh tim ShutterStock untuk memastikan bahwa gambar Anda memenuhi standar kualitas mereka, dan kemudian akan dirilis ke pasar jika disetujui.

Setiap kali gambar Anda diunduh oleh orang lain, Anda akan menerima royalti atas penjualan tersebut. Royalti bervariasi tergantung pada lisensi dan ukuran gambar yang diunduh. Namun, sebagai panduan, royalti berkisar antara $0,25 hingga $120 per gambar, tergantung pada faktor-faktor tersebut.

Keuntungan Menjadi Kontributor

Ada banyak keuntungan menjadi kontributor di ShutterStock. Pertama, Anda dapat menjual gambar atau video yang Anda dapatkan dari kegiatan fotografi atau videografi Anda. Hal ini memberikan kesempatan bagi Anda untuk memonetisasi hobi Anda dan dapat menjadi sumber pendapatan yang menarik.

Selain itu, Anda juga akan memiliki akses ke pasar yang sangat besar dan global melalui ShutterStock. Koleksi Anda akan tersedia bagi pengguna dari seluruh dunia yang membutuhkan gambar untuk keperluan mereka. Ini berarti potensi untuk menghasilkan uang dari gambar Anda jauh lebih besar, dibandingkan dengan menjualnya di pasar lokal.

Selain itu, ShutterStock juga memberikan kesempatan bagi kontributor untuk menciptakan dan mengunggah rangkaian gambar yang berkaitan dengan topik tertentu. Ini bisa menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk diikuti, dan Anda dapat menciptakan niche untuk diri sendiri dan menghasilkan uang dari koleksi gambar tersebut.

Bagaimana Memperoleh Keuntungan Maksimal dari ShutterStock?

Untuk memperoleh keuntungan maksimal dari ShutterStock, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai kontributor. Pertama, pastikan bahwa koleksi gambar Anda sesuai dengan kebutuhan pasar. Pelajari tren terbaru dalam desain visual dan pastikan gambar Anda memenuhi standar kualitas yang tinggi.

Selain itu, pastikan bahwa Anda memanfaatkan kata kunci dan deskripsi yang tepat untuk gambar Anda. Ini akan membantu calon pembeli menemukan gambar Anda lebih mudah dan memperoleh posisi yang lebih tinggi dalam hasil pencarian ShutterStock.

Terakhir, pastikan bahwa Anda selalu menjaga pengalaman pengguna yang baik bagi calon pembeli. Berikan informasi yang jelas tentang lisensi gambar Anda dan berikan dukungan yang baik jika ada masalah teknis atau penggunaan.

Mempergunakan ShutterStock untuk Inspirasi Visual Anda

Tidak hanya sebagai tempat jual dan beli gambar, ShutterStock juga bisa digunakan sebagai gudang inspirasi visual untuk bisnis Anda. Anda dapat mencari gambar yang relevan dengan bisnis Anda untuk digunakan sebagai inspirasi dalam membuat kampanye iklan, presentasi, dan materi pemasaran lainnya.

Dengan fitur pencarian gambar ShutterStock yang lengkap dan mudah digunakan, Anda dapat menemukan berbagai gambar dan tema terkait dengan bisnis Anda. Anda dapat memilih gambar yang paling cocok dengan merek atau produk Anda dan menggunakan gambar tersebut sebagai panduan visual untuk kampanye pemasaran Anda.

Conclusions

ShutterStock adalah salah satu platform terbesar dan paling terpercaya untuk jual beli gambar dan video profesional secara online saat ini. Anda dapat menghasilkan pendapatan dari hobi fotografi atau videografi Anda, atau menggunakan koleksi gambar mereka sebagai sumber inspirasi visual untuk bisnis Anda. Dengan menjaga kualitas koleksi gambar Anda dan memanfaatkan fitur pencarian gambar ShutterStock untuk menemukan visual yang sesuai dengan merek Anda, Anda dapat memperoleh keuntungan maksimal dari platform ini.

Menjual Foto-foto Unik dan Asli untuk Menyebarkan Inspirasi di ShutterStock

1. Apa itu ShutterStock?

ShutterStock merupakan sebuah platform online yang menyediakan layanan unduh gambar dan video bagi para pengunjungnya. Situs ini menjadi salah satu pusat sumber daya kreatif bagi para pelaku bisnis, pemilik website, desainer grafis, maupun para kreator konten digital. Melalui ShutterStock, para penggunanya dapat mencari berbagai macam foto dan video dengan kualitas tinggi berdasarkan berbagai tema dan genre yang terdapat di dalam situs tersebut.

2. Bagaimana Cara Menjadi Fotografer di ShutterStock?

Untuk bisa menjual foto di ShutterStock, pertama-tama kita harus mendaftar sebagai contributor atau penjual di platform tersebut. Calon contributor perlu melengkapi data pribadi dan melakukan submit contoh foto. Setelah itu, konten yang telah disetujui oleh tim editor ShutterStock dapat mulai diunggah dan dijual di situs tersebut. Kita akan mendapatkan komisi apabila konten yang diunggah berhasil terjual.

3. Cara Jual Foto di ShutterStock dengan Sukses

3.1. Pahami Konsep Fotografi Komersial

Sebelum memulai dan mengunggah konten ke ShutterStock, sebaiknya kita memahami konsep fotografi komersial terlebih dahulu. Fotografi komersial bukan hanya sekedar memotret objek atau subjek secara biasa, tetapi harus mencakup unsur-unsur komersial seperti kecermatan dalam perspektif, tata cahaya, komposisi, kepekaan warna dan nuansa, hingga karakter dan semangat yang terkandung dalam sebuah foto.

3.2. Miliki Kamera dan Peralatan Fotografi yang Bagus

Sebagai fotografer, tentu kita membutuhkan kamera dan peralatan fotografi yang bagus guna menghasilkan konten yang berkualitas tinggi. Sebaiknya kita memahami karakteristik masing-masing peralatan dan kemampuannya dalam menentukan teknik dan citra yang diinginkan agar foto yang dihasilkan optimal.

3.3. Perhatikan Aspek Komposisi dan Pemilihan Subjek yang Menarik

Penyusunan komposisi sebaiknya diperhatikan agar foto kita menarik dan bisa mewakili setiap pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan subjek juga harus sesuai dengan tema dan tujuan dari foto yang dibuat. Sebaiknya, kita menciptakan konten yang unik dan berbeda dari konten lain yang telah tersedia di ShutterStock. Hasil yang kreatif dan berbeda tentu akan lebih memikat para calon pembeli.

3.4. Pilih Nama dan Tag Foto dengan Cermat

Nama dan tag pada foto sangat berperan dalam mencari kata kunci pada pencarian ShutterStock. Sebaiknya pilih nama dan tag dengan cermat dan sesuai. Pemilihan kata kunci pada nama dan tag adalah hal yang cukup krusial dalam pencarian di ShutterStock. Usahakan agar nama dan tag yang kita berikan dapat mencerminkan isi dari foto yang kita upload.

3.5. Jadilah Konsisten dalam Mengupload Konten

Untuk menjadi sukses dalam menjual foto di ShutterStock, kita harus konsisten dalam mengunggah konten berupa foto dan video. Hasil usaha tidak akan mengecewakan apabila dilakukan dengan konsisten dan tekun. Dengan menjual foto unik dan asli secara teratur, kita akan menarik perhatian pembeli potensial dan juga meningkatkan kredibilitas sebagai penggunadan fotografer ShutterStock.

4. Keuntungan Menjadi Fotografer di ShutterStock

Menjadi fotografer di ShutterStock memiliki banyak keuntungan, di antaranya adalah:

4.1. Menambah Pengalaman dan Keterampilan Fotografi

Dengan bergabung dengan ShutterStock, kita akan diberikan kesempatan untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan fotografi. ShutterStock akan membantu meningkatkan kemampuan fotografi kita melalui evaluasi kritis dan umpan balik konstruktif dari tim editor.

4.2. Mendapatkan Penghasilan Tambahan

Menjadi fotografer di ShutterStock merupakan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara online. Dengan menjual foto-foto berkualitas tinggi di ShutterStock, kita bisa mendapatkan komisi dari setiap foto yang berhasil terjual.

4.3. Menyebarluaskan Karya dan Inspirasi

Setiap karya foto di ShutterStock menjadi inspirasi bagi para pengunjung dari seluruh dunia. Dengan membagikan karya yang unik dan inspiratif, kita dapat memotivasi kaum kreatif dalam menciptakan lebih banyak karya inspiratif. Kita juga dapat menjadi bagian dari penciptaan lingkungan online kreatif yang saling mendukung dan menyebarkan karya terbaik.

4.4. Meningkatkan Kredibilitas dan Reputasi Sebagai Fotografer

Dengan diakui sebagai fotografer profesional di ShutterStock, kita akan memiliki reputasi yang baik di kalangan pelaku bisnis dan para pencinta karya seni yang tergabung dalam komunitas ShutterStock. Hal ini tentu akan memperluas peluang kita untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang fotografi, di mana kita dapat memperlihatkan keterampilan dan bakat yang dimiliki.

5. Kesimpulan

Menjadi fotografer di ShutterStock adalah pilihan yang tepat bagi kita yang menyukai fotografi dan ingin mendapatkan penghasilan tambahan secara online. Dalam menjalankan bisnis fotografi di ShutterStock, kita perlu memperhatikan banyak hal, mulai dari pemilihan subjek hingga nama dan tag pada foto. Keuntungan menjadi fotografer di ShutterStock cukup banyak, mulai dari menambah pengalaman dan keterampilan fotografi hingga meningkatkan kredibilitas dan reputasi sebagai fotografer profesional. Oleh karena itu, jangan ragu untuk bergabung dan menjual foto-foto unik dan asli di platform ShutterStock!

Mengubah Kegiatan Hobi Fotografi Menjadi Bisnis di ShutterStock

49. Mempertahankan Kualitas Foto

Sebagai seorang fotografer yang menjual karyanya di ShutterStock, faktor kualitas menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan, setiap foto yang diunggah harus memenuhi kriteria yang diberikan oleh ShutterStock agar bisa diterima dan dijual. Oleh karena itu, Anda harus mempertahankan kualitas foto yang baik agar dapat terus memasarkan produk Anda di situs ini.

Untuk mempertahankan kualitas foto yang baik, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

Kamera dan Lensa

Pilihlah kamera dan lensa yang berkualitas, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil foto yang dihasilkan. Pastikan bahwa kamera Anda telah dilengkapi dengan sensor yang baik, sehingga gambar yang dihasilkan memiliki detail dan kejernihan yang tinggi. Selain itu, pastikan juga bahwa lensa yang digunakan memiliki resolusi yang tinggi serta dapat menghasilkan warna yang akurat dan detil yang baik. Jangan lupa untuk membersihkan kamera dan lensa secara rutin agar tidak menghasilkan foto yang buram atau buruk.

Teknik Fotografi

Pelajari teknik fotografi yang baik. Selain itu, lakukan riset terhadap tema atau objek yang akan difoto untuk memperoleh ide yang menarik dan berkualitas. Jangan hanya mengandalkan keberuntungan saat mengambil foto, tetapi pastikan Anda mengikuti prinsip-prinsip dasar fotografi seperti komposisi, pencahayaan, sudut pandang, dan lain sebagainya.

Edit Foto

Sebelum mengunggah foto ke ShutterStock, lakukan proses editing terlebih dahulu untuk memperbaiki kualitas foto yang sudah diambil. Hindari pengeditan yang berlebihan yang dapat mengubah keaslian gambar asli. Pastikan juga bahwa warna, kejernihan, dan detail gambar sudah sesuai dengan standar yang berlaku di ShutterStock.

Uji Coba Aplikasi

Sebelum mengunggah foto ke ShutterStock, uji coba dahulu aplikasi yang akan digunakan untuk mengedit foto. Pastikan Anda sudah menguasai aplikasi edit foto dengan baik sehingga hasil akhir yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Sebagai rekomendasi, beberapa aplikasi edit foto yang populer dan mudah digunakan adalah Adobe Lightroom, VSCO, dan Snapseed.

Menjaga Konsistensi

Menjaga konsistensi fotografi Anda dapat memberikan dampak positif pada penjualan di ShutterStock. Misalnya Anda memfokuskan pada fotografi travel, maka pastikan setiap foto yang Anda unggah terkait dengan tema tersebut dan memiliki ciri khas yang sudah Anda bangun sebelumnya. Selain itu, pastikan format dan ukuran gambar yang Anda unggah juga konsisten agar galeri Anda terlihat rapi dan mudah dicari oleh pembeli.

Dalam bisnis jual foto di ShutterStock, faktor kualitas sangatlah penting untuk dipertahankan. Dalam mempertahankan kualitas foto, Anda perlu memilih kamera dan lensa yang berkualitas, mempelajari teknik fotografi yang baik, melakukan proses editing dengan baik, uji coba aplikasi, dan menjaga konsistensi. Dengan menjaga kualitas foto yang baik, Anda dapat menarik minat pembeli dan meningkatkan penjualan di ShutterStock.

Cara Jual Foto di ShutterStock dengan Mudah dan Efektif

1. Menjadi Anggota ShutterStock

Langkah pertama agar dapat menjual foto di ShutterStock adalah menjadi anggotanya terlebih dahulu. Untuk menjadi anggota, Anda harus mendaftarkan diri di situs resmi ShutterStock. Setelah berhasil mendaftar dan menjadi anggota, Anda dapat mulai memperoleh keuntungan dari penjualan foto yang diunggah ke platform ShutterStock.

2. Mengunggah Foto yang Menarik

Untuk menarik perhatian pembeli, Anda harus memiliki foto-foto yang menarik. Gunakan kamera dengan kualitas yang baik untuk menghasilkan foto yang tajam dan jelas. Pastikan lighting dan angle tepat untuk menghasilkan foto yang menarik dan dipandang profesional. Hal-hal yang unik dan menarik juga dapat meningkatkan nilai jual foto Anda di ShutterStock.

3. Melengkapi Metadata untuk Foto Anda

Anda harus melengkapi metadata untuk setiap foto yang diunggah ke platform ShutterStock. Metadata berguna dalam memberi informasi tentang isi foto, dan memudahkan pencarian koleksi foto pada ShutterStock oleh pembeli. Metadata terdiri dari deskripsi, kata kunci (keywords), dan kategori. Dengan kata lain, metadata adalah hal penting yang harus diperbarui secara teratur.

4. Menyesuaikan Harga Foto Anda

Setelah menentukan foto yang akan diunggah, Anda dapat menentukan harga untuk foto-foto tersebut. Tentukan harga berdasarkan nilai kualitas dari foto Anda dan jangan terlalu murah atau terlalu mahal. Pastikan Anda selalu meninjau kembali harga foto Anda secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan industri dan persaingan di ShutterStock.

5. Menjual Foto di Tengah Persaingan yang Ketat

Persaingan di platform ShutterStock sangat ketat. Jangan khawatir, Anda masih dapat menjual foto Anda di tengah persaingan tersebut. Caranya adalah memperhatikan faktor unik dan menarik dalam setiap foto yang Anda upload. Dengan menampilkan foto tersebut, kemungkinan besar akan menarik minat pembeli. Selain faktor unik dan menarik, dapatkan juga foto yang bersesuaian dengan tema yang tengah digemari.

6. Menggunakan Kata Kunci yang Tepat

Kata kunci (keywords) sangat penting dalam menjual foto Anda di ShutterStock. Pastikan Anda menggunakan kata kunci yang relevan dan sesuai dengan isi foto Anda. Kata kunci memungkinkan konsumen menemukan foto Anda dengan mudah saat melakukan pencarian. Sehingga, gunakan kata kunci yang sesuai agar foto Anda mudah ditemukan oleh konsumen.

7. Melakukan Promosi Secara Aktif

Anda dapat mempromosikan foto-foto Anda di media sosial seperti Facebook atau Instagram. Promosi ini berguna untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan pembeli potensial pada foto-foto yang Anda unggah. Setiap kali mempromosikan foto Anda, pastikan Anda menambahkan tautan langsung ke situs ShutterStock milik Anda. Tautan ini memungkinkan pengunjung untuk langsung melihat koleksi foto Anda dan mencari produk yang benar-benar mereka butuhkan.

8. Melakukan Kolaborasi di ShutterStock

ShutterStock juga menyediakan pembelian berlisensi bagi para pengguna. Anda sebagai pengguna juga dapat berlisensi dengan pengguna lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini akan membantu Anda mempopulerkan foto-foto yang diunggah ke ShutterStock dan memungkinkan pembeli yang memiliki kebutuhan khusus untuk menggunakan foto Anda.

9. Memberi Izin Pada Orang Lain untuk Menggunakan Foto Anda

Anda juga dapat memperoleh keuntungan dari penggunaan foto di luar platform ShutterStock. Anda dapat memberikan izin kepada organisasi atau perusahaan tertentu untuk menggunakan foto Anda demi tujuan promosi atau iklan mereka. Dalam hal ini, pastikan Anda menentukan tarif yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di ShutterStock.

10. Meningkatkan Visibilitas Foto Anda

Tentukan momen dan waktu upload foto Anda dengan baik. Biasanya, momen yang tepat adalah saat ada tren foto-foto tertentu yang sedang booming. Dalam membuat foto, juga perlu dilakukan promosi secara aktif di media sosial dan menggunakan kata kunci yang relevan agar pengunjung dapat mengakses foto-foto Anda dengan lebih mudah.

11. Memperhatikan Teknis Foto Anda

Foto yang bagus memiliki teknis yang baik pula. Jangan lupa agar kamera yang Anda gunakan memiliki fitur yang memadai seperti ISO, shutter speed, aperture, dan mode pengambilan. Tek Cara lain adalah dengan melakukan editing foto yang baik dan sesuai dengan kebutuhan.

12. Menggunakan Tools Bantuan dalam Membuat Kumpulan Foto Berkesan

Terdapat sejumlah tools bantuan yang dapat digunakan dalam membuat kumpulan foto berkesan di ShutterStock. Gunakan tools ini untuk lebih memperindah foto Anda dan membuat kumpulan foto yang harmonis secara visual. Misalnya, Adobe Photoshop atau CorelDraw, namun sebaiknya pelajari tools bantuan yang akan digunakan dengan baik dan cermat.

13. Membeli Foto dari Tangan Ketiga

Jika Anda sedang dalam masa sibuk dan tidak memiliki waktu untuk melakukan proses pengambilan gambar secara langsung, Anda dapat membeli foto dari tangan ketiga. Sebagai contoh, Anda dapat membeli foto di situs seperti ShutterStock atau iStockphoto. Dengan begitu, waktu dan tenaga Anda tidak terbuang sia-sia untuk membuat foto sendiri.

14. Memilih Model untuk Proyek Fotografi Anda

Anda juga perlu memilih model untuk proyek fotografi Anda. Model yang tepat dapat menambah nilai jual foto Anda. Pastikan model yang Anda pilih adalah profesional dan dapat mempresentasikan produk dengan baik serta memperkuat kesan foto. Dalam memilih model, perhatikan juga tema dari setiap foto Anda.

15. Memilih Waktu yang Tepat untuk Mengunggah Foto Anda

Meskipun menjual foto di ShutterStock dapat dilakukan dalam waktu 24 jam, menentukan waktu yang tepat dalam pengunggahan foto merupakan hal yang penting. Contohnya, jika Anda menjual produk terkait Halloween, pastikan foto-foto tersebut diunggah sebelum dan saat hari Halloween tiba. Ini berguna untuk mengingatkan dan mengarahkan perhatian pada produk yang Anda jual.

16. Menyesuaikan Foto dengan Kebutuhan Konsumen

Sebagai penjual, sangat penting untuk menyesuaikan foto dengan kebutuhan konsumen. Pastikan foto yang Anda unggah dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga meningkatkan kemungkinan pembelian produk tersebut. Jangan hanya fokus pada foto yang menarik, tetapi perhatikan juga jenis foto yang paling dicari oleh konsumen.

17. Memilih Kategori yang Tepat untuk Foto Anda

Anda juga perlu memilih kategori yang tepat untuk foto Anda. Memilih kategori yang sesuai akan membuat foto Anda terlihat mudah dan cepat ditemukan oleh konsumen. Kategori merupakan faktor penting dalam setiap platform penjualan foto online.

18. Menambahkan Deskripsi yang Menarik dan Jelas

Deskripsi adalah bagian penting dalam menampilkan foto. Penambahan deskripsi yang menarik dan jelas akan meningkatkan minat konsumen untuk membeli foto tersebut. Deskripsi merupakan kalimat-kalimat penjelasan singkat tentang produk Anda, jangan lupa untuk menambahkan kata-kata promosi yang baik.

19. Memperbaiki Kualitas Foto Setiap Kali Anda Mengunggah Foto Baru

ShutterStock adalah platform penjualan foto yang selalu menuntut kualitas. Setiap kali Anda mengunggah foto baru, pastikan kualitas foto tersebut lebih baik dibandingkan dengan foto lain yang sudah ada di platform ShutterStock. Dengan begitu, calon konsumen akan memilih foto Anda sebagai pilihan utama.

20. Membuat Foto Anda Mudah diingat oleh Konsumen

Agar foto Anda mudah diingat oleh konsumen, cobalah menciptakan setiap foto yang unik dan tidak biasa. Hal ini akan meningkatkan minat masyarakat untuk membeli foto yang Anda jual. Jangan ragu untuk menciptakan foto dengan gaya yang berbeda dari yang ada di ShutterStock sebelumnya.

21. Mencari Tahu Apa yang Sedang Trending

Untuk menjual foto dengan cepat, Anda juga harus mengikuti tren terbaru dalam industri fotografi. Dalam hal ini, Anda harus memahami tren terbaru dan memasukkan gaya ini ke dalam foto-foto Anda. Ini akan membuat calon pembeli tertarik untuk membeli foto dari Anda.

22. Menggunakan Bahasa yang Menjual

Jika Anda ingin mempromosikan foto Anda, maka Anda perlu menggunakan bahasa yang menyarankan kepada pembeli untuk membeli foto tersebut. Ini berguna agar calon konsumen merasa tertarik dan terdorong untuk membeli foto Anda. Pastikan semua penjelasan dan deskripsi yang Anda gunakan “menjual” dengan baik.

23. Memberikan Promo Dan Diskon

Memberikan Promo dan diskon di saat tertentu akan memberi dampak baik pada penjualan foto. Hal ini dapat menarik minat pembeli untuk membeli foto Anda. Pastikan penawaran yang Anda berikan sesuai dengan peraturan ShutterStock.

24. Membuat Foto dengan Komposisi yang Baik

Salah satu faktor penentu dalam mendapatkan foto yang baik adalah komposisi yang Anda buat dalam foto tersebut. Komposisi adalah bagian-bagian penting dalam sebuah gambar yang meliputi visual, titik fokus, warna, dan ukuran gambar.

25. Mengoptimalkan Foto Anda

Sebelum Anda mengunggah foto, Anda harus melakukan optimasi yang tepat terhadap foto tersebut. Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan foto Anda yakni dengan mengubah format foto ke JPEG, mengubah kualitas foto dan ukuran gambar, serta melakukan pengaturan warna dan penyesuaian catatan metadata.

26. Menekankan Detail dalam Setiap Foto Anda

Detail-foto adalah bagian yang paling diperhatikan oleh konsumen ketika melihat foto di internet. Jangan melupakan detail foto pada setiap gambar yang diambil. Foto dengan detail kualitas akan meningkatkan nilai jual dari foto Anda dan berguna bagi pembeli yang mencari gambar yang tepat untuk proyek mereka.

27. Mempertimbangkan Kualitas Suara pada Video Anda

Video merupakan alternatif untuk menciptakan mitra kerja tentang bisnis foto Anda. Pastikan audio pada video yang Anda buat berkualitas baik dan dapat mendukung kualitas video yang Anda unggah. Dialog, musik, beberapa klip suara yang kreatif merupakan hal yang patut dipertimbangkan dalam pembuatan video.

28. Melihat Setiap Foto Seperti Sebuah Peluang Bisnis

Setiap foto yang Anda ambil harus dianggap sebagai sebuah peluang bisnis. Ini akan membuat Anda lebih fokus dan siap menjual foto yang Anda unggah. Lihat setiap foto Anda sebagai sebuah saham atau komoditas yang memiliki nilai jual dan manfaat bagi orang lain.

29. Mencari Alasan di Setiap Tender

Mencari tender-tender atau perlombaan foto merupakan hal yang baik untuk melihat kebutuhan konsumen dan jenis foto yang sedang dibutuhkan. Anda dapat mencari informasi mengenai tender tersebut pada situs resmi tender atau lembaga penyelenggara acara tersebut.

30. Menarik Konsumen dengan Foto Fresh

Konsumen akan menarik minat pada foto-foto yang fresh dan kreatif. Anda harus selalu menciptakan karya yang fresh dan berbeda dari karya lain di sana. Ini berguna untuk mempertahankan para konsumen agar selalu tertarik untuk membeli foto Anda dan menyebarkan kabar baik tentang foto Anda kepada teman mereka.

31. Menggunakan Teknik Abstract dalam Setiap Foto Anda

Menampilkan prinsip abstraksionis di dalam setiap foto Anda dapat menjadikan foto Anda lebih unik dan berbeda dari foto-foto lainnya yang ada di platform ShutterStock. Dalam hal ini, Anda dapat menciptakan berbagai ide kreatif untuk membuat foto yang menarik dan berpotensi untuk menarik minat konsumen.

32. Memastikan Foto yang Anda Klik Berisikan Tema yang Sesuai

Anda perlu memastikan tema yang sesuai untuk foto yang Anda ambil dengan memperhatikan tren dan kebutuhan pasar. Hal ini harus menjadi panduan dalam setiap pengambilan gambar. Anda bisa menciptakan berbagai tema foto seperti abstrak atau landscape dan mengunggahnya ke ShutterStock dengan cara yang kreatif.

33. Ciptakan Portfolio yang Luar Biasa

Penjualan foto di ShutterStock bergantung pada portfolio yang dibuat. Ciptakan portfolio yang menarik dan berisi karya-karya unik dan menarik. Portfolio yang menarik dapat menjadi dasar pembelian bagi konsumen dan dapat memperkuat profil ShutterStock Anda.

34. Jangan Takut Mencoba Hal Baru

Jangan takut mencoba hal baru dalam melakukan pengambilan gambar. Cobalah memperhatikan tren terbaru dan menciptakan gaya Anda sendiri yang unik dan berbeda. Kreativitas dan inovasi adalah kunci utama untuk menciptakan gambar yang luar biasa, dan hal ini bisa berdampak pada menariknya perhatian konsumen terhadap koleksi foto Anda.

35. Bergabung dengan Komunitas Fotografi

Terhubung dengan komunitas fotografi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penjualan foto Anda. Bergabung dengan komunitas fotografi dapat membuka akses ke peluang penjualan foto yang lebih luas dan memberi kesempatan bagi Anda untuk berbagi ilmu dan pengalaman pada anggota komunitas fotografi lainnya.

36. Menjaga Brand Image yang Konsisten

Anda dapat mempertahankan citra produk yang konsisten dengan mengunggah foto-foto dengan tema yang sama. Hal ini dapat membantu untuk mempertahankan citra produk yang stabil dan mudah diingat oleh konsumen. Pastikan citra produk Anda konsisten di setiap platform media sosial atau situs web.

37. Mengedit Setiap Foto dengan Baik

Setelah mengambil gambar, langkah selanjutnya adalah melakukan editing foto yang baik dan tepat. Pastikan pengaturan warna gambar, langit, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan dan aspek penyimpanan yang ada di ShutterStock. Hal ini akan meningkatkan kepuasan konsumen dan menarik minat pada koleksi foto Anda.

38. Menggunakan Foto yang Memiliki Fokus yang Jelas

Menentukan fokus gambar merupakan hal yang penting dalam membuat foto yang menarik. Cobalah untuk fokus pada satu objek saja, dengan begitu konsumen akan memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai gambar yang Anda ambil dibanding gambar dengan beberapa objek.

39. Mempertimbangkan Komposisi dalam Gambar

Komposisi adalah faktor penting dalam fotografi. Salah satu tips agar foto Anda menarik adalah dengan mempertimbangkan komposisi gambar dengan urutan gar

5 Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Cara Jual Foto di Shutterstock

1. Apa itu Shutterstock?

Shutterstock adalah platform online yang menyediakan layanan jual beli foto dan footage. Kontributor dapat menjual karya fotografi mereka melalui platform ini.

2. Apa syarat untuk menjadi kontributor di Shutterstock?

Untuk menjadi kontributor di Shutterstock, Anda harus mengirimkan sampel karya foto yang telah diambil atau disetujui oleh Shutterstock. Kontributor juga harus memenuhi persyaratan usia yang ditetapkan oleh Shutterstock.

3. Bagaimana cara mengunggah foto ke Shutterstock?

Anda perlu mendaftar dan membuat akun Shutterstock sebagai kontributor. Setelah itu, unggah foto Anda dan lengkapi deskripsi serta kata kunci yang sesuai agar pengguna bisa mencari foto Anda. Setiap foto juga harus melewati proses review yang ketat sebelum diterbitkan di situs web.

4. Berapa banyak royalti yang diterima dari setiap penjualan foto?

Royalti yang diterima tergantung pada level kontributor dan jenis langganan yang dibeli oleh pelanggan. Shutterstock memberikan 20-30% untuk kontributor level pemula dan 25-45% untuk kontributor level ahli.

5. Apakah Shutterstock menawarkan lisensi eksklusif untuk karya kontributor?

Ya, Shutterstock menawarkan lisensi eksklusif untuk karya kontributor. Lisensi ini memberikan kontributor royalty lebih tinggi dan membatasi jumlah penggunaan foto tersebut di seluruh platform Shutterstock.

Related Post :